Pada tanggal 30 Juli 2018 Bapak Ivan LS Simen mengalami kecelakaan yang cukup hebat saat mengendarai motor yang menyebabkan dia tidak sadar dan koma, dirawat di ICU selama 1 minggu.

Saat ia sadar, ia menemukan bahwa  mata kirinya tidak dapat melihat dengan jelas. Hasil CT Scan menyatakan bahwa beberapa bagian tulang pipi di bagian kiri wajahnya patah dan mengakitbatkan gangguan pada penglihatannya. Mata kirinya tidak lagi bisa fokus saat melihat.

Dokter mengatakan bahwa satu-satunya jalan adalah menjalani operasi untuk menyembuhkan penglihatannya. Tetapi ia tidak memiliki keberanian melakukannya karena itu adalah operasi besar yang memakan waktu 6 jam.  Dokter juga mengatakan bahwa operasi itu akan meliputi kepala, di bawah mata dan di dalam mulut. Ia memutuskan tidak menjalani operasi tersebut. Ia meninggalkan Rumah Sakit keesokan harinya dan memilih untuk rawat jalan saja.

Pernah datang juga tawaran penyembuhan melalui seorang dukun yang menyembuhkan dengan cara mengusap bagian yang sakit, tapi ia menolak tawaran ini.

Mata sebelah kiri benar-benar sakit karena tidak bisa fokus. Akibatnya ia  menjadi takut mengendarai mobil karena benda yang dilihat nampak banyak. Semua terlihat banyak. Akhirnya dia memaksakan diri menyupir dengan cara menutup salah satu matanya dengan kaca mata hitam, tapi hal ini tidak bertahan lama dan harus berhenti.

Selain itu penderitaan yang dirasakan adalah air mata yang keluar terus dari mata kirinya sehingga sangat mengganggu. Ada kalanya di tengah-tengah suatu pembicaraan maka air mata mengalir begitu saja tanpa terkendali terus-menerus.

Bagian pipi kirinya yang mengalami patah pada beberapa titik juga terasa sangat sakit. Bila tidur maka tidak bisa miring ke kiri karena akan mengenai bagian pipi yang sakit.

Ia sangat tersiksa dengan penyakit mata yang dideritanya. Setiap kali membaca maka ia harus menutup sebelah matanya. Itupun tidak dapat berlangsung lama karena akan terasa sangat pusing.

Tiga bulan kemudian seorang hamba Tuhan mengunjunginya ke rumahnya dan memberikan undangan KPPI. Akhirnya ia menghadiri KPPI pada hari Kamis, 8  November 2018.   Setelah didoakan mujizat terjadi padanya. Rasa sakit pada pipi kirinya hilang, bahkan dia dapat melihat dengan jelas dan normal. Mata yang tadinya sulit melihat dan terus-menerus mengeluarkan air mata sudah sembuh dan normal. Ia dapat membaca dengan normal, juga mengendarai mobil tanpa rasa takut lagi karena mata kirinya sudah normal. Puji Tuhan atas mujizat yang telah Tuhan kerjakan atasnya. Segala hormat hanya bagi Tuhan.

Film kesaksian kesembuhan kisah ini dapat disaksikan di sini:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *