KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 22 April 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Lukas 18:9-14, perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai.

Lukas 18:9-14

18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Barang Siapa Merendahkan Diri, akan Ditinggikan Tuhan

Orang Farisi adalah ahli agama, yang mengetahui hukum Taurat, yang suka mengajarkan orang lain tentang agama dan menjadi panutan.

Sementara pemungut cukai adalah profesi yang tidak disukai oleh orang Israel karena dianggap dekat dengan penjajah Romawi. Seringkali mereka memeras rakyat dengan menaikkan pajak lebih tinggi dari yang seharusnya, tapi tidak memasukkannya ke kas negara, melainkan dikorupsi. Pemungut cukai tidak disukai orang Israel dan dianggap sebagai pendosa.

Orang Farisi ini berdoa mengucap syukur karena dia tidak berbuat dosa seperti pemungut cukai yang ada di belakangnya. Dia mengucap syukur karena hal-hal dosa yang tidak dia lakukan. Dia mengucap syukur karena dia tidak seperti perampok, orang lalim, pezinah, atau pemungut cukai. Memang benar, orang-orang seperti ini tidak akan masuk surga. Orang Farisi ini juga melakukan hal yang baik, seperti berpuasa secara pribadi dua kali seminggu dan memberi persembahan persepuluhan.

Namun orang Farisi ini menjadi tinggi hati dan sombong karena kebaikannya sendiri. Dia melakukan kejahatan yang paling keji, yang juga pernah dilakukan Lucifer sehingga diusir dari surga, yaitu meninggikan diri.

Sementara si pemungut cukai tahu bahwa dia orang berdosa, tapi dia mau datang pada Tuhan. Karena merasa tidak layak, maka dia berdiri jauh-jauh di belakang. Dia tidak berani menengadah ke langit, hanya menunduk dan bahkan memukul-mukul dadanya sebagai tanda bersedih atau bersalah. Dia berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa ini.” Jadi, dia mengakui segala dosanya. Yesus berkata bahwa orang pemungut cukai ini dibenarkan Allah, dia diampuni dan diselamatkan.

Kita juga diampuni dan diselamatkan hanya karena kasih karunia, oleh penebusan Yesus. Karena itu kita tidak boleh tinggi hati atau sombong.

Efesus 2:8-9, Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Jadi pemungut cukai ini dengan sungguh-sungguh memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. Inilah yang didengar dan dibenarkan dan diselamatkan oleh Tuhan. Karena ia merendahkan diri dihadapan Allah. Karenanya dikatakan bahwa pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sementara orang Farisi itu tidak.

Yesus Mengasihi Orang Berdosa yang Merasa Tidak Layak Dihadapan Tuhan

Tuhan Yesus juga mengajarkan melalui perumpamaan tentang dua orang anak yang disuruh ayahnya bekerja di kebun anggur (Matius 21: 28-32). Anak yang sulung menjawab “Baik, bapa”, tetapi ia tidak pergi. Sedangkan anak kedua menjawab: “Aku tidak mau”. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga bekerja ke kebun anggur. Jadi anak yang bungsu inilah yang melakukan kehendak ayahnya.

Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Matius 21:31).

Yesus mengasihi orang berdosa dan yang merasa tidak layak karena banyak berbuat dosa. Orang-orang seperti ini yang percaya kepada jalan kebenaran, dikatakan akan mendahului orang Farisi masuk ke dalam sorga.

Kalau saudara seperti orang pemungut cukai ini, saudara merasa banyak berbuat dosa dan tidak berani berdoa kepada Tuhan karena merasa tidak layak, maka inilah waktu yang tepat untuk saudara datang pada-Nya. Tuhan pasti mau mengampuni saudara. Yesus telah datang dan mati untuk saudara dan saya. Dia telah mati untuk menebus ďosa saudara dan saya.

Markus 2:17, Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Dia datang untuk orang berdosa seperti saudara dan saya. Dia bukan datang untuk orang yang merasa dirinya benar. Ini adalah hari yang paling baik untuk percaya dan menerima Yesus. Dia telah menunggu saidara begitu lama. Tidak ada seorang pun manusia yang tidak berdosa. Kalau hari ini kita percaya dan minta ampun, maka dosa kita diampuni dan kita dilepaskan dari ikatan dosa kita.

Yesus Berkuasa Menyembuhkan Segala Penyakit

Yesaya 53:5, Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Siapa yang tertikam, diremukkan, ditimpakan segala ganjaran dan tubuhnya berbilur- bilur? Yesus. Sebelum disalib, Yesus disiksa, disesah dan dicambuk, sehingga seluruh tubuh-Nya berbilur-bilur. Oleh bilur-bilurNya itulah kita disembuhkan.

Yesus adalah penyembuh. Dua ribu tahun yang lalu Dia menyembuhkan orang sakit buta, kusta, lumpuh, bisu, bahkan membangkitkan orang mati. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8).

Kalau saudara mau menerima mujizat kesembuhan pada saat ini, tumpangkan tangan pada bagian tubuh yang sakit, percayalah oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. [em/em]

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *