KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 1 April 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Lukas 22: 39-49 tentang Yesus di Taman Getsemani
Taman Getsemani, Awal Penderitaan Yesus dalam Karya Penebusan
Peristiwa Yesus berdoa di taman Getsemani ini terjadi pada malam terakhir sebelum Yesus ditangkap dan akhirnya disalibkan. Yesus sungguh-sungguh berdoa dan mengalami situasi yang mencekam.
Yesus tahu waktunya telah tiba bagi-Nya untuk mati di kayu salib. Ini membuat Yesus ada pada situasi pergumulan yang berat sebab Dia akan mengalami penderitaan yang sangat besar, bukan hanya penderitaan fisik melainkan juga penderitaan jiwa.
Penderitaan jiwa yang Yesus tanggung sangatlah besar karena Yesus menanggung dosa-dosa semua manusia. Itulah sebabnya Dia disebut Penebus, Juru Selamat yang menebus semua dosa manusia.
Ilustrasinya, seandainya kita memiliki seorang saudara yang melakukan hal yang memalukan di masyarakat, maka kita juga menanggung malu karena perbuatannya. Itu saja sudah membuat kita merasa tidak enak karena kita menanggung malu, apalagi jika kita harus menanggung atau membayar kejahatan saudara kita itu. Ini menimbulkan penderitaan jiwa yang dapat membuat orang begitu tertekan, begitu putus asa, bahkan bisa berakibat sakit secara badani.
Demikianlah apa yang dialami Yesus di Getsemani adalah suatu permulaan dalam menanggung dosa-dosa manusia. Penderitaan yang sangat berat sekalipun Yesus belum mengalami penderitaan fisik karena Yesus belum disalib. Namun penderitaan di dalam jiwa ini begitu berat, sehingga Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”.
Yesus tetap menyerahkan semuanya, supaya semuanya sesuai kehendak Tuhan, sebab Dia tidak mau sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.
Yesus Menyerahkan Nyawa-Nya di Kayu Salib untuk Menebus Dosa Manusia
Penderitaan yang sangat berat ini membuat Yesus sampai begitu ketakutan dan semakin sungguh-sungguh berdoa, bahkan sampai peluh-Nya menjadi seperti titik darah yang bertetesan.
Yohanes 10:17-18
“Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
Yesus benar-benar mau menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus kita, padahal Dia seorang Anak Allah, seorang Allah yang berkuasa. Yesus mau menyerahkan nyawa-Nya karena Dia mengasihi kita dan atas keputusan-Nya sendiri, Dia mau menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus pasti sanggup melepaskan diri dari penangkapannya pada malam itu dan Dia pasti sanggup melepaskan diri dari penyaliban, karena Dia adalah Anak Allah yang sangat berkuasa. Namun Dia tidak melakukan karena Dia memang mau menyerahkan diri-Nya sebagai korban, supaya oleh kematian-Nya kita diselamatkan.
Hanya itu satu-satunya jalan bagi manusia ditebus dari dosa-dosanya, yaitu dengan kematian Yesus di kayu salib sebab DarahNya tercurah, dan Dia menjadi korban untuk menggantikan kita. Seharusnya kitalah yang harus dihukum, menderita, namun Dia menanggungnya untuk kita.
Yesus pun bisa berseru kepada Bapa supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Yesus (Matius 26:53-54). Sedangkan satu orang Malaikat Tuhan diutus ke bumi saja bisa membunuh 185.000 orang di dalam perkemahan Asyur. Betapa luar biasanya jika yang diutus dua belas pasukan (sekitar 80.000 orang), namun tidak dilakukan-Nya karena Yesus harus menggenapi nubuatan para nabi.
2 Raja-raja 19:35, Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Yesus tahu bahwa Dia harus menggenapi nubuat-nubuat para nadi pada dari Perjanjian Lama bahwa akan ada Juruselamat, dan Juru Selamat itu akan menderita dan akan mati. Jika Yesus menggunakan kuasa-Nya bagaimana semua nubuatan dalam Kitab Suci itu dapat digenapi? Kenapa Dia melakukannya? Karena Dia mengasihi saudara dan saya, dan Dia tahu tanpa penebusan maka kita tidak akan diselamatkan. Tapi karena Allah sendiri mau berkorban maka kita diselamatkan.
Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. (Matius 26:45)
Yesus mengambil keputusan untuk rela ditangkap, untuk jalani penderitaan yang amat sangat. Akhirnya dia didera, dipermalukan, sampai akhirnya mati di kayu salib.
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Memang harus ada yang membayar dosa kita, harus ada yang mau menderita untuk kita, harus ada yang menanggungnya, kalau tidak kita yang harus dihukum selamanya, dan Yesus yang menanggungnya.
Dia yang tersiksa supaya kita dibebaskan, Dia yang terhina supaya kita tidak dihinakan, Dia yang menderita supaya kita sembuh.
Pada hari ini, Yesus mau menebus dosa saudara asal engkau mau percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Oleh bilur-bilur Yesus Kita Menjadi Sembuh
Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Sejak saat ini kita telah memiliki seorang Bapa di sorga yang sangat mengasihi kita dan rindu untuk menolong kita, dan Bapa telah mengutus Yesus untuk menebus dosa-dosa kita sehingga dapat diselamatkan dan menjadi anak-anak Allah.
Sesuai dengan Yesaya 53:5 bahwa oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh, apapun sakit penyakit itu. Allah tahu, sakit penyakit membuat kita menderita, sehingga Dia memberikan bilur-bilur-Nya supaya kita menjadi sembuh.
Bagi yang sakit, letakkan tangan pada bagian tubuh yang sakit, dan berdoa, percaya Yesus sanggup menyembuhkan. Yesus Kristus tetap melakukan mujizat, sebab Dia tetap sama, kemarin, hari ini dan selamanya. [em/em]