KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 5 Agustus 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Yohanes 10:1-15 tentang Gembala yang baik.

Yesus, Gembala yang Baik

Firman Tuhan ini menceritakan perumpamaan gembala yang baik. Domba-domba itu mendengar suara gembalanya yang baik. Domba yang mengenal suara gembalanya akan dituntun keluar dan gembalanya berjalan di depan. Kalau ada orang asing maka domba-domba itu akan takut.
Yesus berkata begitu dalam perumpamaan tersebut, maksudnya Ia hendak mengatakan bahwa Yesus adalah gembala itu.


Yohanes 10:7-10
Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Yesus menegaskan sekali lagi bahwa kalau pencuri datang maka dia akan mencuri, membunuh dan membinasakan. Tapi kalau Yesus datang, itu supaya domba-domba itu hidup. Siapa domba-domba itu? Domba-domba itu adalah kita. Jadi Yesus datang supaya kita mempunyai hidup. Yesus datang supaya kita punya damai sejahtera, sukacita, makna hidup yang benar-benar penuh.
Segala kelimpahan itu jangan diartikan dengan memiliki banyak uang. Tapi berkelimpahan itu penuh dengan damai sejahtera, tahu kemana tujuan hidup kita bersama dengan gembala kita ini.

Gembala yang Baik Memberikan Nyawanya Bagi Domba-domba-Nya

Yohanes 10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Yesus berkata bahwa Yesus lah gembala yang baik. Sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Yohanes 10:12-15, Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku, sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

Dapatkah kita sekarang membayangkan betapa rendah hatinya Yesus ini? Dia mengumpamakan bahwa Dia adalah gembala dan kita adalah domba dombanya.
Bagaimana seorang gembala itu sesungguhnya? Gembala yang baik sangat menjaga kawanan dombanya. Pemilik domba akan membela, akan mempertahankan supaya domba domba jangan diterkam serigala.
Dengan perumpamaan ini Yesus mau kita mengerti bahwa kita sangat dikasihi oleh Tuhan. Seorang gembala itu pasti mengasihi domba- dombanya. Dia pasti ingin domba-dombanya itu sehat, gemuk dan dia mau membawa dombanya ke air yang tenang dan padang rumput yang hijau.

Mazmur 23:2-3 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Itulah yang dibayangkan oleh Daud, bahwa dia sebagai domba dan Tuhan seperti gembala. Kita dapat membayangkan kita ada di padang rumput yang hijau, kita dapat minum, menyegarkan jiwa. Itulah gambaran tentang gembala. Dan Yesus mengumpamakan dirinya sebagai gembala.

Gembala yang Baik Selalu Mencari Domba yang Terhilang

Yesus memberikan perumpamaan tentang domba yang hilang (Lukas 15:1-4). Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Seandainya ada seorang yang punya seratus domba lalu ada satu yang hilang maka gembala ini pasti akan mencari yang satu itu. Dia pergi mencari yang sesat itu sampai dia menemukan. Dan kalau gembala sudah menemukan domba yang sesat itu dia sangat senang..
Itulah karakter dari seorang gembala yang baik, ketika hilang dombanya maka dia akan cari. Dan ketika domba itu ketemu dia sangat senang.

Yesus juga memberitahukan dalam perumpamaan ini bahwa Dia datang supaya domba-domba memiliki hidup dan memiliki nya dalam kelimpahan.

Bagaimana caranya kita memiliki hidup dan memiliki nya dalam kelimpahan? Datanglah pada Yesus, Dia gembala yang baik. Dia kenal domba-domba-Nya, dia tau namanya satu per satu. Dia akan panggil namanya dan dibawa ke padang rumput hijau.

Gembala yang baik memberikan nyawanya untuk dombanya. Yesus memberikan nyawa-Nya supaya kita bisa memiliki hidup dan memiliki kelimpahan, yaitu kita tahu makna hidup kita, kita tahu kita akan kemana kelak setelah kita mati, itulah hidup yang berkelimpahan. Dan untuk itu Yesus memberikan nyawa-Nya supaya kita bisa hidup dalam kelimpahan.
Yesus membayar kita dengan nyawa-Nya. Karena itulah Yesus mati di kayu salib. Dia memang menyerahkan nyawanya, rela mati di kayu salib.
Kalau Yesus tidak mati di kayu salib maka kita akan tetap dalam dosa kita, kita tidak bisa memiliki hidup dan kita tidak akan bisa ke sorga.

Mungkin kita berkata bahwa kita bisa membayar dosa kita dengan perbuatan baik kita. Tapi perbuatan baik kita tidak bisa membayar dosa dosa kita.

Yesaya 53:6-7 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Yesus seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian. Yesus menjadi korban bagi kita untuk menebus kita sehingga kita dapat memperoleh hidup dan hidup dalam kelimpahan.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Hidup berkelimpahan itu artinya hidup yang kekal. Kita akan mempunyai kepastian keselamatan. Ketika kita mati kita pasti masuk ke sorga karena Yesus telah membayar harganya lunas. Terimalah Dia dalam hati saudara, minta ampun pada Nya dan saudara akan memiliki hidup dan hidup dalam segala kelimpahan.
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yonanes 1:12). Saudara bukan orang asing bagi kerajaan sorga. Saudara adalah anak-anak Allah.

Bagi saudara yang percaya pada Yesus dan mau disembuhkan percayalah bahwa Bapa di sorga mau menyembuhkan. Di dalam nama Yesus kita disembuhkan. Yesus melakukan banyak mujizat dua ribu tahun yang lalu.

Yesaya 53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Siapa yang menderita, yang tertikam ini? Dialah Yesus yang mati di kayu salib. Namun oleh bilur- bilurNya kita menjadi sembuh. Mari kita berdoa bersama-sama, percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan saudara. [em/em]

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *