KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 29 September 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Andreas Tarigan, diambil dari Matius 10:29-31
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. 10:31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Hidup Kita Berharga di Mata Tuhan
Pada jaman dulu burung pipit ini dihargai sangat murah dan bentuk fisiknya juga kecil. Namun, burung pipit yang kecil, murah dan mungkin kita tidak menyadari keberadaannya ini, tidak satu ekor pun jatuh tanpa seijin Bapa di sorga. Betapa luar biasa Bapa di sorga mengontrol semua yang ada di bumi ini.
Adakah orang yang tahu persis berapa rambut di kepala kita saat ini? Tidak ada yang tahu. Tetapi Allah tahu persis berapa jumlah rambut di kepala kita (ayat 30). Adakah pribadi yang benar-benar tahu persis jumlah rambut kita? Sekalipun diperkirakan jumlahnya 100.000 lembar, tapi tidak ada yang tahu berapa rontok hari itu, jadi berapa jumlah tepatnya. Orang tua kita, teman kita dan kita sendiri tidak tahu. Tetapi Allah Bapa tahu persis rambut di kepala kita, terhitung semua oleh-Nya.
Jadi, kalau kita berpikir bahwa hidup kita ini tidak berharga, tidak ada yang memperhatikan, atau merasa bahwa Tuhan hanya untuk orang-orang yang kudus. Tidak seperti itu, karena setiap manusia berharga di mata Tuhan.
Ulangan 32:10
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
Mata adalah salah satu organ tubuh yang sangat sensitif sehingga perlu sangat dijaga. Kita memiliki alis yang berfungsi untuk menahan keringat atau air, agar jangan jatuh langsung ke mata kita. Bulu mata kita berfungsi untuk menahan debu atau kotoran. Sedangkan air mata berfungsi membasmi bakteri.
Jadi kenapa Allah menggambarkan kita seperti biji mata? Karena memang kita dijaga oleh Dia seperti biji mata-Nya. Begitu Allah menciptakan kita, Allah juga menjaga kita.
Yesaya 49:16
Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Allah berkata bahwa kita dilukiskan di telapak tangan-Nya. Tangan merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Tangan dipakai untuk bekerja, untuk melakukan segala sesuatu yang baik. Jadi Allah benar-benar memandang dan memperhatikan kita. Allah melukiskan kita di telapak tangan-Nya, bukti berharganya manusia di mata-Nya.
Allah Sangat Mengasihi Kita, Ia Mau Kita Selamat
Mazmur 139:1-3
139:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; 139:2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. 139:3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
Allah tahu ketika kita duduk, dan Allah tahu ketika kita berjalan. Kalaupun kita pada hari ini kita mengalami masalah Allah juga tahu. Firman Tuhan berkata bahwa Allah mengetahui kita duduk atau berdiri. Dia mengetahui persis keberadaan kita, Dia mengetahui apapun yang kita rasakan, apapun yang kita alami pada saat ini. Beban apapun yang kita tanggung, Allah tahu persis.
Tuhan tahu pikiran kita, tidak ada yang tersembunyi bagi Dia. Kenapa Allah tahu semua? Karena Allah mengasihi kita semua, jadi Dia tahu apapun yang kita alami.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Allah mengasihi kita. Tidak ada satu pun yang luput dari mata-Nya. Mungkin kita merasakan tidak ada yang peduli pada kita, mungkin kita merasa ditinggalkan atau kita mengalami banyak permasalahan, Allah tahu semua. Dia sangat mengasihi kita. Dia telah mengutus Anak-Nya yang tunggal supaya menolong kita untuk menghapuskan dosa-dosa kita.
Seringkali kita berpikir bahwa kita tidak berharga. Mungkin kita saat ini ada di persimpangan jalan, tapi jangan takut! Kita lebih berharga dari burung pipit. Burung pipit yang harganya murah saja tidak satu ekor pun yang jatuh tanpa seijin Bapa di sorga, apalagi kita manusia. Kita jauh lebih berharga dari itu semua.
Harga hidup kita sebesar kematian Tuhan Yesus. Sekarang waktunya percaya kepada Tuhan. Janganlah takut, percayalah kepada Yesus! Dialah Juruselamat. Hanya ada satu jalan menuju sorga. Hanya ada satu jalan menuju kepada kebahagiaan abadi, yaitu di dalam Tuhan Yesus.
Datanglah kepada Tuhan Yesus, Dia sedang menunggu kita. Tuhan Yesus mengasihi kita. Tuhan Yesus mau datang ke muka bumi ini lahir di kandang domba yang hina. Menjadi anak seorang tukang kayu, hidup di muka bumi ini dan mati di kayu salib. Semua ini dilakukan untuk menebus dosa kita supaya kita selamat.
Kemudian Pdt. Andreas Tarigan memimpin dalam doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Oleh Bilur-bilur-Nya Kita Menjadi Sembuh
Yesaya 53:4-5
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kalau kita pada hari ini sakit, penyakit kita telah ditanggung oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Kuasa Tuhan Yesus tetap sama, dahulu, sekarang dan selamanya. Tidak pernah berubah, bilur-bilur Yesus itu sanggup menyembuhkan kita, karena Dia telah mati bagi kita.
Percayalah penyakit kita sudah ditanggung-Nya dan bilur-bilur Yesus itulah yang menyembuhkan kita.
Marilah Saudara yang saat ini mengalami sakit, datang kepada Tuhan Yesus dengan iman. Letakkan tangan pada bagian yang sakit, dan oleh bilur – bilur Yesus, Tuhan menyembuhkan Saudara! Lalu Pdt. Andreas Tarigan memimpin dalam doa kesembuhan.
Bagi yang sudah sembuh dan rindu untuk bersaksi, bisa menghubungi Contact Center KPPI supaya kesaksiannya menjadi berkat bagi banyak orang. [em/em]