Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang terakhir di tahun 2015 berlangsung pada hari Kamis, 26 November 2015 di Auditorium Gedung Advent, Jl. MT Haryono, Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. Kebaktian yang diadakan setiap hari Kamis minggu ke dua dan ke empat ini telah berlangsung selama di tahun 2015 dengan selalu dinyatakan kuasa mujizat Tuhan, sungguh Tuhan baik dan penuh belas kasihan bagi umatNya.
Lagu-lagu Natal dinyanyikan dalam kebaktian ini sebagai suasana memasuki persiapan Natal, mengingat kembali kelahiran Tuhan Yesus menyatakan kasihNya bagi keselamatan umatNya.
Film kesaksian kesembuhan yang dialami Bpk. Constantinus Damamain ditayangkan. Bapak ini mengalami kebutaan pada kedua matanya karena gula darah yang tinggi. Ada gumpalan darah di mata dan dokter menyatakan tidak dapat disembuhkan. Ia begitu terpukul dan sedih tapi terus berharap mujizat dari Tuhan. Dengan penuh pengharapan ia datang ke KPPI. Pada kehadiran yang pertama dia belum mengalami kesembuhan, namun pada kedatangan kedua di KPPI mujizat terjadi. Matanya sudah bisa melihat tulisan besar di spanduk. Dan pada kedatangan yang ketiga di KPPI kesembuhan yang sempurna dia dapatkan. Matanya dapat melihat dengan normal, demikian juga gula darahnya telah menjadi normal.
Film kesaksian kesembuhan yang kedua kembali ditayangkan. Sebuah cuplikan kotbah mengawali film, disampaikan bahwa Yesus mengajarkan tentang Allah yang berkuasa dan sangat mengasihi kita. Ia sangat perduli dan secara detail mengenali diri kita. Untuk itu Yesus memberikan perumpamaan tentang burung pipit yang kecil dan teramat murah, namun burung itu tidak akan jatuh di luar kehendak Bapa di sorga. Lebih dari itu rambut di kepala kitapun dapat dihitungNya. Itulah bukti Allah yang berkuasa sangat mengasihi manusia. Kita tidak dapat menghitung jumlah rambut kita. Allah sangat tahu ketika kita ada dalam kesusahan atau ketika sendirian. Kita yang sering kali tidak mau tahu akan Tuhan, namun Dia sangat mengetahui siapa kita. Karena itu Yesus berkata jangan kita takut dalam hidup ini karena kita lebih berharga dari banyak burung pipit.
Dilanjutkan dengan kisah kesaksian kesembuhan yang dialami Merlin Palunsu yang disembuhkan dari sakit pinggang selama 3 bulan. Dia begitu menderita tiap-tiap hari karena sakitnya. Dia hadir di Acara Pray for Palu dan setelah didoakan seluruh rasa sakitnya lenyap. Tuhan telah melakukan mujizat kesembuhan.
Hamba Tuhan, Susan Sumbayak, maju ke depan. Disampaikan Firman Tuhan yang diambil dari Mat 2 : 10 “Ketika mereka melihat bintang itu bersukacitalah mereka” Orang Majus melihat bintang itu, apa yang mereka rasakan? Apakah mereka mendapatkan keuntungan atau emas? Karena sesungguhnya merekalah yang membawa emasnya. Tetapi yang mereka alami adalah bersukacita. Pantang untuk kita bertanya, kenapa. Itu urusan Tuhan dan apa saja yang terjadi dalam kehidupan kita dan semuanya pasti untuk kebaikan dan pasti ada tujuan yang baik yang akan Tuhan lakukan. Bahwa segala sesuatunya pasti mendatangkan kebaikan dan adai rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Semua hari adalah berkat Tuhan dan hari-hari apapun yang terjadi Tuhan pasti menolong. Apakah kita bersukacita terhadap Yesus dan menjadi orang percaya? Pastikan hati kita ikhlas percaya kepada Tuhan.
Ada saja kondisi yang tidak kita inginkan terjadi dalam kehidupan kita. Yang harus ada pada kita adalah bersukacita memiliki Tuhan. Bukan masalah Tuhan memberikan ini dan itu tetapi yang pertama-tama adalah bersukacita karena kita punya Tuhan.
Orang-orang Majus itu sangat bersukacita. Bahkan mereka belum menerima apa-apa dan sedang dalam perjalanan panjang yang melelahkan. Tetapi hati mereka diliputi sukacita. Karena di sana seorang Raja telah lahir. Ada banyak anak raja yang lahir tapi tidak ada yang lahir ditandai dengan kejadian alam yang luar biasa, yaitu bintang di timur. Bukan Raja yang biasa.
Terlepas dari apapun yang kita alami di dunia ini. Kristus adalah lambang sukacita, lambang kemerdekaan, pelepas dari dosa.
Mungkin ada satu pekerjaan yang tidak kita sukai. Tapi kita berdoa agar diberikan hikmat dari Tuhan dan menjadi suka cita. Tidak semua yang kita mau bisa kita terima. Tetapi apa yang Tuhan mau itulah yang kita kerjakan. Maka kita dapat menjalani hidup kita tanpa berbantahan dan tidak sibuk bergumul dengan apa yang kita mau.
Apapun yang terjadi adalah sebuah perjalanan yang harus kita lalui, demikian juga sakit penyakit. Hendaklah kita datang kepada Tuhan tanpa mempertanyakan ini dan itu, namun percaya dan berserah kepada Tuhan, dan bersukacita. Maka itu yang pertama akan melembutkan hati kita untuk melihat mujizat Tuhan.
Sama seperti orang Majus. Mereka belum melihat Yesus. Mereka hanya melihat bintang namun sudah bersukacita. Sebelum hal-hal yang luar biasa terjadi dalam kehidupan kita yang harus kita lakukan pertama-tama adalah bersukacita mempunyai Tuhan.
Yesus itulah yang sanggup menyembuhkan kita. Ada satu yang paling penting yaitu kita punya masa depan yang penuh harapan, sebab kita punya Yesus.
Jika mengalami kekosongan jiwa maka kita memerlukan Yesus. Sebab ada kehidupan yang berharga. Bukan hanya kesembuhan tapi mujizat terbesar adalah mujizat keselamatan. Itulah yang kita perlukan.
Kita memerlukan Tuhan Yesus. Juga perlu untuk sungguh-sungguh berterima kasih ada Tuhan. Hidup tidak selamanya seperti yang kita mau. Jika hanya mau hari Senin saja dan tidak mau hari lainnya, atau kita mau sama seperti orang yang lain maka tidak akan bisa. Semua adalah kemurahan Tuhan. Tidak ada satupun yang sama, Tuhan maha besar. Semua berbeda-beda, terlepas dari kesusahan ataupun masalah apapun juga. Bahkan kembar sekalipun memiliki DNA yang berbeda. Tuhan mengenali kita satu persatu. Dia memiliki rencana yang pribadi dan sangat indah. Kita memiliki Tuhan yang amat baik terlepas dari semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita.
Orang seringkali mengukur segala sesuatunya dengan emas. Apa yang kita inginkan kalau kita pulang ke sorga? Kalau kita melihat sorga karena ingin berjalan di jalanan emas saja maka itu akan menjadi suatu kebosanan dalam kehidupan kita. Di dunia juga ada banyak emas. Tapi kalau kita pulang ke sorga yang harus kita pikirkan dan inginkan adalah Tuhan Yesus. Kalau bicara mengenai kerinduan dan kasih, maka sorga tidak akan pernah membosankan. Tuhan Yesus adalah harta yang paling berharga dalam kehidupan kita. Melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup kita, itulah harta yang berharga. Kelak kita pulang ke sorga bukan seperti mendapatkan harta dan merindukan emas, tapi merindukan Yesus. Biarlah kita terus mengatakan Tuhan itu baik. Bahkan saat menghadapi tekanan Iblis yang luar biasa kita ucapkan lebih keras lagi.
Jika kita ikhlas, percaya kepada Tuhan dan terus mengatakan Tuhan itu baik maka kita akan mengalami mujizat yang terbesar yaitu mengubah tata cara dan berpikir kita melihat bahwa Tuhan itu baik. Semua yang sakit diminta maju ke depan lalu para pendoa dan konselor dari berbagai gereja maju terlebih dahulu. Setelah doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama barulah para pendoa dipersilahkan mendoakan setiap yang sakit. Nampak semua berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh iman.
Tuhan bekerja dengan kuasa mujizatNya. Berbagai kesembuhan pun terjadi. Seorang ibu yang sakit pinggang selama 1 tahun disembuhkan. Seorang ibu yang sakit pada bagian perut dan sulit jongkok disembuhkan. Seorang ibu yang mengalami sakit pada pinggang dan terasa ngili, sulit membungkuk dan tidak bisa berdiri lama juga disembuhkan. Seorang ibu disembuhkan dari sakit nyeri di seluruh tubuh selama 6 bulan. Seorang remaja putri mengalami benturan di kepala yang menyebabkan rasa sakit selama 2 tahun disembuhkan dan rasa sakitnya lenyap. Seorang ibu mengalami gangguan suara mendengung di telinga disembuhkan.
Seorang ibu sejak mendengar Firman Tuhan disembuhkan, dia mengalami syaraf terjepit di punggung dan bila duduk terasa sakit sekali. Berdiri atau jongkok sulit. Seorang bapak sakit diabetes selama 1 tahun dari 269 setelah didoakan dan dicek menjadi 109. Dua anak kecil mengalami gangguan paru-paru dan mengalami flek, sesak, setelah didoakan semua sakitnya lenyap. Seorang ibu disembuhkan dari sakit vertigo selama 1 tahun dan sering mau jatuh. Seorang ibu disembuhkan dari sakit gula darah dan setelah dicek sudah normal. Seorang ibu selama 2 bulan tangannya terasa kaku sudah disembuhkan. Seorang bapak yang mengalami sakit darah tinggi setelah dicek sudah normal.
KPPI tahun 2015 telah berakhir, dimana sejak pertama kali dimulai di tahun 1993 tidak ada satu ibadahpun dimana Tuhan tidak bekerja. Tuhan Yesus tidak berubah dan tetap sanggup melakukan mujizat. Mari bersyukur atas kesetiaan Tuhan sepanjang tahun-tahun yang telah berlalu dan menyambut tahun yang baru dengan penuh sukacita.