Nampak umat Tuhan berdatangan memenuhi ruangan kebaktian. Puji-pujian dinaikkan sepanjang kebaktian membawa umat-Nya mengarahkan hati meninggikan kebesaran kasih-Nya.
Sebuah film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai seorang anak perempuan bernama Gita yang disembuhkan dari mata buta selama 5 tahun pda acara Pray for Wondama, Papua. Kesaksian mujizat kesembuhan ini menguatkan dan membangkitkan iman seluruh jemaat.
“Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu!
Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.”
Mazmur 65:5
Semua jemaat bersama-sama membaca Mazmur 65:5 dan ditekankan bahwa betapa berbahagianya jika semua dapat datang mendekat kepada Tuhan.
Film kesaksian kedua kembali ditayangkan mengenai seorang bapak yang disembuhkan dari sakit jantung selama 7 tahun. Dari kondisi yang begitu sulit dan lemah ia berharap kepada Tuhan. Tuhan menjawab doanya dan ia mengalami kesembuhan di KPPI.
Kedua kesaksian kesembuhan ini membangkitkan iman untuk percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Pada saat kita berserah penuh maka Yesus sungguh-sungguh sanggup menyembuhkan, sebab Dia adalah Allah yang baik.
Jangan Takut – Jadilah Percaya
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak, maju ke depan dan mengajak seluruh jemaat berdoa, datang dengan sepenuh hati dan mengarahkan pikiran kepada Tuhan, berserah, dan berharap penuh kepada Tuhan. Percaya bahwa oleh karena kehadiran Tuhan maka semua perkara mujizat dapat terjadi.
Firman Tuhan dibacakan dari Matius 14:22-33 mengenai Yesus berjalan di atas air. Peristiwa ini berlangsung setelah Yesus melakukan mujizat memberi makan 5.000 orang.
“Kemudian orang banyak itu disuruh-Nya pulang. Ketika hari sudah malam Yesus naik ke bukit dan berdoa, sementara perahu muridNya berjarak beberapa mil jauhnya dari pantai tiba-tiba diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Hal ini berlangsung terus dari jam 5 sore. Kira-kira jam 3 pagi Yesus datang ke perahu itu dengan berjalan di atas air. Tapi murid-muridNya tidak mengenali dan mengira Dia hantu. Tuhan menjawab “Ini Aku, jangan takut.”
Petrus yang melihat Yesus berjalan di atas air, meminta untuk ia pun dapat berjalan di atas air. Petrus pun menapakkan kakinya di atas permukaan air dan mulai melangkah. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin maka menjadi bimbanglah Petrus.
Seringkali kita panik dalam hidup kita. Pada saat kita merasa putus asa, mungkin kita memerlukan pertolongan tapi kita merasa hati kita begitu keras. Tetapi masih ada penolong, namanya Yesus. Seringkali Tuhan menunjukkan mujiza-tNya di depan mata kita seperti Dia lakukan di hadapan Petrus. Namun terpaan angin membuat Petrus takut dan dia pun mulai tenggelam. Sering kali Tuhan mau kita beriman tetapi Dia temukan bahwa kita kurang percaya. Sehingga Dia berkata, “Hai engkau yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Seberapa Yesus jauh darimu? Dia hanya sejauh doa. Sama seperti Petrus, hanya sejauh doa, Petrus berseru, Tuhan tolonglah, maka Tuhan pun datang. Seringkali Tuhan mau menolong kita bahkan mendemonstrasikan mujizat dan kasih-Nya tapi kita kurang beriman.
Maukah Anda percaya kepada-Nya? Yesus rindu melakukan perkara mujizat bagi Anda. Dia rindu menyelamatkan Anda. Dia sanggup menyembuhkan dan mengampuni dengan darah-Nya yang telah tercurah lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Maukah percaya kepada Yesus? Tuhan yang maha besar telah datang dan mati di kayu salib bagi kita. Dia berkata bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya, tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Mari kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, memandang dan berharap kepada Yesus dan kehadiran-Nya di antara kita sanggup melakukan mujizat. Percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang melebihi segala ketakutan kita. Belajar percaya dan beriman. Walaupun persoalan kita besar, mungkin kita memerlukan mujizat kesembuhan, mujizat atas keluarga kita. Percayalah! Ingatlah masih ada seorang Penolong, percaya kasih-Nya, percaya ada kehadiran Tuhan. Mereka yang mau percaya diminta berdiri dan diajak berdoa menerima Tuhan Yesus secara pribadi.
Juga ketika anak Susan Sumbayak divonis menderita kanker, mujizat juga datang dan anaknya mengalami kesembuhan. Mujizat akan terjadi juga bagi kita setelah menemukan seorang yang amat mencintai kita.
Yesus amat mengasihi dan mau menyembuhkan Anda. Maukah Anda disembuhkan? Maka setiap jemaat diminta datang secara pribadi dengan sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan. Meminta supaya Tuhan tidak melalui dan meminta Tuhan datang dan menjamah.
Bagi setiap mereka yang mengalami permasalahan pada perut karena kanker atau apa pun diminta maju ke depan terlebih dahulu. Nampak belasan orang maju ke depan. Seorang ibu usia lanjut yang menderita pendarahan selama 6 tahun sesudah didoakan maka mujizat terjadi, pendarahannya berhenti bahkan setelah dicek di toilet terbukti bahwa tidak ada pendarahan lagi.
Semua orang yang sakit diminta maju ke depan. Semua konselor dari berbagai gereja diminta maju juga. Setelah doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama barulah kemudian para konselor mulai mendoakan setiap yang yang sakit satu demi satu. Semua berdoa dengan penuh kesungguhan dan iman kepada kuasa bilur-bilur Yesus.
Berbagai sakit penyakit disembuhkan yaitu sembuh dari sakit pinggang dan lutut, sakit pada pundak yang mengakibatkan tangannya susah digerakkan, penyempitan jantung selama 7 bulan, 6 bulan sakit pada dada sebelah kiri, sakit asma selama 20 tahun, daging tumbuh di bagian belakang, pendarahan 6 tahun dan kaki terkilir, cuci darah 3 bulan dan sesak, hernia sejak kelas 1 SD hingga 1 SMP, stroke ringan, sesudah operasi pengangkatan tumor datang dalam keadaan sakit dan sesak, 25 tahun kecelakaan,
Tuhan bekerja dengan luar biasa. Tantangan juga diberikan kepada mereka yang rindu menyerahkan hidup melayani Tuhan dan beberapa orang maju kemudian didoakan. Tuhan sedang membangkitkan umat-Nya.
Puji Tuhan, Mujizat Tuhan nyata !