KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 25 Juli 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Yohanes Nugroho, diambil dari Lukas 18: 9-14 tentang perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai.
Barangsiapa Merendahkan Diri, Ia Akan Ditinggikan
Di dalam Tuhan selalu ada pertolongan, dan di dalam nama Tuhan Yesus tidak ada yang mustahil. Perumpamaan ini mengajarkan, siapa yang menganggap dirinya benar dan orang lain adalah rendah. Atau orang salah yang tidak merasa salah, atau orang berdosa yang menganggap dirinya tidak berdosa. Ini adalah orang munafik.
Matius 23:27-28
23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Tuhan memberikan perumpamaan kepada orang yang merasa benar itu adalah seperti orang Farisi. Orang Farisi adalah orang yang beragama, taat hukum Taurat, terhormat dan tidak mau bergaul dengan orang-orang yang menurut hukum Taurat adalah orang berdosa. Tuhan menyatakan hidup mereka munafik, tampak putih tapi hidupnya penuh kenajisan karena sikap tinggi hati dan memandang rendah orang lain.
Perumpamaan kedua yaitu pemungut cukai. Mereka tidak disukai oleh orang Yahudi, dianggap rendah oleh orang Farisi, karena pekerjaannya, memunggut pajak. Mereka dianggap memberatkan rakyat, juga sering mereka kejam dan tidak adil. Pemungut cukai dianggap sebagai penghianat orang Yahudi, derajat mereka sama seperti perempuan sundal. Mereka dianggap tidak pantas bergaul dengan orang Farisi. Karena itu Pemungut Cukai merasa diri tertolak, bahkan tidak layak diterima ditempat agama, tidak layak karena disinggirkan oleh masyarakat dan tidak layak memasuki rumah ibadat.
Bagaimana sikap kedua orang ini ketika memasuki rumah ibadah? Pemungut Cukai merasa diri tidak layak, berdiri jauh, tidak berani berdiri tegak, dan tidak berani menengadah dan memukul diri. Dia merasa orang berdosa dan tidak layak, dia datang kepada Tuhan, memohon belaskasihan dari Tuhan : “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.”
Diantara kedua perumpamaan di atas, yang dibenarkan Tuhan adalah pemungut cukai, bukan Orang Farisi : “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Yesus Berkuasa Mengampuni Dosa dan Memberi Keselamatan
Dari perumpamaan ini kita tahu Tuhanlah yang membenarkan kita, bukan kita yang membenarkan diri kita sendiri.Tuhanlah yang tahu siapa kita, Dia Maha Tahu. Jadi kalau kita merasa orang benar dan tidak berdosa maka kita seperti orang Farisi, tampak putih namun penuh kejahatan. Sesungguhnya kita semua sudah berdosa, maka datanglah kepada Tuhan dengan merendahkan diri kita, memohon belaskasihan Tuhan.
Jadi saudara saat ini marilah kita datang kepada Tuhan, dan janganlah kita merasa benar dan menutupi dosa kita. Kita berdosa maka layaklah kita merendahkan diri dihadapan Tuhan, memohon belaskasihanNya. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita, bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia.
Efesus 2:8 -9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Tuhanlah yang membenarkan kita, mengampuni dosa-dosa kita, karena kita tidak bisa membayar dosa kita sendiri. Tuhan Yesus datang kepada orang berdosa, dan memohon pengampunan.
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Markus 2:17)
Sesungguhnya kita semua bukan orang benar tapi orang berdosa, dan upah dosa maut. Yang ada adalah orang merasa benar, seperti Orang Farisi. Tuhan mencari orang berdosa yang berharap pertolongan dari Tuhan, dan untuk itu Tuhan datang ke mukabumi ini.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Karena kasihNya, Dia datang supaya kita yang berdosa tidak binasa, tetapi beroleh hidup kekal. Yaitu dengan menyadari kita adalah orang berdosa, datang kepada Tuhan dan memohon pengampunan, merendahkan diri dihadapan Tuhan. Karena hanya Tuhan Yesus saja yang dapat mengampuni dosa.
Untuk itu Tuhan mau dicambuk, dipukul dan dihina karena kita, bahkan mau mati karena kita. Tuhan datang orang berdosa yang mau mengakui dosanya, dan memohon pengampunan dari Tuhan.
Saat ini datanglah pada Tuhan, mungkin saudara merasa terikat oleh dunia, merasa gagal, tersingkirkan dan tertolak. Datanglah dan mengakuinya dihadapan Tuhan dan memohon pengampunan.
Lalu Pdt. Yohanes Nugroho memimpin dalam doa untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Mulai saat ini saudara dosa diampuni oleh Tuhan Yesus dan kita menjadi anak-anak Allah, Bapa kita disurga.
Yesus Sanggup Menyembuhkan Saudara
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Bagi saudara yang sakit, percayalah Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan sakit saudara. Segala sakit penyakit kita sudah disembuhkan oleh oleh bilur-bilur Yesus.
Apa itu bilur-bilur? Bilur-bilur adalah luka belas cambukan yang dilakukan berkali-kali oleh tentara Romawi kepada tubuh Tuhan Yesus. Namun oleh karena bilur-bilur itu kita disembuhkan.
Datanglah pada Tuhan, letakkan tangan pada bagian yang sakit, dan berdoa di dalam nama Yesus, oleh bilur – bilur Yesus, semua sakit penyakit disembuhkan.
Lalu Pdt. Yohanes Nugroho memimpin dalam doa kesembuhan. Bagi yang telah didoakan, percayalah dan mulai gerakkan pada bagian yang sakit, mujizat pasti terjadi. Puji Tuhan, Haleluya. [em/em]