03
Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) kembali berlangsung pada hari Kamis, 23 Februari 2017 di Auditorium Gedung Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. Umat Tuhan berdatangan dari berbagai tempat di Jabodetabek untuk mendengar berita sukacita di dalam Yesus.
06
Puji-pujian dan penyembahan yang sepenuh hati menjadi ciri utama kebaktian yang telah berlangsung sejak tahun 1993 ini. Tuhan bertahta di atas puji-pujian umatNya. KuasaNya dinyatakan saat pujian dinaikkan.
Sebuah film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai seorang ibu yang mengalami kesaksian kesembuhan dari penyakit langka, Guillain Barre Syndrome. Penyakit ini menyerang auto immune dan menyebabkan kelumpuhan syaraf total bahkan kematian jika menyerang syaraf pernafasan. Ibu ini juga secara tiba-tiba mengalami kelumpuhan pada seluruh tubuhnya dan dinyatakan terkena penyakit tersebut. Sebulan kemudian dia hadir di KPPI pada tanggal 26 November 2016. Tuhan bekerja dan melakukan mujizat. Pada bulan Januari 2017 ia kembali hadir di KPPI dengan kondisi sudah disembuhkan secara total. Ia sudah bisa bergerak, berjalan dan melakukan aktivitas dengan normal. Tuhan memang ajaib dan melakukan perbuatan yang dahsyat.
Selanjutnya semua yang hadir juga diajak membaca dengan keras beberapa ayat untuk membangkitkan iman yaitu dari Mazmur 42:4-5
Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
TUHAN SELALU PEDULI
Film kesaksian kembali ditayangkan dan diawali dengan sebuah cuplikan kotbah. Firman Tuhan diambil dari Markus 4:35-41  mengenai  murid-murid yang ketakutan saat berada di perahu dan taufan mengamuk dengan dahsyat hingga perahu mulai penuh dengan air. Sementara itu Tuhan Yesus tidur di buritan. Murid-muridpun  membangunkan Dia dan bertanya apakah Tuhan tidak perduli jika mereka binasa. Tuhan pun bangun dan menghardik angin ribut agar reda. Badai seketika menjadi reda. Murid-murid ditegur Tuhan karena begitu takut dan tidak percaya.
Sesungguhnya tidak benar Tuhan tidak perduli kepada kita. Tapi dalam kondisi yang amat sulit sering kali kita menjadi tidak percaya dan merasa Tuhan tidak perduli. Namun sering kali dalam kegagalan kita Yesus datang menolong kita. Yesus selalu bertanya satu hal, “Di manakah imanmu?” Baiklah ketika kita melihat Tuhan Yesus kita percaya. Jika kita percaya Yesus itu Allah yang begitu besar maka itu adalah anugerah. Allah sangat besar, bahkan Musa pun tidak sanggup melihat Allah. Ia ditaruh di lekuk batu agar dilindungi. Kemudian Allah melewati lekuk itu supaya Musa tidak mati melihat kemulian Allah.  Kalau masih hidup sementara bisa mendengar suara Allah itu adalah anugerah. Tidak ada yang sanggup melihat kemuliaan Allah. Namun Allah yang besar, penuh kemuliaan, menjadi manusia di dalam Yesus. Yesus adalah cahaya dari kemuliaan Allah. Betapa merupakan anugerah jika kita dapat bertemu dengan Allah yang sangat kudus dan membuat bangsa Israel gemetar.  Pencipta segala sesuatu mau datang menjadi seorang manusia. Dia  mengasihi kita semua. Bersyukur bahwa kita dapat berharap kepada Allah melalui Yesus.
Dilanjutkan dengan kesaksian kesembuhan dari seorang anak laki-laki berusia 7 tahun bernama Kaleb, yang mengalami kesembuhan atas tangan yang kaku dan dapat digerakkan saat didoakan di acara Pray For Mataram  di GPIB Immanuel 29 Sept 2015
02
HATI YANG MENYEMBAH
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak, maju dan memimpin dalam doa.  Firman Tuhan diambil dari Matius 8:1-3
Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
Diceritakan ada seorang yang sakit kusta yang datang kepada Yesus. Sebelum datang untuk meminta kesembuhan maka yang dilakukannya adalah sujud menyembah Tuhan, bukan saja meminta kesembuhan semata.  Dia datang dengan satu sikap mau menyembah Tuhan. Dia percaya sekali bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Tapi dia tidak memaksa. Ia tahu Yesus berasal dari sorga.  Dia datang dengan hati yang percaya kepada Tuhan. Dia datang dalam posisi menyembah Tuhan, tidak layak, tidak meninggikan diri, betul betul berharap apakah Tuhan mau menyembuhkannya sebab pada waktu itu sakit kusta sangatlah sulit disembuhkan.
Penting sekali untuk kita tahu kita berhadapan dengan Tuhan sehingga selayaknya kita sujud menyembahNya. Orang kusta ini menyadari dia banyak kesalahan sehingga dia merasa tidak layak datang pada Tuhan. Sakit kusta biasanya identik dengan orang yang najis, seorang yang berdosa, sehingga biasanya ada kumpulannya sendiri. Orang kusta ini tahu dia sedang berhadapan dengan siapa. Sakit penyakit bisa berasal dari dosa dan bisa juga tidak melainkan karena diizinkan Tuhan untuk mempermuliakan NamaNya. Lihatlah orang kusta ini betapa dia datang dengan kerendahan hati, dia tahu dia orang yang bersalah, sehingga ketika ia menyembah pada waktu itu dia sedang memohon kepada Tuhan. Dia datang dengan sikap memohon kiranya Tuhan mengampuni dosanya. Dengan cara menyembah dia minta ampun.
Dalam Matius 8:3 dikatakan Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Dia sanggup menyembuhkan orang kusta itu.
Ada banyak alasan yang menyebabkan sakit. Apapun penyebab sakit kita,  apakah karena dosa atau diizinkan Tuhan maka ingatlah bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang sanggup menyembuhkan segala sakit penyakit kita asalkan kita mau sungguh-sungguh percaya dan mau beriman kepadaNya. Dia adalah Allah yang datang ke muka bumi ini untuk menyelamatkan kita.
PERCAYALAH KEPADANYA
Dia tidak akan meninggalkanmu. Apapun yang terjadi Dia pasti menolong kita, persoalan sebesar apapun, tetapi marilah kita percaya bahwa persoalan itu tidak sebesar Dia.
Lihatlah orang kusta itu, sesungguhnya dia sadar bahwa dia tidak layak, tetapi dia bertanya pada Tuhan kalau Tuhan mau Tuhan pasti dapat mentahirkanku.
Demikianlah Tuhan pada kita. Buat apa Dia mau datang ke dunia ini, disiksa, dicambuk, dimahkotai duri di kepalaNya dan disalibkan. Tuhan yang besar yang mau turun ke muka bumi dan mau disalibkan, apakah kita dapat berkata bahwa Dia tidak mau menolong? Dia mau menolong kita. Sedangkan turun dari sorga saja Dia mau. Dia menderita dan mati di kayu salib untuk menolong kita. Percayalah kepadaNya. Dia sanggup menolong engkau dan saya. Dia berkata Aku mau. TanganNya berlobang paku dan darah mencucur di tubuhnya. Apakah Dia tidak mau menolongmu? Percayalah kepadaNya.
Pandanglah kepada Yesus yang tergantung di kayu salib untuk menolong kita. Dia mau menolong kita. Dia mau mengampuni dosa kita. Mari, kalau kita tahu betapa kita orang  berdosa datang dan berserulah kepada Tuhan. Tidak percuma Dia turun dari sorga. DarahNya cukup untuk mengampuni dosa kita. Semua diajak bangkit berdiri, memandang kepada Yesus, meminta ampun dan percaya. Masing-masing diminta mengikuti doa menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
 
05
MUJIZAT KESEMBUHAN TERJADI
 
Susan Sumbayak maju dan terlebih dahulu memanggil mereka yang mengalami sakit karena permasalahan pada perut. Nampak belasan orang maju ke depan. Semua diminta meletakkan tangan atas perut yang sakit dan saat berdoa semua diajak benar-benar beriman dan bertindak dengan imannya. Seorang ibu yang mengalami sakit usus buntu dan dijadwalkan dioperasi minggu depan diminta bertindak dengan iman untuk melangkah dengan kuat dan berlari. Satu hal yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Tuhan  bekerja dan memberikan kesembuhan, rasa sakitnya lenyap. Juga pada beberapa orang lainnya. Seorang ibu yang mengalami nyeri merasakan kesembuhan. Seorang bapak yang baru menjalani operasi usus juga merasakan kesembuhan.
01 04
Para pendoa diminta maju terlebih dahulu menyiapkan diri untuk berdoa. Demikian juga semua orang sakit diminta maju. Doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama. Baru sesudahnya para konselor dipersilahkan mendatangi dan mendoakan yang sakit satu persatu.
Tuhan bekerja menjawab doa-doa yang dinaikkan. Tuhan melakukan berbagai mujizat.
Seorang ibu yang mengalami sakit pada kepala bagian belakang disembuhkan. Seorang ibu datang dalam keadaan sakit lambung selama 6 bulan disembuhkan. Seorang ibu sakit usus buntu Dan seharusnya dijadwalkan operasi minggu depan dan tidak merasa sakit lagi. Seorang anak muda mengalami sakit pada perut bagian bawah disembuhkan. Seorang bapak selama 2 tahun usus nempel pada kandung kemih dan baru dioperasi, tidak bisa jongkok,  tidak merasa sakit lagi.  Seorang ibu mengalami nyeri pada kedua kaki disembuhkan.  Seorang bapak selama 10 tahun tidak bisa beraktivitas disembuhkan. Seorang ibu disembuhkan dari sakit asam lambung selama 10 tahun. Seorang ibu karena jatuh selama 1 tahun sulit berjalan dan harus menggunakan kursi roda sudah disembuhkan. Seorang ibu karena kecelakaan tangannya patah dan datang dalam keadaan sakit disembuhkan. Seorang ibu yang sakit pinggang dan tidak bisa membungkuk selama 3 bulan disembuhkan. Seorang ibu disembuhkan dari sakit pengapuran selama 6 bulan.  Seorang bapak disembuhkan dari sakit pinggang 10 tahun dan tidak bisa jongkok. Seorag bapak disembuhkan dari sakit lambung dan jantung sehingga jika duduk lama terasa sakit.  Seorang bapak disembuhkan dari tangan kebas dan harus menggunakan tongkat.  Seorang ibu disembuhkan dari sakit pada tangan kanan akibat ditabrak mobil 6 bulan lalu.
6
Puji Tuhan. Allah terus menyatakan kebesaranNya. Diberikan juga tantangan bagi yang rindu menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Mereka yang mengangkat tangan diminta maju untuk didoakan. Kebaktian ditutup dengan mengarahkan agar semua yang hadir kembali ke gereja masing-masing dan giat melayani di sana.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *