Awal mula saya merasakan penyakit ini adalah pada waktu kapal saya dari Filipina masuk ke Samarinda. Saya merasa kurang sehat . Di kapal saya cepat tidur dan badan terasa lemas kalau bekerja. Jadi begitu kapal saya masuk ke Samarinda saya ijin cuti satu minggu dan terbang ke Jakarta. Di Jakarta isteri saya membawa saya ke salah satu Rumah Sakit di Bekasi. Ternyata hasil pemeriksaan adalah saya positif terkena penyakit diabetes.
Saya pun diberi obat. Dalam waktu satu minggu saya memang pulih, tapi untuk selanjutnya setelah obat habis maka saya membeli lag di kota mana saya yang dimasuki kapal saya. Demikian terus berulang- ulang selama 3 tahun.
Saya tidak hentinya berkonsultasi dengan dokter. Mereka mengatakan kepada saya bahwa penyakit diabetes ini tidak dapat disembuhkan. Memang menjalani hidup dengan penyakit diabetes akut ini badan saya tidak enak dan selalu lemas. Setiap bangun pagi hendak bekerja jadi terasa malas. Saya merasa tersiksa menderita sakit ini. Bahkan kaki saya sampai berlubang dan berbau. Tetapi saya merahasiakan hal ini kepada anak istri saya agar mereka tidak takut. Saya berjalan terpincang-pincang karena telapak kaki saya berlubang.
Banyak yang memperingatkan saya untuk berhati-hati karena banyak penderita diabetes terancam kakinya dipotong. Saya tidak takut karena saya berserah total kepada Tuhan. Apapun yang terjadi dalam kehidupan saya semuanya milik Tuhan. Saya tetap memegang iman saya bahwa saya akan disembuhkan.
Suatu hari, hamba Tuhan dari KPPI mengundang saya untuk hadir di KPPI.
Pada tanggal 10 Maret 2016 saya menghadiri KPPI. Mujijat terjadi secara luar biasa. Setelah didoakan kaki saya tadinya tidak bisa digerakkan sudah bisa digerakkan dan sudah bisa berlari-lari. Bahkan hasil pemeriksaan gula darah saya dinyatakan normal yaitu sebesar 149.
Puji Tuhan! Tuhan Yesus menyembuhkan saya