Pada hari Kamis, 23 Januari 2014 telah berlangsung Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang pertama di tahun 2014. Di tengah-tengah suasana kota Jakarta yang mengalami banjir, Tuhan bekerja menjawab doa-doa yang telah dinaikkan dengan cuaca yang cerah menjelang sore hari. Allah telah menunjukkan kasih dan kuasaNya atas kota Jakarta.
Sebuah film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai Bapak Kasidi yang disembuhkan dari sakit pinggang selama 2 tahun dalam acara KPPI bekerja sama dengan GPI Sekampung Lampung, membawa setiap jemaat percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan.
Jemaat juga diajak memperkatakan firman Tuhan dari Mazmur 106:1 “ Halleluya, bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik” dengan penuh keyakinan. Tuhan sungguh baik dan menuntun umatNya datang mendekat padaNya. Sukacita terlihat di wajah jemaat. Pemimpin pujian terus mengajak jemaat mengangkat tangan dan menguatkan iman mereka. Bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. Segala hal dapat terjadi di dalam Tuhan. Biarlah semua datang kepada Tuhan dengan percaya. Ketika ada dalam permasalahan, Tuhanlah sumber kekuatan dan perlindungan.
Jemaat terus menaikkan pujian menyatakan bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh kasih dan sayang. Bahwa nama Yesus adalah yang termanis. Dia yang tahu segala kesusahan kita dan akan memberi pertolongan.
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob B Sumbayak menyampaikan Firman Tuhan, diambil dari Matius 9:27-30 tentang Yesus menyembuhkan dua orang buta. Kedua orang buta ini begitu bersemangat dan gigih mencari Tuhan. Mereka terus menerus berseru, “Kasihanilah kami hai Anak Daud.” Meski Tuhan Yesus terus berjalan dan tidak menanggapi apa-apa, kedua orang buta ini tidak putus asa dan terus menerus berseru kepada Yesus, Anak Daud. Mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus bahkan masuk ke dalam sebuah rumah.
Memang diperlukan suatu keteguhan iman dan keteguhan hati untuk terus menerus mencari dan percaya kepada Tuhan. Bahkan ketika Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, kedua orang itu tetap mencari Tuhan Yesus. Setelah mereka masuk ke dalam sebuah rumah, barulah Yesus mengatakan sesuatu. Dia mengatakan, “Percayakah kamu bahwa Aku dapat melakukannya?” Dia tidak menawarkan kesembuhan. Mereka berdua serempak mengatakan, “Ya Tuhan, kami percaya.” Setelah itu Yesus menjamah mata mereka dan berkata, “Jadilah kepadamu menurut imanmu. “
Percayakah kita bahwa Yesus sanggup menyembuhkan sakit penyakit kita, bahwa Yesus Tuhan turun dari sorga, bahwa Yesus sanggup membangkitkan orang mati, memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, sanggup menghentikan angin ribut, sanggup melakukan mujizat karena Dia adalah Tuhan. Ini adalah satu fakta, suatu kenyataan. Meski ini fakta tapi tidak terjadi mujizat karena diperlukan IMAN. Karena Tuhan mengatakan, “Jadilah sesuai dengan imanmu.”
Dari kita sendiri harus mempunyai suatu respon, keyakinan dan kepercayaan bahwa segala mujizat yang Yesus lakukan dapat terjadi kepada kita. Karena Dia berkata “Jadilah sesuai dengan imanmu.” Kita perlu percaya, tidak hanya menunggu dan melihat-lihat, tetapi harus memiliki iman percaya. Bukan hanya berkata, “Sembuhkanlah saya.” Caranya adalah datang kepada Tuhan, percaya kepadaNya dan perkataanNya. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan.
Kedua orang buta ini punya iman walau sepertinya tidak diperdulikan. Mereka punya tindakan dari dirinya sendiri. Mereka terus mendatangi dan berseru-seru, “Yesus Anak Daud, sembuhkan kami.” Mereka memiliki passion, semangat, pantang menyerah, tidak putus asa, namun terus berseru. Walau sepertinya Tuhan tidak menghiraukan tetapi mereka tetap percaya Tuhan pasti menyembuhkan. Mereka tetap bertekun dan percaya. Itu hanya masalah waktu. Tuhan Yesus pasti mengingat saya. Dia tahu kesusahan saya. Dia sangat mengetahui segala sesuatu tentang saya, karena itu saya tetap percaya dan beriman kepadaNya. Oleh bilur-bilurNya kita disembuhkan. Jadilah sesuai dengan imanmu.
Apa yang menghalangi mujizat terjadi? Ketidakpercayaan. Suatu waktu Yesus datang ke Nazareth. Karena mereka tidak percaya pada Yesus, maka tidak banyak mujizat yang terjadi di sana. Hendaklah kita percaya kepadaNya. Kesembuhan tetaplah kasih karunia, mujizat tetaplah anugerah. Tetapi sepanjang kita masih dapat bernafas, berjalan, berpikir dan berjuag, maka hendaklah kita beriman kepada Tuhan. Jadilah sesuai dgn imanmu. Mari datanglah kepada Tuhan, percaya kepada Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri yang turun ke muka bumi menjadi sama dgn manusia karena kasihNya kepada kita.
Percayalah Yesus sanggup menyembuhkan kita. Dia berkuasa atas kita. Kalau dia lupa akan kita maka kita akan binasa. Akuilah Tuhan dalam segala lakumu dan percayalah dengan segenap hati dan jiwamu. Bahwa Dia adalah penguasa atas hidup kita. Janganlah kita bersandar kepada pengertian kita sendiri. Maka anugerah dan mujizat akan terjadi. Jadilah sesuai dengan imanmu.Seluruh jemaat diajak untuk datang kepada Tuhan dan minta ampun atas segala dosa mereka. Mereka berdiri dan mengangkat tangan kepada Tuhan. DarahNya cukup untuk mengampuni dosa-dosa kita dan membebaskan kita dari dosa kita. Hendaklah kita datang secara pribadi dan berurusan dengan Tuhan Pencipta langit dan bumi, yang datang dan mati di kayu salib menebus dosa kita.
Kemudian Susan Sumbayak maju ke depan dan menyampaikan bahwa Tuhan tahu apa yang kita rasakan yang paling dalam. Ketika kita menangis, merasa tidak memiliki apa-apa maka Dia ada di sana dan mau memberi bagi kita. Selalu ada berkat, kasih sayang, pengampunan dan penghiburan. Tuhan sangat baik, akan memberikan yang terbaik. Tuhan sedang bekerja, ingin menyelamatkan, memulihkan, memperbaharui, mengubah hidup kita menjadi baru, supaya kita tidak sama lagi seperti kemarin. Tuhan ingin membangun kita, supaya kita tidak disebut yang lemah. Tuhan tidak saja ingin menyembuhkan dan menyelamatkan kita tetapi Dia ingin memulihkan kita. Sesungguhnya masih ada banyak berkatNya. Tuhan ingin memberi lebih banyak dan lebih banyak lagi. Tidak saja kita disembuhkan tapi juga dipulihkan menjadi baru.
Lalu Susan Sumbayak menghampiri seorang anak muda yang menderita sakit kepala terus menerus selama bertahun-tahun. Semua konselor dan semua yang sakit pun dipanggil maju ke depan. Seorang ibu yang karena rematik tidak dapat berjalan dan harus menggunakan tongkat didoakan. Tuhan menyembuhkan dan ibu itu dapat berjalan dengan ringan. Seorang bapak disembuhkan dari sakit lambung selama 40 tahun dan malam itu dapat berlari-lari dan menyatakan bahwa ia telah disembuhkan oleh Tuhan. Setelah itu setiap yang sakit diminta memegang bagian tubuh yang sakit dan percaya Tuhan akan menyembuhkan.
Doa kesembuhan dinaikkan terlebih dahulu secara bersama-sama. Barulah kemudian para konselor bergerak menghampiri yang sakit dan mendoakan satu-persatu. Kuasa Tuhan bekerja dan berbagai kesembuhan terjadi dari sakit pada punggung, kaki, jantung selama 5 tahun, reumatik selama 5 tahun, sakit prostat 3 tahun dan disembuhkan setelah datang KPPI 10 kali, sakit pinggang 2 tahun dan sudah datang KPPI 7 kali, maag kronis, sakit tumor akibat operasi pita suara sangat kecil, sakit pada pinggang. Seorang bayi berusia 1 tahun memiliki kelainan pada jantung, makan dan minum harus menggunakan selang, telah datang ke KPPI selama 4 kali, mujizat terjadi padanya. Setelah dicek dokter dinyatakan bahwa jantungnya sembuh, juga sudah bisa minum sendiri tanpa menggunakan selang.
Sungguh Allah maha kuasa dan layak menerima segala pujian, hormat dan syukur. Terpujilah Tuhan.