Pada awal bulan Oktober 2013, kaki kanannya luka, bengkak dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Dia sulit untuk menapakkan kakinya ke lantai dan sangat sakit ketika berjalan.  Untuk mengatasinya, dia memeriksakan diri ke klinik dan diberikan obat.

Karena kondisinya semakin parah dan kakinya semakin bengkak dan bernanah, maka diputuskan dia harus dirawat di sebuah rumah sakit pada 14 Oktober 2013. Dokter menyatakan bahwa kaki kanannya harus diamputasi.

Pada 16 Oktober 2013, saat dia masih dirawat di rumah sakit, 2 orang hamba Tuhan datang dan melayaninya. Beliau mencurahkan kekuatiran dan rasa sakit yang dialaminya. Mendengar Firman Tuhan yang disampaikan, hatinya menjadi kuat dan tenang. Setelah itu, dia diajak berdoa untuk menerima Tuhan Yesus. Hamba Tuhan tersebut juga berdoa untuk kesembuhannya dan memberikan undangan KPPI.  

Keesokan harinya, pada 17 Oktober 2013, dia minta pulang dari rumah sakit karena dia tidak mau kakinya diamputasi.

Sepulang dari rumah sakit, dia menjalani pengobatan tradisional. Namun tidak ada kesembuhan. Bahkan, kakinya semakin sakit dan tubuhnya menjadi semakin lemas.

Akhirnya, pada 30 Oktober 2013 dia dibawa lagi ke rumah sakit dan dirawat selama 10 hari. Luka dan nanah pada kaki kanannya dibersihkan. Saat diperiksa, gula darahnya juga tinggi menyebabkan tubuhnya menjadi sangat lemah dan proses kesembuhan menjadi sangat sulit.  

Karena biaya perawatan di rumah sakit yang sangat mahal, maka atas persetujuan keluarga pada 9 November 2013 dia memutuskan untuk pulang ke rumah dalam kondisi kakinya yang masih sangat sakit.

Pada suatu hari, seorang hamba Tuhan datang ke rumahnya dan memberitakan firman Tuhan dari Yeremia 29 : 11-14. Sebelum mendoakannya, hamba Tuhan itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus percaya kepada Tuhan Yesus yang sanggup untuk menyembuhkan kakinya. Setelah itu, dia diajak ke KPPI.

Pada 14 November 2013, dia datang ke KPPI. Kaki kanannya dibungkus plastik karena bernanah dan bau. Dia tidak dapat memakai sandal atau sepatu dan badannya sangat lemah, sehingga dia harus dipapah oleh 2 orang.

Sepanjang ibadah, dia begitu bersuka cita dan merasakan kakinya lebih baik.

Dia datang ke KPPI untuk ke 2x nya pada 28 November 2013. Imannya semakin bertumbuh dan dia percaya bahwa Yesus pasti menyembuhkannya secara total. Setelah didoakan, kondisi kaki kanannya semakin membaik dan tubuhnya semakin kuat.

Pada 2 Desember 2013, tiba-tiba, luka pada kaki kanannya menjadi kering.

Pada 13 Februari 2014, dia kembali datang ke KPPI dengan wajah sukacita dan ceria. Kali ini, dia sudah dapat memakai sepatu tertutup. Dia menyaksikan kesembuhannya. Suatu bukti yang nyata bahwa bilur-bilur Yesus menyembuhkan segala penyakit. Haleluya !

Tuhan Yesus sungguh baik kepada orang yang berharap kepadaNya.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *