Sejak pukul 17.00 jiwa-jiwa mulai berdatangan. Ada seorang bapak datang bersama dengan isterinya karena mendapatkan brosur yang diberikan oleh saudaranya. Ada juga seorang ibu yang matanya sudah hampir tidak melihat datang dengan dituntun pelan-pelan oleh counselor menuju bangku yang telah disediakan. Jiwa-jiwa terus berdatangan sampai memenuhi gedung pertemuan Gita Manggala. Pukul 18.15 Worship Leader mengajak jemaat memuji dan menyembah Tuhan.

Dengan sepenuh hati setiap orang mengangkat hatinya menyembah yang MahaKudus. Saat penayangan film kesaksian kesembuhan tentang seorang anak kecil bernama Indra, yang tangannya tersiram air panas dan tidak bisa diangkat. Anak ini disembuhkan Tuhan Yesus sehingga dapat diangkat dan jemaat kemudian bertepuk tangan menyaksikan film kesaksian kesembuhan ini. Iman setiap orang yang hadir dibangkitkan. Mereka yang sakit mulai beriman, percaya bahwa Yesus adalah penyembuh yang sanggup melakukan mujizat bagi hidup mereka.
Selanjutnya Pdt. Yohanes Nugroho menyampaikan Firman Tuhan dari Yesaya 61:1,2. ”Roh Tuhan ada di tempat ini. Oleh sebab itu Dia akan melepaskan kita dr maut dan sakit penyakit” Semua orang di muka bumi telah berbuat dosa, karena itu harus ada seorang manusia yang tidak berdosa yang dapat membayar hutang dosa. Dan hanya Tuhan Yesus yang dapat membayar seluruh hutang dosa kita. Hampir seluruh jemaat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kemudian Firman Tuhan dilanjutkan dari Matius 9:27-29 tentang Tuhan Yesus yang menyembuhkan mata 2 orang buta. Tuhan hanya bertanya, “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Hamba Tuhan membawa setiap orang yang sakit untuk percaya kepada Tuhan sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Ketika tantangan doa kesembuhan, para hamba Tuhan mendoakan mereka yang sakit dan segera dengan waktu yang singkat mereka sudah mengalami mujizat kesembuhan. Puji Tuhan malam itu mereka disembuhkan dari sakit gangguan saraf, paru-paru berlendir, maag, pinggang, dada, asam urat dan berbagai macam sakit penyakit lainnya. Haleluyah! Kemudian di akhir kebaktian, para pendeta yang hadir maju ke mimbar, berdoa bergantian dan memberkati Indonesia.