Hari yang indah dan cerah saat berlangsungnya ibadah Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi.
Ibadah dimulai dengan pujian Kumasuki gerbangNya, Dalam Yesus Kita Bersaudara oleh Pdt Jeremy Togu. Pujian dilanjutkan dengan bersama memuji Tuhan Hari Ini Harinya Tuhan.
Kesaksian film dari Ibu Sugiah sakit pada telinga sebelah kiri di KKR Kesembuhan di Banyuwangi. Saat didoakan ada batu keluar dari telinganya dan dia dapat mendengar dengan jelas, puji Tuhan.
Pdt Michiko mengajak jemaat untuk membaca firman Tuhan di Amsal 17:22 (TB) Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Jemaat dibawa untuk bergembira dan bersalaman satu dengan yang lain dengan mengucapkan firman tersebut.
Imam Pujian kembali mengajak jemaat untuk memuji Tuhan dengan lagu Hati Yang Gembira Adalah Obat dan Bersama Yesus Lakukan Perkara Besar.
Sungguh malam itu suasana sukacita turun, semua jemaat bersukacita dan bergirang merasakan hadirat Tuhan.Imam Pujian mengajak jemaat untuk bersukacita mengingat kelepasan akan dosa yang diberikan Allah.Jemaat bersama berdoa mengucap syukur karena Tuhan Allah yg menyucikan, menyembuhkan dan menyelamatkan.
Pujian dilanjutkan dengan lagu Pengharapanku Hanya Yesus Saja sambil memberikan persembahan.
Imam Pujian membawa jemaat untuk datang pada Allah, merasakan kehadiran Allah, bagi yang rindu dilepaskan dan disembuhkan maka hanya ada satu jalan yaitu melalui Yesus Kristus. Bersama menyanyikan lagu Bila Kelam Kabut Tak Menentu Hidupmu
Hadirat Allah sungguh sangat nyata, setiap jiwa yang datang menyembah Tuhan datang dengan bersungguh hati dan mengangkat tangan, berseru memanggil nama Allah sebagai suatu penyerahan kepada Allah.
Film kesaksian kesembuhan ditayangkan
Firman yang disampaikan dari Lukas 8: 26-27.
Sampai hari ini Yesus tdk pernah berhenti mengasihi umatNya, selalu Dia mengejar dan mengulurkan tanganNya untuk menolong mereka. Acap kali mungkin kita merasakan Tuhan jauh dan tidak menolong tapi sesungguhnya Dia ada dan hadir.
Yiska sembuh dari sakit benjolan di payudara kanan, bila sakit maka susah tidur dan bergerak saja susah.
Ia selalu berdoa supaya sakitnya sembuh. Satu kali di gereja ia mendengar bahwa ada ibadah Pray For Mamuju dan ia pergi kesana.
Disana ia mengikuti ibadah dan merasakan suatu sukacita dalam hidupnya, lalu ia didoakan dan ia merasakan rasa sakitnya hilang. Malam itu dia sembuh dari sakit benjolan di payudara kanan. Ia bersyukur karena sudah disembuhkan dan rindu melayani Tuhan sebagai ucapan syukurnya. Puji Tuhan.
Jemaat diajak bangkit berdiri untuk kembali menyembah Tuhan sebelum mendengarkan Firman Tuhan dengan memuji lagu Bukan Dengan Kekuatanku. Suasana kasih Allah turun, dalam doa Imam Pujian membawa semua jemaat menaikan semua pergumulan hidup dan memandang hanya kepada Tuhan yang sanggup melakukan mujizat. Allah adalah Allah yang sanggup melakukan hal yg mustahil bagi manusia.
Jemaat datang karena pimpinan dan perkenanan Tuhan, Allah sendirilah yg akan menyatakan jawaban atas setiap kehidupan jemaat. Sebab Dia adalah Allah yang peduli dan pasti memberikan kesembuhan dan mujizat.
Pdt Joseph Batubara membawa Firman Tuhan dari Lukas 7:11-17 (TB)
Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!”
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.”
Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Seorang janda yang hanya memiliki satu saja anak yang menjadi temannya tiap-tiap hari seperjalanan, makan atau bekerja. Dan anaknya adalah satu-satunya tempat dia bisa mencurahkan seluruh isi hatinya. Anaknya itulah satu2nya yang memegang janda itu saat lemah, menjadi tempat pertolongan bagi janda itu.
Dan anak itu meninggal, betapa sedihnya janda itu karena harus mengalami kemalangan yang menyedihkan. Ibarat jatuh tertimpa tangga, sudah janda dan ditinggal mati anaknya. Sungguh menyedihkan. Maka janda itu dihantarkan oleh orang banyak, menandakan janda itu orang baik. Ia punya banyak orang yg baik yg dekat dengan dia. Janda itu merenung sepanjang jalan mengusung bahwa dia akan sebatang kara menjalani hidupnya karena tidak ada lagi harapan lain. Ketika usungan sedang berjalan menuju pemakaman disertai oleh orang banyak tanpa berkata-kata melihat kesedihan janda itu, Yesus datang secara spesial dipimpin oleh Roh Allah bertemu dengan janda itu.
Lukas 7:13 (TB) Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!”
Ada orang yang tiba2 berkata kepadanya ‘Jangan Menangis’ sepanjang jalan tadi tidak seorangpun berani berkata2 hanya Yesus yang melakukannya.
Lalu segera Yesus menghampiri usungan itu dan menyentuhnya sambil berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
Dan sungguh-sungguh anak muda itu hidup dan mulai berkata-kata, lalu Yesus menyerahkan anaknya kepada janda itu.
Janda itu baru tahu saat anaknya bangkit bahwa pengharapan itu hanya ada pada Yesus. Selama ini semua hal dia gantungkan pada anaknya, sehingga ketika dia melihat anaknya mati maka habislah pengharapannya.
Itulah sebabnya kita akan menjadi kecewa bila kita menggantungkan pengharapan pada manusia. Saat ini bila jemaat yang datang dengan kondisi apapun, jangan taruh pengharapan pada manusia, karena semua mengecewakan, atau pada hal lain juga. Tapi gantungkanlah pengharapan kepada Allah satu-satunya.
Yeremia 17 berkata terkutuklah mereka yang mengandalkan manusia. Maka itulah yang terjadi bagi manusia yang melakukannya. Pengharapan hanya ada pada Yesus. Sekalipun kita ada dalam ketakutan terbesar yaitu kematian tapi kita tidak takut karena ada Yesus yang menjadi pengharapan hidup kita.
Yesus sudah mengangkat kita dari dosa, Ia datang dari sorga untuk menyediakan hidup kekal bagi kita. Dialah jawaban dalam hidup kita.
Pdt Joseph Batubara mengajak jemaat untuk mengambil keputusan selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Lagu Yesus Jawaban Dalam Hidupku mengiringi jemaat berdoa pribadi lepas pribadi untuk merenungkan firman Tuhan yang disampaikan.
Kenapa Yesus harus datang bertemu dengan janda itu untuk menunjukkan bahwa Ia perduli kepada janda itu. Begitu juga mengapa semua jemaat boleh ada disini karena Yesus perduli dan rindu untuk membawa kembali jemaat kepada Allah. Jangan menganggap semua kekuatan manusia itu sanggup menolong karena itu semua akan berlalu, sebab hanya dalam Yesuslah kekuatan hidup kita.
Jemaat diajak bangkit berdiri dan menyanyikan lagu Yesus Jawaban Dalam Hidupku, Jemaat diajak berdoa bersama meminta ampun atas dosa-dosa dan kembali kepada Allah.
Pdt Michele Maureen kembali mengajak jemaat berseru ‘Tuhan Yesus ada disini dan Tuhan Yesus datang kepada kita’
Ibrani 13:8 (TB) Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Tuhan Yesus adalah Allah yang tidak berubah, jikalau dahulu Dia membangkitkan anak muda itu, maka Ia akan melakukannya lagi pada jemaat malam hari ini. Ketika kita percaya kepada Yesus maka kita akan memandang sungguh-sungguh kepada Dia saja.
1 Petrus 2:24 (TB) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Firman Tuhan mengatakan Ia sudah memikul dosa-dosa kita, inilah yang hendak Ia sampaikan bahwa Dia adalah satu-satunya Allah yang menjadi pengharapan bukan dari dunia ini.
Ia yang menunjukkan kuasaNya kepada janda itu maka Ia lakukan lagi hal yang sama malam ini. Ia yang telah memikul dosa kita supaya kita yang mati terhadap dosa akan hidup dalam kebenaran. Janda itu tidak lagi bersandar kepada anaknya tapi hanya kepada Yesus saja.
Jemaat diajak berseru ‘Hidup untuk kebenaran’ dan ‘Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh’
1 Tesalonika 4:17-18 (TB) sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Malam ini perkataan yang disampaikan suatu penghiburan bahwa oleh bilur-bilurNya kita disembuhkan. Jemaat diajak percaya bahwa Allah akan menjemput kita dan pasti memberikan penghiburan menjelang kedatanganNya.
Pdt Michele Maureen mengajak jemaat untuk bergembira menyanyikan lagu BilurNya Sungguh Heran. Percaya bahwa Yesus pasti menyembuhkan tapi datanglah kepada Tuhan dengan sukacita. Jemaat berseru ‘Oleh bilur-bilurNya saya sudah disembuhkan’
Sambil memuji Tuhan semua pendoa maju ke depan bersama dengan jemaat yang rindu disembuhkan.
Suasana sukacita turun dan jemaat datang dengan sukacita menghampiri tahta Allah menantikan mujizat terjadi.
Maka terjadilah kesembuhan dalam puji-pujian, haleluya. Seorang ibu datang dalam kondisi sesak dan saat maju ke depan ia merasakan kelegaan.Ibu datang saat datang berjalan sakit tapi dalam pujian terjadi kesembuhan, ia dapat berjalan tanpa rasa sakit sama sekali.
Pdt Joseph Batubara, Pdt Gad Belinda, Pdt Judah A. Pakasi memimpin doa untuk kesembuhan jemaat yang hadir dan menghancurkan kuasa sakit penyakit.
Para konselor berdoa dan menumpangkan tangan atas orang sakit, sementara penyembahan dinyanyikan oleh singer Kurasakan KasihMu Tuhan.
Malam itu banyak kesembuhan yang terjadi: seorang ibu disembuhkan dari sakit pada tulang rusuk sehingga tidak bisa menggerakan tangan kanannya. Ada ibu yang sembuh dari sakit asam urat dan tidak bisa melompat tapi malam itu sudah sembuh. dan banyak kesembuhan lain terjadi. Sementara semua konselor dan jemaat masih berdoa maka pujian dinaikan Tuhan Yesus Tidak Berubah.
Menutup doa kesembuhan, Pdt Philipus Suwandi mengajak jemaat untuk menyanyikan lagu Tuhan Yesus Tidak Berubah, bersukacita menyaksikan serta merasakan jamahan Allah.
Sebagai ucapan syukur seluruh jemaat memuji Tuhan Ini Aku Semua Milikku dan Pdt Philipus Suwandi membawa jemaat untuk mengangkat hati kepada Tuhan dan memberikan hidup untuk melayani Tuhan.Banyak jemaat maju ke depan yang rindu mempersembahkan hidup mereka bagi kemuliaan nama Tuhan.
Ibadah KPPI merupakan ibadah interdenominasi sehingga semua jemaat kembali diarahkan ke gereja masing-masing.