Lawatan Allah terus dinyatakan atas Jabodetabek melalui Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang kembali berlangsung pada hari Kamis, 14 Juli 2016 di Auditorium Gedung Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kendaraan-kendaraan sewaaan maupun mobil pribadi nampak memenuhi area parkir membawa umat Tuhan dari berbagai penjuru Jabodetabek. Tidak sedikit yang menderita sakit penyakit. Sebagian menerima undangan yang diberikan secara pribadi di Rumah Sakit ataupun tempat tinggal mereka. Ada juga yang hadir karena mengetahui KPPI dari internet. Semua datang dengan kerinduan yang besar akan jamahan Tuhan.
Film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai ibu Deliana Sembiring yang mengalami kecelakaan jatuh dari motor dan mengakibatkan rasa nyeri yang sangat pada tangan kanan sehingga tidak bisa digerakkan selama dua tahun. Ia hadir dengan penuh iman ke KPPI. Tuhan menjawab doa dan imannya. Saat didoakan seluruh rasa sakitnya lenyap. Tuhan melakukan mujizat.
Umat Tuhan diajak untuk membaca Matius 4: 23-24 bahwa Yesus menyembuhkan semua orang sakit yang datang kepadaNya. Tiada yang mustahll bagi Tuhan. Semua diajak untuk beriman kepada Tuhan Yesus.
Film kembali ditayangkan. Diawali dengan cuplikan kotbah KPPI beberapa waktu lalu. Yesus bertanya kepada murid-muridNya menurut mereka siapakah sesungguhnya diriNya. Jikalau Petrus dapat menjawab bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup maka itu datang dari Allah. Sesungguhnya berbahagialah yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Dilanjutkan dengan film kesaksian kesembuhan yang dialami Ibu Nurmawati Situmorang di acara Pray for Humbang Hasundutan bulan Juni lalu. Ibu ini mengalami sakit pada kakinya selama 43 tahun karena jatuh. Akibatnya dia sulit berjalan dan sangat menderita. Setiap hari ia menaikkan doa memohon kesembuhan bagi kakinya. Ia datang dengan penuh iman ke acara Pray for Humbahas. Tuhan mendengar doanya dan semua sakitnya disembuhkan. Tidak hanya kakinya tetapi juga sakit pada kepalanya. Puji Tuhan.
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak maju ke mimbar. Memimpin dalam doa dan menaikkan syukur. Apakah yang kita butuhkan? Firman Tuhan. Mohon Tuhan hadir, menjamah satu per satu dan membuka hati yang tertutup. Mengajak semua datang menyembah dan sujud di hadiratNya. Kiranya Tuhan datang membasahi tanah yang kering. Betapa kami memerlukan Yesus seperti perempuan Samaria yang datang kepada Tuhan. Kami perlu Engkau. Mohon berkat Tuhan.
Yohanes 4:5-25
Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.” Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”
Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?” Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.”
Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.”
Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.”
Yesus memperkenalkan diriNya kepada seorang perempuan Samaria, bahwa Ia adalah mata air yang kekal. Yesus menunjukkan kuasaNya. Ia tahu kepada siapa Ia bicara. Seorang wanita Samaria yang hidupnya sama seperti tanah yang kering. Perempuan ini mungkin dianggap bukan orang yang pantas tetapi mau datang merendahkan diri kepada Tuhan. Ia sangat takjub dan menjadi tahu kepada siapa harus berharap untuk memperoleh air hidup. Yesus adalah sumber air hidup. Apa yang engkau butuhkan? Mintalah kehidupan Yesus, minta Yesus sendiri masuk dalam hatimu. Maukah datang kepada Yesus? Sama seperti perempuan Samaria itu, tahu hidupnya yang kering dan merana. Perempuan ini sudah hancur dalam pernikahan dan hidupnya, tapi perempuan ini meminta yang benar, yaitu meminta air hidup kepada Yesus, dan Yesus berkata bahwa Dialah air hidup itu, dan barangsiapa memiliki Yesus akan seperti mata air yang terus memancar sampai kekekalan.
Mintalah air hidup itu, mintalah kehidupan Yesus, bukan hanya berkat-berkatNya, bukan hanya kesembuhanNya, tapi air hidup itu. Jemaat diajak untuk datang kepada Yesus dan percaya kepada Yesus, seperti perempuan Samaria yang percaya kepada Yesus. Banyak jemaat mengangkat tangan untuk percaya kepada Yesus. Saat tantangan untuk percaya kepada Yesus maka jemaat berdiri dan datang kepada Yesus. Jemaat berdoa untuk menerima Yesus dengan sungguh-sungguh, meminta hidup yang baru kepada Tuhan.
Ibu Susan Sumbayak maju dan menyampaikan kepada jemaat bahwa tidak ada sebuah doa yang Tuhan tidak mendengar. Datang kepada Tuhan untuk menerima berkat Tuhan, menerima anugerah Tuhan dengan percaya. Doa yang dinaikkan dengan percaya tidak akan ada halangannya. Jika berdoa pasti akan sembuh. Karena Tuhan begitu dekat, percaya kepada Yesus, jangan kuatir dan jangan percaya kepada diri sendiri. Tidak ada yang lebih kuat dari Yesus. Berdoa dengan berharap dan percaya kepada Tuhan. Di rumah Bapa banyak tempat, meski ada di dunia tapi kita tidak yatim piatu.
Dalam suasana doa semua hamba Tuhan dan para konselor diminta maju ke depan. Semua yang sakit diminta maju. Masing-masing diajak berdoa secara pribadi kepada Tuhan. Tenangkan hati datang kepada Kristus, hargai Tuhan, rendahkan hati, pilih berkat dan bukan kutuk, miliki kasih dan hormat kepada Tuhan. Jangan berharap kepada manusia, hanya percaya kepada Yesus. Kalau datang dalam keadaan sakit kita bukan orang yang malang, tapi kita adalah anak-anak Allah. Jangan memarahi Tuhan, percaya melalui hal ni merupakan momen mendekat kepada Tuhan. Letakkan tangan pada bagian yg sakit. Setelah doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama mereka yang sakit diminta berdoa sendiri secara pribadi untuk kesembuhan nya.
Urapan Allah dan kasih Tuhan melanda setiap orang. KuasaNya dinyatakan, anugerah Nya dinyatakan, maka oleh bilur-bilurNya semua sakit disembuhkan.
Nampak setelah itu para konselor menghampiri setiap yang sakit dan mendoakan satu pesatu. Tuhan melakukan mujizatNya. Berbagai kesembuhan terjadi atas mereka yang sakit.
Seorang ibu selama 1 tahun tangan dan kakinya selalu kram disembuhkan. Seorang ibu mengalami sakit pada pundak, saat berdoa sendiri semua rasa sakitnya lenyap. Seorang ibu selama 1 tahun sakit tidak bisa jongkok sudah disembuhkan. Seorang bapak selama 1 tahun sakit paru-paru dan dalam perjalanan merasa kesakitan semua rasa sakitnya lenyap, sudah bisa berlari-lari. Seorang bapak selama 2 tahun sakit pinggang dan dada sudah disembuhkan. Seorang bapak stroke pada tangan dan kaki selama 3 tahun tdk bisa jongkok sembuh. Seorang ibu selama 38 tahun sesak nafas saat berdoa sendiri semua sakitnya lenyap. Seorang bapak selama 1 bulan sakit di ulu hati sembuh. Seorang bapak mengalami stroke pada tangan dan kaki selama 8 tahun disembuhkan. Seorang ibu hadir di KPPI bulan lalu sakit baru ginjal dan sudah dicek dokter semua sakitnya dinyatakan lenyap. Seorang ibu pada tangan sebelah kiri selama 4 bulan terus menerus kesemutan disembuhkan. Seorang bapak selama 20 tahun menderita sakit gula disembuhkan. Seorang bapak sakit pada paru-paru dan punggung disembuhkan. Seorang bapak sakit gula selama 1 tahun disembuhkan. Seorang anak lelaki mengalami sakit kepala selama 2 minggu. Seorang ibu sakit lambung seperti ditusuk-tusuk selama 4 bulan disembuhkan. Seorang ibu mengalami sakit asam urat selama 5 tahun, datang dalam kondisi harus dipegang sudah sembuh. Seorang anak muda menderita sakit ginjal selama 2 tahun disembuhkan. Seorang ibu mengalami asam urat selama 1 tahun disembuhkan. Seorang ibu datang dalam keadaan sakit kaki karena jatuh dan sulit berjalan selama 1 bulan sudah disembuhkan. Seorang ibu yang karena kecelakaan harus berjalan menggunakan tongkat sudah tidak memerlukan tongkat lagi.
Sungguh ajaib yang dilakukan Tuhan bagi kita. Diingatkan untuk jangan pernah berhenti berdoa apapun persoalan dan permasalahan kita.
Setelah itu disampaikan tantangan bagi yang rindu melayani Tuhan dan menyerahkan hidup bagi Tuhan, Beberapa maju dan didoakan.
Kebaktian ditutup dengan ajakan agar semua yang hadir kembali ke gerejanya masing-maisng dan menjadi berkat di sana.