KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 16 Juni 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Kisah Para Rasul 9:32-43 tentang Petrus menyembuhkan Eneas dan membangkitkan Dorkas.

Petrus Menyembuhkan Eneas dan Membangkitkan Dorkas

Kita sudah mendengar dari khotbah-khotbah sebelumnya bahwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga, agar menantikan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:8). Setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya menunggu 10 hari berdoa dan kemudian Roh Kudus memenuhi mereka. Lalu Petrus betul-betul menjadi orang yang berbeda, karena Tuhan memakai dia. Orang lumpuh bisa disembuhkan, bahkan bayangannya saja bisa menyembuhkan orang yang sakit (Kisah Para Rasul 5:15).

Kali ini Petrus mengunjungi orang-orang kudus di Lida. Disana bertemu dengan Eneas yang terbaring karena lumpuh sudah 8 tahun. Lalu Petrus minta dia bangun dan membereskan tempat tidurnya, dan Eneas pun bangun lalu membereskan tempat tidurnya. Ini adalah mujizat karena Eneas lumpuh. Melihat mujizat ini orang-orang di kota Lida dan Saron menjadi percaya kepada Tuhan. Lida itu berjarak sekitar 35km dari Yerusalem.

Waktu Petrus di Lida maka orang-orang percaya di Yope itu mendengar mujizat yang terjadi di Lida, lalu mereka meminta Petrus datang. Yope ini berdekatan dengan Lida, hanya berjarak sekitar 15km. Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita, yang dalam bahasa Yunani disebut Dorkas. Dorkas ini murid Tuhan Yesus dan banyak berbuat baik dan memberi sedekah. Lalu dia mati.

Kisah Para Rasul 9: 39-40

Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: ”Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Kenapa semua janda itu sedih? Karena dua ribu tahun yang lalu baju-baju tidak dibuat secara mesin, baju dibuat secara handmade, karena itu pastilah mahal. Dan janda-janda ini bisa jadi janda yang miskin dan tidak sanggup membeli lalu dibantu Dorkas dibuatkan baju. Jadi semua menangis dan menunjukkan baju yang dibuat oleh Dorkas.

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: ”Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Ini mujizat, mayat ini sudah dimandikan, pasti sudah kaku dan siap dikubur. Tapi Petrus berlutut dan berdoa. Tiba-tiba Tabita yang sudah mati ini membuka matanya. Dan ketika kita dia melihat Petrus dia bangun dan duduk. Luar biasa, orang mati bangkit!

Semua ini dikerjakan oleh murid-murid Yesus, setelah Yesus naik ke surga dan setelah murid-murid Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus. Kejadian ini sudah bukan di Yerusalem, itu sudah di daerah Yudea.

Ada Pengampunan Dosa dan Keselamatan di dalam Nama Yesus

Kenapa mereka dapat melakukan mujizat? Bukan karena mereka yang hebat tetapi karena mereka percaya kepada Yesus. Dan karena mereka percaya pada Yesus maka mereka menerima janji Allah untuk dipenuhi Roh Kudus.

Dan di dalam nama Yesus Roh Kudus bekerja dan terjadilah mujizat. Orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan. Jadi Yesus adalah pusatnya. Jadi barangsiapa yang percaya pada Yesus maka dapat melakukan perkara-perkara ajaib. Tetapi bukan soal perkara ajaib saja yang dikerjakan oleh orang percaya pada Yesus, tapi barangsiapa yang percaya pada Yesus maka yang paling utama dosa-dosanya diampuni.

Ini yang paling penting. Karena Yesus yang menebus dosa-dosa kita dengan menggantikan hukuman yang harusnya kita terima karena dosa-dosa kita. Yesus sendiri yang mati di kayu salib. Seharusnya kita yang mati dan dihukum, seharusnya kita yang binasa tapi Yesus datang menggantikan kita. Dengan darah-Nya yang tercurah di kayu salib, maka segala dosa kita diampuni. Tidak ada cara lain supaya kita bisa diampuni. Tapi Tuhan mau mengampuni kita karena Tuhan mengasihi kita lebih dari apa yang kita pikirkan.

Kita tidak bisa membayar dosa dengan kompensasi perbuatan baik kita. Bukan saja  tidak cukup tapi memang tidak bisa! Harus ada yang menebus kita, karena kita tidak bisa membayar hutang dosa kita. Yesus melakukannya untuk kita.

1 Petrus 2:24

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Dari sini kita tahu bahwa Yesus bukan saja mengampuni dosa yang sudah kita lakukan, tapi Yesus dapat membuat kita lepas dari kehidupan dosa yang hidup dalam kita. Karena dosa itu suatu hal yang hidup. Bukan saja kita telah diampuni, tapi kita juga telah mati terhadap dosa. Karena seringkali kita ingin keluar dari ikatan dosa, kita menyesali dosa kita, tapi kemudian kita berdosa lagi, seringkali kita merasa tobat dari dosa tapi besok kita lakukan lagi, kita menjadi terikat karena dosa itu hidup dalam kita.

Tetapi ketika Yesus mati di kayu salib maka dosa yang merupakan kehidupan itu pun yang ada dalam kita menjadi mati. Sehingga kita dilepaskan dari suatu ikatan untuk selalu mau berdosa. Haleluya.

Penebusan Kristus itu sangat sempurna. Dia melepaskan kita dari dosa yang tidak bisa kita bayar dan dari kehidupan dosa kita. Dan kita jadi bisa hidup dalam kebenaran dan bebas. Ketika Kristus menebus dan menanggung dosa kita di kayu salib, maka dosa  kita kita diampuni, dosa itu mati, dan kita hidup untuk kebenaran.

Luar biasa yang dilakukan Tuhan Yesus. Perbuatan baik sebesar apapun yang kita lakukan, kalau kehidupan dosa tetap mengikuti kita maka kita tidak akan bebas. Tapi Yesus membebaskan kita dari dosa.

Maukah Saudara percaya kepada Yesus dan dibebaskan dari ikatan dosa? Terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Lalu Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Mujizat terbesar adalah ketika kita menerima Yesus dan dosa kita diampuni. Dosa itu mati dan sekarang kita hidup dalam kebenaran.

Yohanes 1:12

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya

Ada Mujizat Kesembuhan di dalam Nama Yesus

Percayalah bahwa Yesus juga sanggup menyembuhkan kita. Sama seperti Petrus berkata kepada Eneas lalu Eneas bangun di dalam nama Yesus. Jadi dalam Yesus ada mujizat. Percaya, itu akan terjadi pada kita saat ini.

1 Petrus 2:24

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Terimalah dengan iman. Bukan mudah-mudahan tetapi Ya dan amin! Percayalah oleh bilur-bilur Yesus kamu telah sembuh. Karena Firman Tuhan berkata demikian.

Bilur bilur adalah bekas cambukan yang diterima Tuhan Yesus, karena Dia dicambuk oleh tentara Romawi berkali-kali sebelum Dia memikul salib-Nya. Bilur-bilur itu sangat menyakitkan. Tetapi Dia berbilur-bilur sangat menderita  untuk menanggung segala sakit penyakit kita. Ada yang menanggung dan membayar dosa kita yaitu Yesus Tuhan kita.

Lalu Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa kesembuhan. Semua yang sakit atau mewakili yang sakit supaya mengangkat satu tangan untuk berdoa dan satu tangan lagi tumpangkan ke bagian yang sakit dan berdoa.

Saudara yang sudah menerima kesembuhan, mengucap syukurlah dan bersaksi agar menjadi berkat bagi banyak orang. [em/em]

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *