KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 14 September 2020 melalui program Live Streaming di Facebook dan YouTube.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Yohanes 10: 7-18 tentang Gembala yang baik.
Yesus Gembala yang Baik
Firman Tuhan pada Yohanes 10 ayat 8 mengatakan bahwa semua orang yang datang sebelum Yesus, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Apa yang dilakukan pencuri adalah mencuri dan membunuh dan membinasakan. Itu adalah iblis atau setan. Dia akan mencuri, membunuh dan akhirnya membawa manusia masuk ke neraka.
Tapi Yesus berkata: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. Yesus tidak hanya memberi hidup, tapi hidup dalam kelimpahan. Kelimpahan jangan dibayangkan sebagai harta benda, tetapi suatu hidup dalam damai sejahtera, sukacita, kegembiraan, dan ada rasa berarti hidup di dalam Tuhan.
Ayat 11 mengatakan: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”. Jadi kalau bukan gembala yang baik, tapi seorang upahan, maka akan lari ketika ada serangan. Karena seorang upahan tidak merasa harus bertanggung jawab pada domba-domba-nya. Tapi gembala yang baik bukan saja membela, bahkan berani memberikan nyawanya.
Selanjutnya pada ayat 14 dikatakan bahwa gembala yang baik sangat mengenal domba-domba-nya. Yesus sangat mengenal kita, Yesus tahu nama Saudara, tahu pergumulan atau masalah yang Saudara hadapi. Yesus sangat tahu dan mengenal Saudara dengan sangat personal. Bahkan sampai rambut di kepala Saudara saja Dia tahu jumlahnya sedangkan Saudara sendiri tidak mengetahuinya.
Karena itulah Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”.
Yesus Menyerahkan Nyawa-Nya bagi Domba-domba-Nya
Dikatakan pada ayat 17-18: “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri”.
Apakah maksudnya? Yesus bukannya tidak punya kuasa untuk mengelak dari penyaliban, tapi Dia memang menyerahkan nyawa Nya. Kalau memang mau mengelak dari penyaliban, Yesus dapat meloloskan diri ketika hendak ditangkap.
Hal ini dapat kita pelajari dari Yohanes 18: 5-6, pada saat para serdadu dengan senjata lengkap datang untuk menangkap Yesus. Ketika Yesus berkata “Akulah Dia”, maka semua orang yang bersenjata itu terjengkang. Betapa berkuasanya Yesus, hanya dengan berkata saja semua orang terjengkang. Jadi kalau akhirnya ditangkap, karena Yesus memang menyerahkan diri-Nya.
Dalam Matius 26:53 dikatakan: “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?”
Yesus bisa saja memanggil 12 pasukan malaikat untuk menolong Dia. Ini sama dengan jumlah 12 legiun malaikat. Kalau 1 legiun itu lebih dari 6000 orang pada jaman Kaisar Agustus, maka 12 legiun malaikat ini artinya lebih dari 80.000 malaikat bisa Yesus panggil untuk menolong. Tapi itu tidak dilakukan, karena Yesus harus menderita di kayu salìb untuk menggenapi apa yang tertulis dalam Kitab Suci tentang Dia. Ia memang mau menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita.
Saudara, 80.000 malaikat itu amat sangat besar kekuatannya. Satu malaikat saja sudah sangat luar biasa. Dalam Perjanjian Lama ketika Raja Hizkia dikepung musuh maka Raja Hizkia dan Nabi Yesaya berdoa, lalu Tuhan mengirimkan satu malaikat. Hanya dalam waktu semalam, satu orang malaikat ini membunuh 185.000 musuh bangsa Israel. (Yesaya 37:36).
Jadi betapa berkuasanya Yesus. Yesus memang mau menyerahkan nyawa-Nya untuk kita. Siapa yang bisa memanggil pasukan malaikat kecuali Allah sendiri?
Dia mau menyerahkan nyawa-Nya supaya domba-domba-Nya selamat. Ia tahu hanya gembala yang bisa menebus domba-domba-Nya. Karena kematian Yesus-lah maka dosa kita diampuni. Karena kematian Yesus lah maka kita dapat selamat. Barang siapa yang percaya pada-Nya maka akan selamat.
Yohanes 3:16 mengatakan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
Apa yang dilakukan Yesus dalam penebusan di kayu salib? Yesaya 53:5 menjelaskannya: “Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh”.
Kita diselamatkan karena ditebus oleh Yesus. Dialah gembala yang mau menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya. Bahkan untuk domba-domba di kandang yang lain, artinya Yesus mengasihi semua manusia dan semua bangsa. Yesus mengasihi dunia ini.
Datanglah pada Yesus, terimalah Dia, percayalah kepada apa yang telah Dia lakukan di kayu salib. Setiap orang yang percaya pada-Nya diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah. (Yohanes 1:12).
Ada Kesembuhan dalam Yesus
Firman Tuhan yang kita baca dari Yesaya 53:5 tadi mengatakan: “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh”.
Yesus berbilur-bilur karena dicambuk puluhan kali. Tetapi oleh bilur-bilur-Nya itulah kita disembuhkan. Percaya pada Yesus, Dia sanggup menyembuhkan. Apa pun sakit kita, baik stroke, lumpuh, buta, myom, atau Covid-19 sekali pun, akan disembuhkan. [EM/EM]