KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 11 April 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Matius 27; 27-31 dengan judul perikop “Yesus diolok-olokkan”.
Yesus Disiksa, Dihina dan Diolok-olokkan
Kejadian yang diceritakan pada Matius 27; 27-31 ini merupakan kejadian setelah Yesus ditangkap lalu dihadapkan kepada Mahkamah orang Yahudi. Orang Yahudi kemudian membawa Yesus kepada Gubernur Romawi yang bernama Pontius Pilatus, dan orang-orang Yahudi memaksa supaya Yesus dihukum mati.
Yesus sungguh sangat dihinakan, bahkan disesah dan sangat disiksa sebelum Dia disalibkan. Yesus menerima sesahan berupa cambukan berkali-kali, yang sangat menyakitkan, dari tentara Romawi. Cambuk yang digunakan itu ujungnya ada cabang-cabang, yang dapat mencungkil daging yang dicambuk. Yesus sangat tersiksa dan menderita, sampai tidak berbentuk lagi, karena tubuh-Nya begitu hancur.
Kemudian Yesus dibawa ke Pengadilan. Orang-orang Yahudi menuntut hukuman mati, karena Yesus mengaku bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah Yang Maha Tinggi. Orang Yahudi tidak mau mengakui, padahal sesungguhnya benar adanya, bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah, Raja diatas segala Raja.
Raja di atas segala raja ini diolok-olok, orang-orang Yahudi menghina Yesus dengan menanggalkan pakaian-Nya dan memakaikan jubah unggu. Setelah itu di atas kepala-Nya ditaruh mahkota duri. Suatu penghinaan, dimana Yesus dikenakan mahkota bukan dari permata, tetapi dari duri. Biasanya Raja memiliki tongkat kerajaan, dimana dengan tongkat itu, apapun dapat diputuskannya. Tongkat kerajaan merupakan lambang kuasa seorang raja. Mereka menghina Yesus dengan mengenakan sebatang bulu sebagai tongkat. Lalu mereka mengejek Yesus dengan berlutut sambil berkata “Salam Raja Orang Yahudi “. Sekalipun mereka berlutut di depan Yesus, namun tujuan mereka menghina Yesus dan bahkan sampai meludahi Yesus. Kemudian buluh lambang tongkat itu, dipukulkan ke kepala Yesus.
Betapa Yesus sangat dihina dan diolok. Pontius Pilatus pun tidak menemukan salahnya, bahkan sampai menyatakan siapa yang harus dibebaskan apakah Barabas atau Yesus? Dan mereka memilih membebaskan Barabas, dan Yesus tetap harus disalibkan. Inilah siksaan, hinaan dan olokan yang Yesus alami sebelum Ia tergantung di kayu salib.
Karena Kasih-Nya, Yesus Rela Menderita Supaya Kita Diselamatkan
Yesus mengalami semua siksaan dan olokan dengan diam. Yesus sesungguhnya bisa memanggil malaikat menolong Dia, karena Dia adalah Anak Allah. Namun itu tidak Dia lakukan, karena Dia tahu, Dia harus menjadi korban, untuk menyelamatkan kita. Semua Dia terima karenaDia sangat mengasihi kita semua. Sejauh penderitaan dan hinaan, sejauh Firman Tuhan yang kita baca, sejauh Dia mau mati dikayu salib, itulah kasih-Nya kepada kita.
Mazmur 139:15-16
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
Mungkin saudara bertanya, apakah Yesus mengasihi saya? Ya, Tuhan mengenal dan mengasihi saudara dan saya. Bahkan di dalam kandungan ibu kita, ketika kita bakal anak, saat pembentukan tulang-tulang kita, Dia mengenal kita. Mungkin kelahiran kita tidak diinginkan, tapi Tuhan mau dan ingin saudara lahir. Karenanya Tuhan mau tersiksa, terhina, untuk menyelamatkan kita. Jangan ada yang merasa tidak ada yang mengasihi saudara, Tuhan mengasihi saudara.
Roma 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Ketika kita masih jahat, Tuhan ingin kita bertobat. Panjang kasih Tuhan pada kita, bahkan di Efesus dikatakan sejak sebelum dunia dijadikan. Karenanya Dia mau menerima hinaan dan olokan yang seharusnya tidak Dia terima.
Hanya Yesus yang mau menerimanya, hanya Yesus yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sekalipun sesungguhnya Yesus sanggup membela diri, saat Pontius Pilatus tidak mendapatkan kesalahan-Nya, Yesus diam, karena Yesus harus sampai ke kayu salib, Yesus harus mati supaya kita bisa hidup. Hanya Tuhan yang sanggup menebus dosa kita. Perbuatan baik kita tidak bisa membayar dosa kita.
Ubahlah pemikiran saudara, Tuhan mengasihi saudara. Tuhan menunggu saudara.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kita bisa sampai ke surga. Buktinya adalah ketika Yesus disalib, mati, dikuburkan dan Dia bangkit. Karena Dia bangkit, maka tidak sia-sia kepercayaan kita. Karena Dia bangkit, maka kita yang percaya memperoleh hidup yang kekal. Yesus sudah membuktikannya, Dia bangkit dan hidup, sekarang Dia hidup.
Bagi saudara yang mau percaya kepada Yesus, datanglah pada-Nya, minta ampun padaNya, dan terimalah Yesus dalam hati saudara, menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadi saudara.
Kemudian Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dan mulai hari ini, sesuai Firman Tuhan Yohanes 1:12, saudara menjadi anak-anak Allah yang sangat dikasihi Tuhan.
Oleh Bilur-bilur-Nya Kita Sembuh
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8). Kita menjadi sembuh asal kita percaya pada Firman Tuhan dan oleh bilur-bilur Yesus kita sembuh. Yesus kita tetap sama kemarin, hari ini dan selamanya, kuasaNya tetap sama.
Dia dapat menyembuhkan orang sakit, bahkan orang matipun dapat dibangkitkan. Percaya kepada Tuhan, percaya kepada Firman dan Firman itu yang akan membuat saudara mempunyai iman dan mujizat terjadi.
Lalu Pdt. Jacob B. Sumbayak mendoakan setiap yang sakit. Semua diminta menumpangkan satu tangan pada bagian sakit, dan satu tangan lagi dinaikkan untuk berdoa. Oleh bilur-bilur Yesus, semua sakit penyakit menjadi sembuh. Terpujilah Tuhan, mujizat terjadi, kesembuhan terjadi.
Bagi yang sudah disembuhkan jangan lupa bersyukur dan menjadi menjadi berkat bagi orang lain. [em/em]