Ibu Anneke adalah seorang ibu rumah tangga dengan 4 orang anak sedangkan suaminya bekerja sebagai seorang Joki pacuan kuda di Pulomas. Sepanjang tahun 2014  sering merasa lemas dan pusing, awalnya Ibu Anneke mengira  mungkin akibat kelelahan sehingga sering ditahan dan abaikan. Ternyata kondisinya malah semakin parah, sebab saat tidak sedang lelahpun  masih merasakan keluhan. Ditambah lagi  dengan  tiba tiba mata menjadi rabun dan tidak seperti biasanya di malam hari  sering terbangun hendak buang air kecil. Akhirnya karena merasa terganggu dengan keluhan tersebut, ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter dan mengutarakan semua keluhan yang dirasakan selama ini kepada dokter.  Berdasarkan informasi tersebut, dokter meminta untuk Ibu Anneke melakukan pemeriksaan gula darah.  Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa  gula darah sewaktu (GDS)  saat itu adalah 187 mg/dl sehingga dokter mengambil kesimpulan bahwa  ia menderita penyakit diabetes. Dokter menyarankan agar  minum obat, namun obat yang diberikan tersebut tidak dapat diminum lagi karena setiap kali meminumnya, langsung timbul alergi. Secara medis, apabila seseorang terdiagnosa penyakit diabetes adalah sebagai berikut: 1. Gejala Klasik 3 P – Poliuri (sering kencing sampai membangunkan pada malam hari ) – Polidipsi (sering minum namun masih merasa lemas) – Polifagia (sering makan namun masih sering lapar ) 2. hasil lab GDS (Gula Darah Sewaktu):normal : 90-110mg/dl GDP(Gula Darah Puasa):normal 90-110mg/dl Prediabetes : Gejala Klasik (+) + hasil lab GDS(110-199mg/dl)/GDP(110-125mg/dl) Diabetes : Gejala klasik (+) + hasil lab GDS (200<)/GDP (126<) Hasil lab ibu Aneke menunjukkan gejala klasik (+) + hasil lab GDS (187 mg/dl) = (+) prediabetes Penanganan prediabetes : dapat diberikan obat diabetes + perbaikan pola hidup (diutamakan) penanganan diabetes : mutlak obat diabetes + pola hidup sehat Ibu Anneke mengambil keputusan untuk tidak minum obat dan hanya mengatur pola makan saja  dengan minum jus timun dan melon setiap hari. Memang sedikit terasa perubahan, namun tetap merasa pusing dan lemas. Akhirnya suatu kali Ibu Anneke diajak saudaranya untuk datang ke KPPI pada tanggal  26 Maret 2015. Ibu Anneke datang dan merasakan jamahan Tuhan. Saat didoakan oleh seorang Hamba Tuhan dan selesai didoakan maka dicek gula darahnya, hasilnya adalah 120 mg/dl.  Puji Tuhan gula darahnya  turun. Diapun bersaksi di KPPI bahwa Tuhan telah menyembuhkannya. Seminggu setelah KPPI  maka ia kembali memeriksakan gula darah dan hasilnya 112 mg/dl dan seminggu kemudian saat diperiksa kembali maka hasil akhirnya adalah 109 mg/dl. Puji Tuhan gula darah Ibu Anneke sudah normal. Puji Tuhan. Tuhan luar bisa. Ia telah menyembuhkan sakit diabetes Ibu Anneke, sekalipun ia dinyatakan tidak mungkin sembuh dan belum ada obat untuk menyembuhkan sakit diabetes. Tuhan menggenapi janjiNya. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *