KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 1 Agustus 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Yohanes 8:1-12 tentang perempuan yang berzinah.

Yesus Mengampuni Perempuan Berzinah yang Harusnya Dihukum Rajam

Peristiwa yang sangat menyentuh hati, seorang yang seharusnya dihukum rajam, tetapi dibebaskan. Hukum Bangsa Israel jika kedapatan berzinah, maka keduanya harus dihukum mati, bukan hanya perempuan saja.  Pemuka agama ini hanya membawa perempuan ini saja, karena sesungguhnya tujuan mereka adalah mencobai Yesus, menantikan jawaban Yesus yang bisa mereka persalahkan, untuk menangkap Yesus.

Posisi yang sulit, bila arahan Yesus jangan lempar maka Yesus adalah penyesat, melanggar Hukum Taurat, dimana sebenarnya mereka harus dihukum rajam sampai mati. Dan bila arahan Yesus lempar, maka mereka akan mempertanyakan kedatangan Yesus, yang seharusnya menyelamatkan manusia, mencari domba yang hilang, mencari domba yang tersesat. Bukankah Yesus penuh kasih sayang tapi membiarkan orang ini mati dirajam. Jadi apapun jawaban Yesus mereka akan menyudutkannya.

Mereka menunggu jawaban Yesus, dan tidak menyangka jawaban Yesus diluar dugaan mereka. Jawaban Yesus:  “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Sungguh suatu perkataan yang penuh dengan kuasa dan kekudusan, membelah hati orang yang mendengar, menusuk sampai ke dalam, untuk menyatakan apakah dia seorang berdosa apa tidak.

Tuhan Yesus adalah Anak Allah dan terang dunia, siapa bertemu dengan Yesus bisa merasakan kekudusan Yesus, perkataan Yesus adalah perkataan kebenaran yang memisahkan orang itu antara kebenaran dan ketidakbenaran di dalam dirinya, dapat melihat diri betapa berdosa dia dihadapan Tuhan.

Lukas 5:8

Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”

Ini kondisi saat Yesus melakukan mujizat bagi Petrus. Setelah berhadapan dengan Yesus terang dunia, dia merasakan bagaimana dia seorang yang tidak layak.

Yohanes 8:9

Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Semua pemuka agama itu mulai dari senior pergi karena sadar bahwa dia adalah seorang yang berdosa. Satu demi satu mereka pergi semua, karena perkataan Yesus yang menohok mereka, mereka terjebak dan malu. Pemuka agama seorang yang berdosa mau menghakimi seorang yang berdosa.

Kata Yesus: “Akupun Tidak Menghukum Engkau”

Yohanes 8:10-11

8: 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” 8:11 (TB)  Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Perempuan itu menyadari akan kesalahannya, seharusnya hukum mati baginya. Dia menyadari akan hukuman yang harus dia terima, karena dosanya. Perempuan itu menerima pengampunan dari Yesus. Dia sangat mengenal siapa Yesus. Yesus yang mengajarkan kasih sayang, mencari domba yang sesat terhilang.

Dia menyatakan diri-Nya, bukan manusia biasa, sebab tidak ada manusia bisa mengampuni doaanya, hanya Tuhan. Dia menyatakan keilahianNya “Akupun tidak menghukum engkau”

Yesus tahu, perempuan ini merasakan suatu penyesalan yang dalam akan dosanya. Momen dalam hidup perempuan itu yang akan dihukum rajam, lempari batu sampai mati karena dosanya. Perempuan itu sangat tahu dia bersalah. Namun Yesus menyatakan: “Akupun tidak menghukum engkau”, perempuan itu merasakan ada air sejuk dari pengampunan yang Yesus berikan.

Dia diampuni oleh Tuhan, Yesus kemudian berkata: ..Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Yesus mengasihi orang berdosa, tapi tidak kompromi dengan dosanya, jadi jangan berbuat dosa lagi, karena Tuhan sudah mengampuni.

Yesus Mau Mengampuni Dosa Saudara dan Jangan Berbuat Dosa Lagi

Mungkin saudara saat ini merasakan perlu pengampunan dari Tuhan Yesus, mari datang pada Tuhan, mohon pengampunan dosa. Yesus sudah memberikan diri-Nya mengampuni kita dengan mati dikayu salib. Yesus menanggung seharusnya apa yang harus kita tanggung akibat dosa kita. Mati dikayu salib, supaya bisa mengampuni kita dan berkata “sin no more” atau jangan berbuat dosa lagi.

Bagi yang mau dosanya diampuni mari datang pada Yesus, percaya pada Yesus, mengakui diri seorang penuh dosa datang kepada Yesus yang penuh kasih. Percaya Tuhan datang menebus dosa dan mengampuni semua dosa kita.

Datang saudara mengakui dosa, minta ampun kepada Tuhan Yesus dan undanglah Yesus masuk ke dalam hati kita, sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup saudara.

Lalu Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Pengampunan adalah mujizat terbesar dari Tuhan, dan itu hanya Tuhan berikan dengan tebusan darah Anak Domba Allah, yaitu Yesus Kristus yang mati di kayu salib.

Saudara  percaya kepada-Nya, maka mulai saat ini saudara adalah anak-anak Allah. Kita dapat memanggil Allah kita dengan panggilan  Bapa, dan bila kita mati kita pulang ke rumah Bapa kita di sorga, itu satu jaminan bagi kita semua orang percaya.

Yesus Berkuasa Menyembuhkan Saudara

1 Petrus 2:24

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Apakah bilur – bilur itu? Bilur – bilur adalah bekas cambukan yang diterima Yesus berkali-kali sebelum Dia digantung di kayu salib. Bekas cambukan yang sangat sakit itu, itulah yang menyembuhkan kita.  Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh, jadi berimanlah supaya yang sakit disembuhkan.

Datang pada Yesus dengan iman, tumpangkan tangan pada bagian yang sakit, satu tangan lagj angkat ke atas, percaya oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.  Haleluya. Dia sanggup menyembuhkan semua sakit saudara, karena Tuhan Yesus tetap sama dahulu, sekarang dan sampai selamanya. [em/em]

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *