KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 29 Juli 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Lukas 17: 11-19 tentang Kesepuluh Orang Kusta.
Satu Orang Kusta yang Sembuh, Kembali pada Yesus untuk Mengucap Syukur
Firman Tuhan ini menceritakan bahwa dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.”
Dalam agama Yahudi kalau ada yang sembuh dari kusta, memang harus pergi kepada imam-imam untuk mendapatkan konfirmasi kesembuhannya. Jika dinyatakan sembuh maka orang tersebut bisa berkumpul kembali dengan orang lain.
Namun disini kondisi mereka belum sembuh, tubuhnya masih tampak ada kusta, tapi Yesus sudah menyuruh mereka bergerak berjalan kepada imam-imam. Mereka semua percaya Yesus sanggup menyembuhkan, jadi berjalanlah dengan iman. Di tengah perjalanan mujizat terjadi, mereka disembuhkan dari kustanya karena iman mereka.
Pada ayat 15 dikatakan: Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring.
Kalau melihat yang tertulis disini, maka ketika melihat tubuhnya sembuh secara mujizat, dia langsung kembali kepada Yesus sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring. Tiba dihadapan Yesus, Ia tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur. Dan orang ini ternyata orang Samaria, bukan orang Yahudi, yang tatacara hidup dan agamanya beda, tetapi dia percaya kepada Yesus.
Ayat 17 dan 18, Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”
Yesus tahu bahwa sepuluh orang kusta itu telah sembuh semuanya, karena Dia adalah Allah, jadi Dia tahu apa yang terjadi. Namun yang kembali untuk mengucap syukur hanya satu orang, yaitu orang asing, orang Samaria. Barangkali yang sembilan orang itu malah orang Yahudi, tetapi tidak datang untuk mengucap syukur.
Lalu pada orang ini Yesus berkata: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Mungkin saudara juga pernah mendengar satu orang kusta yang sebenarnya tidak boleh berada di tengah masyarakat, tapi nekat mendapati Yesus dan Yesus menjamahnya maka seketika orang itu tahir. Tapi sepuluh orang ini hanya berdiri dari jauh, dan Yesus juga hanya berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Maka mujizat juga terjadi, kesepuluh orang kusta ini sembuh.
Bersyukurlah kepada Tuhan Ketika Engkau Diselamatkan dan Disembuhkan
Saudara, Yesus dapat menyembuhkan siapapun yang sakit dari bangsa apapun. Tetapi berapa banyak yang datang untuk bersyukur? Dalam kejadian ini maka dari sepuluh orang yang disembuhkan hanya satu orang yang kembali mengucap syukur.
Inilah waktunya saudara yang sakit beriman kepada Yesus dan disembuhkan. Tapi jangan lupa, datanglah kepada Yesus untuk mengucap syukur.
Kita bisa belajar dari seorang kusta yang disembuhkan ini. Pertama, ketika dia tahu tubuhnya telah sembuh dari kusta, ia tidak menunda-nunda, dia langsung berbalik kepada Yesus. Kedua, dalam perjalanan berbalik kepada Yesus, Ia sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring. Ketiga, ketika tiba di hadapan Yesus ia tersungkur merendahkan diri di depan kaki Yesus. Keempat, dia mengucap syukur atas mujizat yang terjadi padanya.
Yesus Bukan Hanya Menyembuhkan, Terutama Ia Mau Menyelamatkan Saudara
Yesus sebenarnya bukan hanya berkuasa menyembuhkan, tetapi Ia mau menyelamatkan kita dari dosa-dosa. Ia mau meluputkan kita dari hukuman selama-lamanya di neraka.
Bagaimana Yesus menyelamatkan kita? Dengan mati di kayu salib untuk menebus kita dari kegelapan dan membawa kita ke Sorga. Karena tidak ada yang mampu membayar dosa kita, harus ada korban, maka Yesus Kristus melakukannya.
Bisa diilustrasikan seperti kita orang biasa yang punya hutang satu milyar rupiah, maka tidak mungkin hutang itu hilang begitu saja kalau tidak dibayar. Kita tidak sanggup membayarnya, jadi harus ada yang menolong untuk melunasinya.
Itulah yang Yesus lakukan bagi kita, mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, membayar lunas dengan nyawa-Nya. , dan kita tidak mampu membayarnya sendiri. Semua ini Dia lakukan karena Yesus sangat mengasihi kita.
Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Maukah kita datang kepada Yesus? Dia mau untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita. Dan jika Dia sudah menyelamatkan dan menyembuhkan kita, jangan lupa untuk datang kepadaNya dan mengucap syukur kepadaNya. Bukan kita yang berkorban bagi Tuhan melainkan Dia yang berkorban kepada kita, karena Dia lebih mengasihi kita daripada kita mengasihi Dia.
Mazmur 103:1-3, Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.
Inilah contoh yang dilakukan oleh Daud, dia tidak lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan karena Tuhan telah menyelamatkannya dan menyembuhkan dia dari sakitnya.
Yesaya 53:5, Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Yesus disiksa sebelum naik ke kayu salib, tubuh-Nya dicambuk ratusan kali oleh tentara Romawi, sehingga berbilur-bilur. Tetapi oleh bilur-bilur Yesus inilah kita disembuhkan.
Yesus sanggup melakukan mujizat kesembuhan seperti kepada sepuluh orang kusta itu. Penyakit yang mengerikan ini lenyap hanya dengan perkataan Yesus dari jauh.
Mari tumpangkan satu tangan pada bagian yang sakit dan angkatlah satu tangan lagi untuk berdoa. Percayalah malam ini saudara juga menerima mujizat kesembuhan, dan jangan lupa datang pada Yesus untuk mengucap syukur. [em/em]