Pada 12 Juli 1999, pembuluh darah di otak kanannya pecah karena tekanan darahnya mencapai 178 / 120. Dia segera dibawa ke rumah sakit dan dimasukkan ke ruang ICU. Selama 4 hari, ia mengalami koma.

Akibat pecahnya pembuluh darah di otak kanannya, maka ada gumpalan darah beku di retina mata kanannya yang mengakibatkan dia tidak dapat melihat dengan mata kanannya.  Jika dia hendak membaca, maka dia harus menutup mata kanannya supaya bisa melihat tulisan dengan jelas.

Pada 25 November 1999, dia datang ke KPPI dengan kondisi mata kanannya yang tidak dapat melihat.

Pada saat doa kesembuhan, Hamba Tuhan mengundang setiap orang yang sakit untuk maju ke depan dan meminta mereka untuk meletakkan tangan pada bagian tubuh yang sakit sambil berdoa.

Ketika dia menumpangkan tangannya pada mata kanannya, dia merasa tangan Tuhan menjamah matanya. Pada saat itu, dia merasa ada aliran sejuk di mata kanannya. Seketika itu juga, mata kanannya dapat melihat dengan jelas. Selaput hitam yang menutupi mata kanannya sudah hilang. Dia tidak percaya atas apa yang dialaminya sampai dia berkali-kali menutup mata kirinya untuk memastikan bahwa mata kanannya sudah dapat melihat dengan jelas. Ternyata, mata kanannya sudah benar-benar sembuh dan dia dapat melihat dengan jelas. Puji Tuhan ! Dia bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah menyembuhkannya.

Sampai di rumah, dia memanggil istrinya. Dia bersaksi bahwa dia sudah dapat melihat. Pada mulanya, istrinya tidak percaya. Jadi, dia meminta istrinya untuk mengambil Alkitab. Saat mereka  membaca Alkitab bersama-sama, istrinya sangat terkejut dan terheran-heran atas mujizat kesembuhan yang terjadi pada suaminya. Istrinya pun sangat bersyukur kepada Tuhan Mereka berdoa bersama-sama, memuji Tuhan dan berterima kasih kepada Tuhan.

Sejak saat itu, dia dan istrinya memiliki komitmen untuk hidup didalam Tuhan dan melayani Tuhan bersama-sama. Haleluya !

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *