KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 29 April 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Lukas 7:11-17 tentang Yesus membangkitkan anak muda di Nain.
Yesus Membangkitkan Anak Satu-satunya dari Seorang Janda
Begitu sedihnya janda ini, anak satu-satunya mati, selesai sudah semuanya, dia tidak bisa lakukan apa-apa lagi. Kalau hanya sakit masih ada harapan sembuh, tapi ini mati, tidak ada harapan lagi. Diulang juga tidak bisa, karena semuanya sudah selesai.
Dapat dibayangkan kesedihan janda ini, tidak ada lagi temannya tempat dia berbagi kebahagiaan maupun pergumulan yang dihadapi. Ini fakta yang akan dia hadapi mulai esok hari, setelah anaknya dikuburkan. Tidak seorangpun bisa mengubah keadaan ini.
Namun di ayat 13, Tuhan Yesus melihat janda ini dan hatinya tergerak oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepada janda itu: “Jangan menangis!”
Ini bukan hanya kata-kata hiburan yang tidak mengubah keadaan. Setelah berkata seperti itu, Yesus langsung bertindak menghampiri usungan mayat itu, menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!
Tidak mungkin orang mati bangkit, sel-sel nya sudah rusak sebab sudah mati berjam-jam. Namun mujizat terjadi. Luar biasa, Yesus dapat melakukan segala sesuatu di luar pikiran kita. Maka bangunlah anak muda yang telah mati itu, lalu ia duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Betapa bahagianya janda itu.
Yesus Sanggup Memberikan Jalan Keluar Apapun Persoalan Kita
Kalau saudara saat ini sedang menghadapi persoalan yang tidak mungkin ada jalan keluarnya, seperti menghadapi tembok tinggi atau jurang yang dalam. Yesus sanggup mengubah keadaan, seperti apa yang Dia lakukan pada janda ini. Yesus sanggup memberikan jalan keluar yang tidak mungkin bagi manusia.
Saat ini Yesus mau datang pada kita dan memberikan jalan keluar, Ia mau melakukan mujizat dan membangkitkan harapan. Datanglah pada Yesus yang dapat membangkitkan orang mati, menghentikan badai, membangkitkan Lazarus yang sudah mati dan melakukan banyak mujizat. Yesus menantikan kita untuk melakukan mujizat dalam hidup kita.
Yesus adalah Tuhan. Yesus mati di kayu salib dan bangkit pada hari ke tiga, dan naik ke Sorga. Ketika kita percaya pada-Nya, maka Yesus akan menanggung dan membayar hutang-hutang dosa kita.
Efesus 2:8, Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Ketika kita percaya pada Yesus maka tidak akan sia-sia. Kalau kita percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, sesuai dengan firman Tuhan, maka kita disebut anak-anak Allah.
Inilah awal mujizat yang kita terima. Apapun persoalan yang menghadang kita dan membuat kita putus asa, maka datang dan percayalah pada Yesus yang ada di dalam kita. Dia sanggup melakukan mujizat. Bukan hanya mujizat kesembuhan tapi juga jalan keluar dalam setiap persoalan. Dia mau kita bersukacita dalam hidup ini.
”Oleh Bilur-bilur-Nya Kita Menjadi Sembuh”
Yesaya 53:5 “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Firman Tuhan berkata dengan jelas, bahwa oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Penderitaan telah dialami Yesus sejak sebelum Ia disalibkan. Dia dicambuk berkali-kali sehingga tubuh-Nya berbilur-bilur, namun oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.
Apapun sakit penyakit yang kita alami, bahkan yang mustahil disembuhkan, Yesus sanggup menyembuhkan. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Tumpangkan tangan pada bagian tubuh yang sakit. Kalau sakit pada jantung maka tumpangkan tangan di dada, kalau sakit Covid-19 juga tumpangkan tangan di dada. Sakit apapun saudara, tumpangkan tangan pada bagian yang sakit. Percayalah mujizat kesembuhan terjadi pada kita. Yesus Kristus tetap sama, kemarin, hari ini sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8). [em/em]