KPPIAug1

“Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.”
(Matius 15:28)

[dropcap size=small]S[/dropcap]etiap umat Tuhan memerlukan jamahan Tuhan Yesus dalam hidupnya. Dialah satu-satunya Juru Selamat yang mengasihi dengan sepenuhnya dan sanggup memberikan jalan bagi setiap permasalahan hidup kita. Inilah pesan pengharapan yang selalu diberitakan dalam Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang diadakan setiap hari Kamis minggu ke-2 dan ke-4.

Malam ini, Kamis, 27 Agustus 2015, adalah malam untuk beriman dan melihat bagaimana Tuhan menjawab iman. Banyak orang sakit dan membutuhkan Tuhan datang dari berbagai penjuru Jabodetabek. Menempuh jarak yang terbilang tidak dekat, melewati berbagai kemacetan hanya dengan satu tujuan, untuk mencari Tuhan. Malam ini KPPI kembali diadakan di Auditorium Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. 

Pujian dan pengagungan kepada Tuhan yang besar dan ajaib mewarnai ibadah KPPI. Puji-pujian yang dinaikkan dengan sepenuh hati menghadirkan hadirat Tuhan.

Kalau Lain Ditolong, Saya Juga

[dropcap size=small]S[/dropcap]ebuah film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai Bapak Jhoni yang mengalami mujizat kesembuhan dari penyakit stroke di acara Pray for Jakarta Barat pada tahun 2013 dan kembali disembuhkan dari sakit tuli pada acara Pray for Jakarta Pusat bulan Juli 2015. Tuhan baik dan melakukan mujizat bagi siapa yang percaya kepada-Nya.

Seluruh jemaat terus diajak meninggikan Tuhan Yesus dan menaruh  iman yang penuh kepada-Nya. 

Sebuah film kesaksian kesembuhan kembali ditayangkan. Cuplikan kotbah hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak disampaikan. Dikisahkan mengenai seorang yang lumpuh selama 38 tahun dan terus menunggu dengan penuh pengharapan di tepi kolam Bethesda. Hatinya terus berseru kepada Tuhan, “Di manakah datangnya pertolongan? Hingga suatu hari Yesus pun datang menyelinap dan menemuinya. Dia  terbaring tanpa daya namun terus berharap kepada Yesus.

Maka demikianlah jemaat diajak untuk berpegang kepada imanya dan jangan menjadi putus asa melainkan memandang hanya kepada Yesus. Ia akan datang menolong. Dengan percaya dan menerima Tuhan Yesus di dalam hati maka kita pun akan menjadikan Dia sebagai raja yang bertahta dalam hidup.

Kesaksian kesembuhan yang kedua adalah mengenai Ibu Irma Irene Otenhog Mamahit yang berusia 75 tahun dan menderita sakit pendarahan selama 6  tahun. Ia terus menanti mujizat kesembuhan dari Tuhan karena tidak dapat dioperasi mengingat usianya yang sudah cukup banyak. Karena itu, ia pun mengimankan sama seperti wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun yang mengalami kesembuhan dari Tuhan Yesus saat percaya dan menjamah jubah-Nya. Setelah didoakan di KPPI mujizat terjadi, pendarahannya berhenti. Sungguh Tuhan besar dan ajaib. 

Belajar Beriman Seperti Seorang Perempuan Kanaan

KPPIAug2

[dropcap size=small]H[/dropcap]amba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak, maju ke depan dan mengajak jemaat berdoa. Disampaikan bahwa kita hidup karena janji Tuhan, itu sebabnya kita percaya kepada-Nya, Tidak ada yang mustahil bagi orang  percaya. Pdt. Jacob Sumbayak pun memohon agar Tuhan mengajari jemaat untuk beriman, sebab apabila beriman, walau iman hanya sekecil  biji sesawi sanggup memindahkan gunung. Seperti setiap kita tidak akan meragukan bahwa esok pagi fajar pasti terbit, demikianlah kita harus percaya kepada Tuhan.

Firman Tuhan diambil dari Matius 15:21-28 tentang perempuan Kanaan yang percaya. Perempuan ini terus berseru kepada Yesus bagi  anak perempuannya yang kerasukan setan dan sangat menderita. Tetapi Yesus tidak menjawab. Perempuan ini tidak berhenti berteriak kepada Tuhan Yesus. Ia adalah perempuan Kanaan, bukan orang Israel. Ia  tidak dididik dalam Taurat tetapi percaya kepada Yesus.

“Mari kita mempelajari iman perempuan ini. Seringkali yang terjadi adalah iman kita terus diuji kemurniannya,” demikian dikatakan Pdt. Jacob Sumbayak.

Ketika perempuan ini berteriak-teriak, Tuhan Yesus tidak memberikan respon. Dia hanya diam. Bahkan murid-murid Yesus menganggap teriakan perempuan itu hanya emosional belaka sehingga mereka meminta Tuhan Yesus untuk mengusir dia. Yesus pun mengusirnya dengan mengatakan bahwa perempuan ini tidak pantas menerima mujizat karena bukan orang Israel. Meskipun diusir sedemikian rupa, perempuan itu tidak menjadi marah. Malah dia melakukan hal yang luar biasa. Perempuan ini mendekat dan menyembah Yesus dan berkata, “Tuhan, tolong saya.” Teriakannya bukan teriakan emosional tapi teriakan iman.

Yesus pun berkata, “Tidak patut roti diberikan kepada anjing.” Perempuan ini disamakan dengan anjing. Tapi dia menunjukkan iman percayanya kepada Yesus, “Benar Tuhan, tapi biarkan aku memakan remah-remahnya saja.”  Karena itu Yesus berkata,”Hai perempuan, besarlah imanmu.”

Acapkali murid-murid Yesus mengalami masalah dan marah kepada  Yesus. Tetapi maukah kita belajar beriman kepada  Yesus? Sering kali iman kita mengalami pengujian. Maukah kita tetap beriman kepada Yesus? Sebab iman  adalah cara kita bertemu dengan Tuhan. Apapun yang kita minta, mintalah dengan iman. Kalau iman mengalami tantangan seperti perempuan yang sakit pendarahan atau seorang yang lumpuh 38 tahun, tetapi bagi mereka yang percaya tidak akan dikecewakan. Iman tidak dapat disangkal. Tuhan melihat iman bukan kekuatan kita.

Firman Tuhan  berkata karena begitu besar kasih Allah akan dunia sehingga dikaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Siapa saja yang  percaya akan disebut anak-anak Allah. Mereka yang mau percaya dan menerima Tuhan Yesus secara pribadi dalam hidupnya diminta untuk berdiri dan mengikuti doa yang dinaikkan.

Jangan Marah, Pilihlah Untuk Beriman

KPPIAug3

[dropcap size=small]K[/dropcap]emudian Susan Sumbayak maju ke depan. Disampaikan bahwa kita sudah mendengar bahwa kita perlu untuk beriman. Iman sangat mahal sebab Tuhan menunggu iman kita. Beriman tidaklah susah walaupun kerap kali kita berpikir bahwa itu adalah hal yang susah.

Perempuan Kanaan ini sangat pintar untuk beriman, ia telah memilih apakah ada di dalam penderitaan atau beriman. Yesus selalu bertanya dan mengajari beriman. Mana yang kita pilih, apakah kita marah kepada Tuhan? Banyak orang berpikir kenapa Tuhan memberikan sakit, mengapa Tuhan ijinkan ini bagi kita? Kita sedih dan marah kepada Tuhan. Jika kita binasa kita akan masuk ke  neraka. 

Manakah  yang kita pilih, marah berkepanjangan kepada Tuhan atau memilih percaya kepada Tuhan? Kita menjadi marah, sensitif kepada Tuhan, tertipu dengan pikiran yang salah. Jangan kita menjadi sensitif dan bertanya mengapa hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Jadilah seperti perempuan Kanaan. Lebih baik beriman kepada Tuhan daripada berpikir apakah benar atau tidak. Jangan berkepanjangan mempertanyakan Tuhan tapi pilihlah untuk percaya kepada Tuhan. Tidak usah bertanya mengapa kita sakit. Tidak perlu bertanya! Cukup percaya kepada Tuhan. Mari kita berpikir bahwa Tuhan itu baik dan peduli kepada kita. Tuhan mencintai kita.  Mari kita berpikir positif dan  kita tidak melihat Tuhan dengan marah. Tuhan datang memberikan yang baik kepada kita.

Susan Sumbayak juga mengingatkan apabila jemaat didoakan oleh konselor yang amat muda atau teramat tua, tetap percaya. Tuhan akan mengerjakannya. Jangan memilih untuk mempertanyakan Tuhan, tidak beriman, tapi pilihlah untuk percaya dan bergerak atas iman. Bukan hamba Tuhan yang bergerak, tapi orang sakit itu sendiri yang harus bergerak. Arahkan seluruh pandangan kepada Tuhan. Sepenuh hati datang kepada Tuhan.

Bagian hamba Tuhan untuk menumpangkan tangan, bagian yang sakit untuk beriman, dan bagian Tuhan untuk bekerja dengan kuat kuasa-Nya untuk melakukan mujizat. Tiga pihak sekaligus akan bekerja. Jangan ada yang tidak mengerjakan bagiannya.

Mujizat Itu Nyata!

Sembuh dari sakit punggung karena kecelakaan sehingga tulang belakang patah.

Pertama kali, Susan Sumbayak meminta mereka yang sakit jantung maju ke depan untuk didoakan. Beberapa orang pun maju ke depan dan mujizat terjadi.

Setelah itu semua yang sakit diminta maju ke depan setelah sebelumnya para konselor dari berbagai gereja maju terlebih dahulu. Doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama. Barulah kemudian para pendoa dipersilahkan mendoakan yang sakit satu per satu. Para pendoa pun berdoa dengan sepenuh hati dan beriman.  Tuhan mulai bekerja dan  berbagai mujizat kesembuhan terjadi.

Sembuh dari sakit diabetes 10 tahun dan mengalami gangguan pada gendang telinga.Seorang bapak yang stroke dan baru dioperasi dijamah dan disembuhkan Tuhan. Seorang gadis remaja yang sakit vertigo dan dirawat berulang kali di RS mengalami kesembuhan sehingga dapat berlari dan tidak merasa pusing lagi. Seorang bapak yang sakit jantung dan sulit berjalan, juga disembuhkan. Seorang bapak yang lain, yang juga menderita penyakit jantung serta sempat dirawat di rumah sakit, tiba-tiba berlari dengan kencang sebab Tuhan Yesus menyembuhkan.

Bukan hanya itu, seorang bapak yang sudah menderita penyakit asma selama 20 tahun pun disembuhkan. Begitu juga dengan seorang remaja putri mengalami sakit maag dan typus selama 3 tahun, seorang ibu yang menderita rematik  selama 8 bulan, seorang ibu yang mengalami sakit punggung disembuhkan. Seorang ibu mengalami sakit jantung selama 2 tahun juga disembuhkan. 

Seorang ibu yang datang dalam keadaan pincang, seorang ibu yang sakit pada lambung selama 8 bulan, seorang ibu yang menderita sakit maag kronis selama 3 bulan, juga disembuhkan dengan mujizat. Beberapa penyakit lainnya yang juga Tuhan sembuhkan adalah sakit pada kaki, sakit pada tulang belakang, asma lambung selama 5 tahun, sakit infeksi paru-paru, sakit anemia dan harus transfusi darah, sakit diabetes selama 10 tahun, gangguan pendengaran, sakit pada lambung, sakit ginjal selama 9 tahun, dan masih banyak penyakit lainnya. Sungguh Tuhan Yesus mengerjakan pekerjaan yang luar biasa di tengah-tengah umat-Nya.

Hamba Tuhan terus menyampaikan jangan pernah kecewa sekalipun belum sembuh, karena kita bukan orang yang tidak beriman. Jangan pernah mempertanyakan Tuhan mengapa hal ini dan itu terjadi kepada kita. Tuhan baik dan tidak akan melupakan kita. Hal yang harus kita lakukan adalah terus berdoa dan beriman.

Ibadah ini ditutup dengan memanggil mereka yang mau menyerahkan hidupnya melayani Tuhan. Tuhan hendak memakai kita semua menjadi berkat bagi orang lain.

Alangkah ajaib dan dahsyatnya pekerjaan Tuhan. Terpujilah namaNya selama-lamanya.

 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *