Pada tanggal 9 Oktober 2004, saya mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi. Tiba-tiba ada seseorang menyeberang jalan dalam keadaan ragu-ragu. Saya menabrak orang itu. Syukurlah orang itu tidak apa-apa.
Tetapi kemudian saya didatangi oleh seorang Satpam dan dibawa ke kantornya. Saya ditonjok dan dipukul secara beruntun di kepala sebelah kiri sampai pingsan. Sekitar dua jam kemudian, saya baru sadarkan diri. Keluarga saya menjemput saya dan membawa saya pulang ke rumah. Tiba di rumah, kepala saya terasa amat sakit. Saya mengerang kesakitan. Tak lama kemudian, saya muntah bercampur darah. Setelah itu saya tidak sadarkan diri lagi.
Isteri saya memanggil dokter ke rumah untuk memeriksa kondisi saya. Ternyata, kondisi saya sudah memburuk dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Saya langsung di-scanning di sebuah rumah sakit di Jakarta Utara. Hasil scanning menunjukkan ada pendarahan di otak. Dalam kondisi seperti itu, skala kesadaran saya hanya mencapai 7 atau 8. Padahal, skala kesadaran normal seharusnya mencapai 15.
Pada tanggal 9 Oktober 2004, jam 01.00 WIB, saya dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat. Salah seorang team dokter yang menangani saya mengatakan dari hasil pemeriksaan CT Scan diketahui bahwa otak kiri saya mengalami kerusakan yang mengakibatkan saya mudah lupa dan tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk diucapkan. Pada suatu hari, kakak saya mengajak isteri saya ke KPPI (Kebaktian Pujian & Penyembuhan Ilahi). Isteri saya langsung bersedia datang.
Tanggal 28 Oktober 2004, istri saya datang ke KPPI (Kebaktian Pujian & Penyembuhan Ilahi) mewakili saya yang sakit. Setelah acara KPPI selesai, isteri saya meminta supaya hamba Tuhan dari KPPI datang ke rumah sakit untuk mendoakan saya. Pada jam 23.00 WIB, hamba Tuhan dari KPPI datang untuk mendoakan saya. Haleluya ! Mujizat pun terjadi ! Dua hari setelah didoakan, saya mulai sadar diri setelah pingsan selama 21 hari.
Setelah itu, kondisi kesehatan saya menunjukkan kemajuan yang pesat setiap hari. Saya dapat menggerakkan tangan dan kaki dan mulai bisa berbicara. Kemudian skala kesadaran saya pun meningkat dari 7 menjadi 11 dan akhirnya menjadi 15 (normal). Haleluya !
Hasil CT Scan berikutnya menunjukkan bahwa tidak ada pendarahan dan tidak ada kerusakan di otak kiri saya. Puji Tuhan ! Tuhan Yesus telah menyembuhkan saya.
Pada tanggal 9 Desember 2004, saya datang ke KPPI (Kebaktian Pujian & Penyembuhan Ilahi) untuk menyaksikan mujizat kesembuhan yang telah saya alami dari kondisi hilang kesadaran dan mengalami koma di rumah sakit karena pendarahan di otak. Tuhan Yesus ajaib !
Belas kasihan dan kuasa Allah terus mengalir bagi mereka yang percaya dan berharap kepadaNya.