Besar kemurahan dan kebaikan Tuhan yang dinyatakan atas kota Jabodetabek melalui Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang kembali berlangsung pada hari Kamis, 8 September 2016 di Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. Kebaktian yang selalu berlangsung pada hari Kamis minggu ke dua dan ke empat ini selalu membawa kabar baik akan kelepasan dan keselamatan di dalam Yesus. UmatNya hadir dari berbagai penjuru kota Jabodetabek dengan penantian akan jamahan Tuhan.
Kebaktian ini selalu diwarnai dengan pujian dan penyembahan dengan sepenuh hati kepada Tuhan.
Sebuah film kesaksian kesembuhan yang pertama diputar mengenai Bapak Tarida Siburian yang mengalami sakit pinggang selama 28 tahun karena kecelakaan ditabrak motor. Ia harus menjalani penderitaan hari demi hari. Ia datang dengan penuh pengharapan dalam acara Pray for Humbang Hasundutan tanggal 28 Juni 2016. Tuhan menjawab doanya dan seluruh sakitnya disembuhkan.
Umat Tuhan juga diajak memperkatakan dengan iman Firman Tuhan dari Roma 10:11-13 bahwa barang siapa yang percaya kepada Tuhan tidak akan dipermalukan, dan barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
Film kesaksian kesembuhan yang kedua kembali diputar. Di dalamnya ada cuplikan kotbah KPPI tanggal 26 Agustus lalu. Mengenai Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah empat hari mati. Yesus adalah kebangkitan dan hidup, siapa yang percaya kepadaNya akan beroleh hidup yang kekal. Inilah mujizat yang terbesar, lebih dari mujizat bangkit kesembuhan. Tuhan Yesus amat mengasihi kita. Percayalah kepadaNya. Dilanjutkan dengan film kesaksian kesembuhan yang dialami Ibu Musiyah yang menderita sakit telinga berdengung selama 2 bulan. Ia terus merasakan kesakitan tiap-tiap hari dan sulit mendengar dengan jelas. Ia hadir dalam acara Pray for Kediri dan seluruh sakitnya disembuhkan setelah didoakan.
Pdt. Jacob Sumbayak, maju dan memimpin dalam doa. Firman Tuhan diambil dari Lukas 17:11-19 tentang sepuluh orang kusta yang berteriak-teriak dari kejauhan, “Yesus Guru, kasihanilah kami.” Karena sakitnya mereka berdiri agak jauh dan mencoba menarik perhatian Yesus dengan berteriak. Yesus memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam.” Mereka sakit kusta yang pada jaman itu ini tidak dapat disembuhkan sama seperti kanker, AIDS atau HIV pada jaman sekarang. Namun mereka memiliki percaya bahwa Yesus berasal dari Allah dan sanggup menyembuhkan mereka.
Yesus memandang mereka dari jauh. Ia tidak menjamah mereka. Tapi ia menyuruh mereka pergi dan memperlihatkan diri mereka kepada imam. Dalam kondisi masih sakit mereka disuruh pergi ke imam layaknya seperti orang yang sudah sembuh. Mereka percaya dan bertindak dengan iman pergi kepada imam. Iman mereka menyembuhkan mereka. Sementara mereka di tengah jalan, mereka sembuh dan menjadi tahir. Mereka begitu gembira disembuhkan.
Hanya satu dari sepuluh orang kusta itu yang kembali dan tersungkur di kaki Yesus memuliakan Tuhan serta mengucap syukur. Dia ingat siapa yang menyembuhkan dan kembali datang kepada Yesus. Orang ini adalah orang Samaria yang dianggap kelas dua bagi bangsa Israel. Yesus bertanya, “ Di manakah yang sembilan lainnya, tidak adakah di antara mereka yang kembali memuliakan Allah selain dari orang asing ini?” Mereka yang lain itu hanya mencari kesembuhan saja. Lalu Tuhan katakan kepada yang kembali itu, “Bangunlah, imanmu telah menyelamatkan engkau.“ Ia punya iman yang benar, yaitu beriman dan percaya kepada Yesus Tuhan yang adalah Mesias yang turun ke dunia menyelamatkan manusia, yang dapat memberi lebih dari berkat kesembuhan. Beriman bukan pada kesembuhan di muka bumi ini tapi kepada kehidupan yang kekal. Tuhan Yesus mengatakan iman itulah yang menyelamatkan. Boleh saja percaya Tuhan menyembuhkan tapi jangan datang hanya untuk mencari kesembuhan. Jangan hanya percaya untuk sembuh tapi percayalah kepada hidup yang kekal, Allah yang kekal. Tuhan yang bukan saja menyembuhkan tapi mengampuni dosa.
Biarlah malam ini kita menjadi orang beriman bukan hanya pada berkat di muka bumi ini tapi pada kehidupan kekal, keselamatan, sampai kepada rumah Bapa di surga. Orang Samaria ini telah memberi contoh bahwa dia kembali kepada Tuhan dan memuliakan Allah, mengucap syukur, tersungkur di hadapan Yesus. Dia percaya kepada Tuhan melebihi dari kesembuhannya sendiri.
Siapa yang mau beriman kepada Yesus diminta mengangkat tangan. Inilah waktunya percaya kepada Yesus yang memberikan hidup yang kekal. Percayalah kepada Allah seperti orang Samaria yang percaya kepada Allah lebih dari kesembuhan itu sendiri. Orang Samaria memberi contoh bagaimana setelah mengalami kesembuhan ia tidak melupakan siapa yang menyembuhkan dan kembali kepada Yesus. Ia tersungkur di hadapan Yesus. Melebihi kesembuhannya sendiri. Bagi yang mau percaya kepada Yesus diminta mengangkat tangan dan bangkit berdiri. Semua dipimpin dalam doa menerima Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juruselamat.
Susan Sumbayak maju dan memimpin dalam pujian penyembahan. Disampaikan agar yang sakit benar-benar percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. Semua konselor dan hamba Tuhan diminta maju ke depan terlebih dahulu. Baru setelah itu semua yang sakit diminta maju. Sebelum doa kesmbuhan dinaikkan seorang ibu yang salah satu matanya buta didoakan. Mujizat terjadi. Ia sudah mulai dapat melihat cahaya.
Doa dinaikkan dan barulah kemudian para konselor dipersilahkan mendoakan yang sakit satu persatu. Nampak semua menaikkan doa dengan sungguh-sungguh memohon kuasa kesembuhan dinyatkan. Tuhan bekerja dan menjawab doa-doa yang dinaikkan. Mujizat demi mujizat terjadi. Seorang remaja putri yang sakit kelenjar getah bening dari tahun 2014 dan ada benjolan di bagian bawah telinga kiri dan kanan semuanya lenyap setelah didoakan. Seorang ibu disembuhkan dari sakit asam urat dan menyebabgkan sulit berdiri disembuhkan. Seorang ibu yang mengalami sakit sesak nafas selama 8 tahun disembuhkan.
Seorang bapak sakit darah tinggi selama 3 bulan sudah dicek tensinya sudah normal. Seorang ibu mengalami sakit perut terasa panas selama 4 tahun disembuhkan. Seorang bapak mengalami sakit infeksi usus selama 7 tahun disembuhkan. Seorang bapak sakit sesak nafas selama 3 minggu hingga sulit berbicara disembuhkan. Seorang anak lelaki mengalami sakit sesak nafas selama 1 bulan disembuhkan. Seorang anak lelaki mengalami sakit kelenjar paru sejak bayi dan ada benjolan sudah lenyap dan disembuhkan. Seorang ibu sakit asam urat selama 6 bulan disembuhkan. Seorang ibu mengalami sakit gejala vertigo kalau menoleh ke kanan kiri merasa goyang disembuhkan. Seorang ibu mengalami gangguan pada telinga setiap mendengar suara selama 3,5 tahun disembuhkan. Seorang ibu yang setelah dioperasi jantung memasang ring dan selalu merasa lemah disembuhkan.
Seorang ibu mengalami sakit sesak nafas selama 1 bulan disembuhkan. Seorang remaja putri mengambil sakit tuberculosis sudah berobat selama 1 tahun tapi tetap merasa keletihan sesudah didoakan sembuh dan kuat. Seorang bapak menderita asma dan sakit dada seperti ditusuk-tusuk disembuhkan. Seorang bapak mengalami sakit asam urat tidak bisa tahan duduk selama 1 tahun disembuhkan. Seorang ibu selama 3 tahun sakit kolestrol tinggi sekali disembuhkan. Seorang ibu yang lain juga disembuhkan dari sakit kolestrol tinggi. Besar dan ajaib seluruh perbuatan Tuhan.
Tantangan juga diberikan bagi mereka yang rindu menyerahkan hidupnya melayani Tuhan. Mereka yang mengangkat tangan diminta maju untuk didoakan. Kebaktian ditutup dengan mengarahkan umat Tuhan untuk kembali menjadi berkat di gereja masing-masing.
Tuhan telah menyatakan kemuliaanNya. Terpujilah nama Tuhan.