Terpujilah Tuhan kita Yesus Krstus yang telah melakukan perkara besar diantara kita. Pada Kamis, 22 Januari 2015 telah diselenggarakan Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang pertama untuk tahun 2015 di Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan.
Di tengah hujan deras yang melanda Jabotabek, para jemaat tetap datang dengan iman dan pengharapan bahwa Tuhan Yesus akan menjamah mereka. Mereka menerjang hujan, menempuh jarak yang cukup jauh, mereka datang dari berbagai penjuru kota di Jabodetabek. Beberapa datang dengan mobil sewaan atau dihantar mobil pribadi juga menggunakan taxi. Pujian terus dinaikkan. Para jemaat menyanyi dengan penuh sukacita, bertepuk tangan, bergandengan-tangan, menciptakan kehangatan di tengah cuaca dingin dan hujan lebat di luar gedung.
Ditayangkan film kesaksian kesembuhan yang pertama mengenai Ibu Parini yang sembuh di Acara Pray For Semarang tahun lalu. Ibu ini sembuh dari sakit kanker di telinga yang sudah memasuki stadium 4 selama lebih dari 40 tahun. Tuhan menyembuhkannya dan telinganya yang tuli menjadi mendengar. Kesaksian ini menguatkan iman jemaat yang hadir . Sementara itu jemaat terus berdatangan memenuhi ruangan kebaktian. Pujian terus dinaikkan bersama-sama meninggikan Tuhan karena kebaikanNya.
Jemaat diajak membaca ayat Firman Tuhan dari Yohanes 5:1-9 Penyembuhan di kolam Bhethesda. Seorang yang sudah 38 tahun sakit lumpuh disembuhkan karena percaya perkataan Tuhan Yesus untuk bangkit dari lumpuhnya.
Film kesaksian kesembuhan yang kedua ditayangkan mengenai seorang remaja putri bernama Martha yang disembuhkan secara mujizat dari tumor jinak di ketiak yang sering membuatnya kesakitan selama 3 tahun. Pada kebaktian KPPI setelah didoakan mujizat terjadi dan ke tiga benjolan di ketiaknya lenyap. Kesaksian ini membangkitkan iman jemaat yang hadir. Sungguh ajaib apa yang Tuhan kerjakan. Semua jemaat memuliakan Tuhan. Haleluya!!
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak, maju ke depan untuk memberitakan Firman Tuhan. Syukur kepada Yesus yang datang dari Bapa sehingga kita mengenal Bapa, Allah yang mengasihi. Yesus berjalan, selama 3 1/2 tahun melayani dan menyembuhkan banyak orang sakit. Dia mengampuni dosa. Injil diberitakan dan keselamatan diberikan. Sampai pada hari ini, keselamatan terus diberitakan. Di dalam Yesus ada keselamatan dan kesembuhan. Terpujilah Tuhan dan semua yang hadir diajak mengangkat tangan memuliakan nama Tuhan Allah, Bapa di sorga.
Firman Tuhan diambil dari Yesaya 38:1-3. “Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: “Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.”
Firman Tuhan disampaikan dari Yesaya mengenai Hizkia yang sakit dan disembuhkan. Hizkia melakukan hal yang baik, seorang yang tahu berharap kepada Tuhan. Saat musuh datang dia berdoa. Keselamatan datang sesudahnya. Pada suatu hari Tuhan berkata melalui Yesaya bahwa Hizkia akan mati, tapi saat mendengarnya dia tidak complain atau marah, tapi dia memalingkan dirinya dan berdoa. Meminta Tuhan mengingat akan dirinya, yang telah hidup dengan setia. Lalu menangislah dia dengan sangat. Tuhan mendengar doa dan air matanya.
Yesaya 38:4-8 “Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: “Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini. Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa AV yang telah dijanjikan-Nya: Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya.” Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya.”
Allah mendengar doa dan melihat air mata. Ia sangat tahu penderitaan setiap kita. Percayalah kepada Yesus. Kita tidak bisa melihat Allah Bapa karena memang tidak ada seorangpun yang melihatNya. Dia teramat besar sehingga langit dan bumi tidak dapat memuatNya.
Dia mengirimkan anakNya Yesus Kristus ke dunia, menjadi wujud Allah Bapa yang dapat kita lihat. Jika mau melihat kasih Bapa, mendengar Allah berkata-kata dan mengenal kasihNya, maka lihatlah Yesus.
1 Petrus 2:23 “Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Dia datang ke muka bumi, menjadi contoh bagi kita. Ketika Dia dibuat menderita dan diludahi, Ia tidak membalas, tidak mengancam. Dia hanya diam karena semua harus dilakukan untuk memikul dosa kita. Dia menanggung segala penyakit kita. Dia menjadi tumbal di kayu salib. Karena tidak ada seorangpun mampu membayar dosa manusia. Sebab itu Yesus berkata: percayalah kepadaKu, maka dosamu diampuni.
Semakin kita tahu tidak ada yang sanggup membayar dosa kita. Hanya Yesus yang sanggup membayar dosa kita. Tuhan Yesus telah disalib di kayu yang kasar di Golgota, di situlah keselamatan, ada pengampunan dosa. Ada kesembuhan di dalam bilur-bilur Yesus. Yesus berkata agar percaya kepada Nya, darahNya menghapuskan semua dosa. Ketika kita putus asa mencari jalan menuju surga, ketika tidak sanggup menebus dosa, ketika berbeban berat, ketika kita frustasi, maka Yesus memberi kelegaan. Yesus berkata, “Datanglah kepadaKu yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan..” DarahNya tercurah di kayu salib, mengampuni dosa kita. Siapa yang mau mati bagi kita, bahkan ketika kita masih berdosa? Yesus satu-satunya menjadi jalan buat kita. Yesus ditentukan supaya menjadi penebus dosa kita, supaya kita diselamatkan.
Yesus adalah jalan menuju sorga. Dia menunjukkan kasih Allah. Siapa yang mau mati bagi orang berdosa seperti kita? Bahkan ketika kita masih berdosa Dia sudah mati bagi kita. Yesus telah ditentukan Allah Bapa sebagai jalan menuju kehidupan kekal. Yesus berkata Dia menyediakan tempat bagi kita. Barangsiapa percaya kepada AnakNya yang tunggal tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Rumah kita ada di sorga. Tetapi kita harus melewati dunia ini. Mungkin ada penderitaan tapi Tuhan memperhatikan kita dan mengutus AnakNya supaya kita percaya dan kembali kepada Bapa di sorga. Tantangan terima Yesus disampaikan, hampir semua yang hadir mengangkat tangan dan berdiri sebagai tanda percaya mereka.
Semua yang hadir diajak menyembah Tuhan kembali, sungguh Tuhan maha Baik, besar setiaNya, kehadiranNya nyata malam itu. Susan Sumbayak menyatakan bahwa karena Tuhan setia maka Dia mati di kayu salib. Karena kasihNya maka Dia memberikan kehidupan bagi setiap yang percaya. Sebab itu, kita tidak akan percaya pada perkataan iblis, melainkan pada Firman Tuhan bahwa oleh bilur-bilurNya maka semua sakit menjadi sembuh.
Susan Sumbayak mengundang yang sakit kanker maju terlebih dahulu ke depan untuk didoakan. Sekitar 7 orang maju ke depan. Kemudian semua yang sakit diundang maju ke depan. Semua konselor dan hamba Tuhan dari berbagai gereja diminta maju ke depan. Setelah doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama barulah kemudian semua konselor dipersilahkan menghampiri semua yang sakit dan mendoakan mereka satu-persatu.
Nampak para konselor mendoakan dengan begitu bersungguh-sungguh. Tuhan bekerja dan melakukan berbagai mujizat. Mereka mengalami mujizat kesembuhan dari : asam urat 2 tahun, pengapuran 5 tahun, syaraf terjepit di tumit 5 tahun, jantung koroner, perut sebelah kanan nyeri 2 tahun, stroke 3 bulan, pendarahan 3 tahun, tangan kiri kesemutan selama 2 minggu dan sulit digerakkan, patah tulang, mata kabur dan tidak dapat melihat selama 7 tahun.
Sungguh Allah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar di tengah kita. Terpujilah Tuhan.
Foto-foto:
Pdt. Jacob Sumbayak dan Susan Sumbayak
Disembuhkan dari sakit syaraf terjepit selama 5 tahun
Disembuhkan dari sakit pengapuran selama 5 tahun