Di rumah, dia sering dimarahi dan dibentak oleh orang tua dan kakak – kakaknya karena dia lambat menjawab setiap kali mereka menanyakan sesuatu kepadanya. Akibatnya, sejak kelas 1 SD dia tidak dapat berbicara dengan lancar / gagap. Hal ini membuatnya menjadi seorang anak yang pemalu dan pendiam. Di sekolahpun, dia selalu diejek oleh teman-temannya yang memanggilnya dengan “Ala gagap”. Dia merasa sedih sekali dan sering menangis.
Pada suatu hari, seorang kakaknya yang adalah seorang murid HMC (Healing Ministry Course) menceritakan tentang KPPI kepadanya. Dia meminta kepada kakaknya untuk mengajaknya ke KPPI, karena dia mau supaya Tuhan Yesus menyembuhkannya. Dia tidak mau diejek lagi sebagai orang gagap oleh keluarga dan teman-temannya. Dia percaya bahwa Tuhan Yesus pasti dapat menyembuhkannya.
Pada tanggai 14 Agustus 2003, dia datang ke KPPI bersama dengan kakaknya.
Di KPPI, dia didoakan oleh seorang Hamba Tuhan. Dia merasakan ada sesuatu yang terjadi pada dirinya. Seteiah didoakan, hamba Tuhan itu mengucapkan sebuah kalimat pendek dan meminta nya untuk mengulangi kalimat tersebut. Haleluya ! Dia dapat mengucapkannya dengan baik tanpa gagap sama sekali. Tuhan Yesus telah menyembuhkannya. Dia sangat senang, sebab Tuhan Yesus baik baginya.
Sampai saat ini, dia sudah dapat berbicara dengan jelas dan lancar. Dia juga bersaksi kepada teman-teman di sekolahnya tentang mujizat kesembuhan yang dialaminya. Puji TUHAN !