Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) kembali berlangsung di Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan, pada hari Kamis, 12 Mei 2016. Kebaktian yang diadakan setiap Kamis minggu ke dua dan ke empat setiap bulan ini selalu memberitakan pengharapan dan berita sukacita di dalam Tuhan Yesus. Kasih dan pengorbanan-Nya selalu menjadi berita utama yang membawa mujizat bagi setiap orang yang hadir.
Pujian dan penyembahan kepada Tuhan yang sanggup melakukan segala perkara dinaikkan sejak awal ibadah. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Film kesaksian seorang ibu yang disembuhkan dari tumor setelah didoakan ditayangkan bagi jemaat yang hadir dan menjadi berkat serta membangkitkan iman mereka semua. Dalam film disertakan juga cuplikan kotbah pada KPPI yang lalu. Disampaikan saat Tuhan Yesus menghardik angin dan taufan hingga berhenti ketika Tuhan Yesus dan murid-kurid-Nya ada di perahu. Kalau Tuhan berkenan hadir maka tidak ada yang mustahil, akan terjadi sesuatu yang besar dan luar biasa. Ketika Yesus datang maka kita beroleh anugerah untuk memilih apakah kita memilih kehidupan atau kebinasaan.
Murid-murid Yesus juga pernah mengalami kegagalan mengenal Tuhan, yaitu saat gelombang datang mereka berpikiran negatif tentang Tuhan. Tetapi kehadiran Tuhan Yesus akan membuat segala sesuatu berubah. Ketika kita menghadap Tuhan yang Maha besar, maka kita menghadap suatu kebenaran dan mendapat anugerah untuk percaya.
Film kesaksian kedua yang ditayangkan adalah kesembuhan Donatus Bakul dari nyeri otot yang sangat menyakitkan pada kakinya selama 2 tahun. Ia begitu menderita sehingga tidak bisa tidur. Setelah didoakan semua rasa sakitnya lenyap.
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak maju dan memimpin dalam doa. Doa dinaikkan membawa seluruh kehidupan kepada Tuhan yang menyelidiki hati manusia. Sesungguhnya manusia tidak akan dapat berdalih bahwa Tuhan adalah Tuhan yang menciptakan bulan, bintang, matahari.
Tidak ada seorang manusia pun yang dapat bersembunyi dari Tuhan. Ketika berbalik sekalipun, Tuhan ada di sana. Dialah pencipta langit dàn bumi. Siapakah yang bersama-Nya ketika menciptakan bumi ini, ketika menyebut nama bintang, bahkan sebelum dunia dijadikan? Dialah yang mengosongkan diri-Nya, turun dari tahta-Nya, lahir di kandang domba, dan diberi nama Yesus. Dia Allah yang berkuasa, namun berkenan menjadi manusia, bahkan diberi nama manusia, berjalan sebagai seorang manusia. Pada usia 12 tahun, Ia memiliki hikmat bercakap-cakap dengan ahli Taurat, pada usia 30 tahun berjalan dari desa ke desa. Begitu besarnya kasih Allah akan dunia ini sehingga dikaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya siapa yang percaya kepada Yesus tidak akan binasa.
Pujilah Tuhan dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya!
Firman Tuhan diambil dari Lukas 5:1-11. Yesus berdiri di atas perahu Simon dan mengajar banyak orang. Simon semalam-malaman telah berusaha mencari ikan tapi tidak mendapat apa-apa. Tapi pada siang hari, sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk mencari ikan tapi Yesus menyuruhnya menebarkan jala. Simon percaya kepada perkataan Tuhan Yesus dan sekalipun tidak masuk akal, namun karena Yesus menyuruhnya maka dia taat menebarkan jalanya. Ketaatannya membuahkan mujizat. Dia belajar percaya dan tidak mengikuti pikirannya. Ketika Yesus hadir dan hadirat-Nya menguasai sekeliling, maka terjadi mujizat. Ketika Allah hadir maka manusia diberi anugerah untuk memilih percaya kepada Yesus. Ketika Allah hadir dengan kuasa dan kekudusan maka manusia menyadari betapa kecil dan kotor dirinya. Simon memohon kepada Yesus untuk pergi karena dia merasa sebagai orang berdosa dan tidak layak di hadapanNya. Ada Tuhan yang begitu kudus. Ketika Tuhan datang maka kita menyadari siapa kita, betapa berdosanya kita. Tapi Tuhan baik dàn berkata kepada Simon dan kita semua agar jangan takut, sebab Dia akan mengampuni dosa dan memulihkan kita. Dialah yang menebus dan menjadikan kita sebagai anak-anakNya
Disampaikan tantangan untuk sungguh-sungguh percaya dan menerima Tuhan Yesus. Ada banyak jemaat yang berdiri dan mengikuti doa menerima Tuhan Yesus menjadi Juru Selamat pribadi, Tuhan dan Raja selamanya.
Susan Sumbayak maju dan menyampaikan agar masing-masing mengambil waktu beberapa menit untuk berdoa secara pribadi datang kepada Yesus, tidak menunda lagi tapi datang sekarang juga kepada Yesus. Tidak seorang pun sanggup menyembuhkan dan menolong kita selain Yesus.
Simon Petrus tahu bahwa dia adalah orang berdosa. Sering kali kita bertanya mengapa hal ini terjadi kepada saya dan tidak kepada orang lain. Sama saja dengan kita berkata kita tidak bersalah, bahwa Tuhan telah melakukan yang salah pada diriku. Atau kita marah mengapa kita sakit. Sesungguhnya jika kita diampuni dan disembuhkan itu semua karena kasih sayang Tuhan.
Berikanlah hati untuk menyadari kita orang berdosa. Perbaharui hidup menjadi baru.
Mereka yang mengalami masalah pada bagian dada seperti sakit jantung, paru-paru, kanker, diminta maju. Nampak beberapa maju dengan berbagai sakit penyakit. Seorang Ibu yang menderita sakit kanker payudara stadium 4 dan tidak bisa mengangkat tangan, setelah didoakan mujizat terjadi, dia sudah dapat mengangkat tangan dengan mudah. Seorang Ibu lainnya yang menderita sakit paru-paru, setelah didoakan dan dicek oleh dokter dinyatakan sembuh dan paru-parunya sudah baik. Seorang anak muda yang datang dalam keadaan sakit asma dari kecil sudah sembuh dan bisa berlari- lari.
Saatnya tiba untuk berdoa bagi semua yang sakit. Semua konselor diminta maju terlebih dahulu. Demikian juga semua orang yang sakit. Doa kesembuhan dinaikkan bersama-sama. Semua yang sakit diminta meletakkan tangannya pada bagian yang sakit dengan percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. Doa dinaikkan oleh Pdt. Daniel JS (KPPI Jakarta), Pdt.Hisar Manurung (HKBP Cikini), Pdt. Judah Pakasi (KPPI Jakarta). Percaya kuasa bilur-bilur Yesus menyembuhkan.
Barulah para konselor dipersilakan mendatangi dan mendoakan yang sakit satu persatu. Nampak semua berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh iman. Berbagai mujizat kesembuhan terjadi.
[column size=one_half position=first ][/column][column size=one_half position=last ][/column][column size=one_half position=first ][/column][column size=one_half position=last ][/column]
Seorang Ibu yang sesak nafas dan batuk disembuhkan. Seorang gadis menderita sesak dan sakit pada kepala selama 2 tahun disembuhkan. Seorang Ibu yang sulit berjalan dan datang dalam keadaan sakit karena terpeleset 2 minggu lalu disembuhkan. Seorang Ibu yang menderita sakit kanker lidah selama 1 Tahun dan ada kelenjar, lidahnya tidak bisa digerakkan sudah disembuhkan. Seorang bapak yang menderita sakit kanker kelenjar getah bening disembuhkan. Seorang gadis yang didoakan di Pray for Jakarta mengalami benjolan karena tuberculosis sudah lenyap. Seorang Ibu yang tangannya kaku disembuhkan. Seorang Ibu yang sakit pengapuran selama 4 Tahun dan tidak bisa jongkok disembuhkan.
Seorang bapak menderita sakit ginjal selama 10 Tahun, sudah menunggu dokter untuk operasi, tidak merasa sakit lagi. Seorang Ibu mengalami syaraf terjepit selama 2 tahun bahkan kambuh saat kebaktian, sudah disembuhkan. Seorang bapak menderita sakit mata buram dan telinga kurang mendengar sudah bisa melihat dan mendengar jelas.
Malam itu jemaat juga mendengar kesaksian Bpk. Endang Veberson yang disembuhkan dari sakit kelenjar getah bening stadium 3B. Beberapa bulan lalu bapak ini datang dari Kalimantan Barat untuk berobat di salah satu RS di Jakarta dan dilayani seorang hamba Tuhan yang mengundangnya hadir di KPPI. Di hari kedatangannya ke KPPI dia menyaksikan mujizat yang dialami seorang bapak yang disembuhkan dari buta pada matanya. Kesaksian ini membuatnya sangat dibuatkan dan beriman Allah Maha besar dan sanggup menyembuhkan dia. Dia pun pulang ke Kalimantan dengan terus menyaksikan bahwa Allah amat berkuasa menyembuhkan sakit penyakit. Dia kembali ke Jakarta dan hadir lagi di KPPI. Sungguh luar biasa karena malam itu ia didoakan oleh Bpk. Constantin Damain, bapak inilah yang ia saksikan sebelumnya disembuhkan dari kebutaan karena gumpalan darah di matanya dan divonis dokter tidak dapat disembuhkan. Bapak ini telah menjadi pendoa di KPPI. Dan malam itu Bapak Endang merasakan kesembuhan dari sakitnya. Halleluya. Kemuliaan hanya bagi Tuhan yang melakukan perkara besar bagi anak-anakNya.
Sungguh luar biasa pekerjaan Tuhan. Disampaikan juga agar jangan putus asa dan jangan pernah mengeluh atau memarahi Tuhan. Jangan mempertanyakan mengapa hal ini terjadi kepada kita. Apapun keadaannya Tuhan tetaplah Tuhan. Dengan tidak mengeluh sesungguhnya kita menuhankan Tuhan. Yang paling utama bukanlah kesembuhan tetapi bahwa kita memiliki rumah di sorga.
Tantangan juga diberikan bagi siapa yang mau menyerahkan hidup melayani Tuhan. Kebaktian diakhiri dengan mengarahkan jemaat untuk kembali ke gereja masing-masing dan menjadi berkat di sana.
Biarlah nama Tuhan terus ditinggikan dan dimuliakan.