Tuhan kembali menyatakan kuasa dan kasihNya atas umatNya dalam Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) pada hari Kamis, 22 Mei 2014 di Auditorium Gedung Advent, Lantai 1, Jln. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. Para jemaat telah hadir dari berbagai penjuru di Jabodetak memenuhi ruangan kebaktian. Hujan yang sempat turun tidak menghalangi kedatangan mereka.
Pdt. Philipus SK memimpin dalam puji-pujian, membawa jemaat mengingat bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih Tuhan Yesus yang telah mengorbankan diriNya di kayu salib. Layaklah kita beriman kepada Tuhan, bagi Allah tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.
Sebuah film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai kesembuhan yang dialami oleh Ibu Elisabeth Embari saat hadir di acara Pray for Wondama di bulan April 2014. Ibu ini mengalami sakit kanker payudara, ada benjolan sebesar biji jambu pada payudara sebelah kiri. Ia selalu mengalami kesakitan karena sakitnya, tapi mujizat terjadi saat didoakan. Benjolannya lenyap tidak terasa sakit lagi. Tuhan telah menyembuhkannya. Yang menyaksikan film ini dibangkitkan imannya.
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob B. Sumbayak maju dan memimpin jemaat untuk berdoa. Di dalam doa jemaat diajak untuk merendahkan diri dan memohon pengampunan Tuhan. Jemaat diajak untuk sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, bahwa kelahiran mereka di dunia ini tidak kebetulan, tetapi ada rencana Tuhan atas mereka.
Tuhan sangat mengasihi dan memperhatikan masing-masing kita tiap-tiap hari. Matius 7 : 11 menuliskan “ Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.”
Jika manusia yang jahat saja tahu untuk memberi pemberian yang baik kepada anak-anaknya apalagi Bapa di sorga yang sangat mengasihi manusia. Seberapa jauh kita mengasihi anak-anak kita terlebih lagi Bapa kita di sorga, Dia sangat sayang kepada kita seperti biji mataNya.
Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Tuhan sangat mengasihi kita, karena itu Tuhan mau datang ke muka bumi. Tuhan tidak mengutus pembantuNya, Tuhan tidak mengutus malaikatNya melainkan mengutus AnakNya sendiri. Kenapa Yesus mati di kayu salib? Karena Dia membayar semua hutang-hutang kita semua. Kita tidak sanggup membayarnya tetapi Tuhan sendiri mau membayarnya.
Jemaat diajak untuk percaya kepada Yesus dan menerima pengampunanNya. Mereka nmengangkat tangan kepada Tuhan dan berdoa bersama-sama menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka.
Firman Tuhan dibacakan kembali dari Matius 7 : 7 – 11 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Diberitakan untuk jemaat meminta apapun juga dengan iman, apa yang merupakan kerinduan kita, pasti Tuhan akan berikan. Kalau kita sakit, Dia sanggup akan memberi kesembuhan bagi kita. Disampaikan juga untuk percaya kepada Tuhan.
Susan Sumbayak mengajak Jemaat yang mengalami sakit jantung, paru-paru, asma dan sakit kelainan pada otak berdoa bersama-sama dengan memegang pada bagian tubuh yang sakit. Setelah didoakan, khususnya mereka yang mengalami sakit atau kelainan pada otak diajak untuk memuji Tuhan. Puji Tuhan setelah pujian dinaikkan,ada dua orang bapak yang menyaksikan kepalanya terasa lebih ringan dan bisa mengingat dengan baik.
Sebelum berdoa bersama untuk yang sakit jantung, Susan Sumbayak mengajak mereka memuji Tuhan. Setelah berdoa bersama-sama, maka mereka diminta untuk menggerakkan tubuh mereka dan melakukan apa yang selama ini tidak dapat dilakukan. Seorang bapak yang tangannya keram-keram akibat gangguan pada pembuluh darah memberi kesaksian bahwa Tuhan menyembuhkannya.
Setelah itu semua pendoa dan konselor diundang maju ke depan, barulah kemudian semua jemaat yang mengalami sakit maju ke depan. Setelah doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama, barulah kemudian para konselor dipersilahkan untuk menghampiri setiap yang sakit dan mendoakan mereka satu persatu. Nampak setiap konselor beserta jemaat yang sakit berdoa dengan penuh kesungguhan hati. Tuhan turut bekerja dengan tanda-tanda heran yang menyertai.
Mujizat kesembuhanpun terjadi. Mereka disembuhkan dari: batuk selama 20 tahun, sakit pinggang 1 tahun, sakit jantung selama 3 tahun, sakit kepala akibat darah tinggi, kaki yang tidak dapat berjalan normal akibat jatuh dari motor, kaki nyeri seperti ditusuk-tusuk bila berjalan, nyeri lambung, sakit batu ginjal, sesak nafas selama 6 bulan dan sudah divonis dokter usianya tinggal 6 bulan, mata kiri rabun dan dapat melihat kembali dengan jelas.
Ibu ini disembuhkan dari mata kiri yang rabun dan sudah dapat melihat dengan jelas
Sungguh Allah bekerja dengan heran. Terpujilah Tuhan. Segala kemuliaan hanya bagi Allah.