Sekitar tahun 2011, saat bangun tidur pada pagi hari, kepalanya terasa sakit sekali.  Dia belum pernah alami sakit seperti ini. Karena sakitnya, dia sulit membuka mata. Ketika dia membuka matanya, tiba-tiba dia merasa mual dan ingin muntah. Jadi ia menyiapkan plastik jika sampai muntah. 

Dia merasa tidak kuat untuk bangun. Dia mencoba menggosok kepalanya dengan balsam, namun tidak memberi pengaruh. 

Ketika ingin buang air, dia berjuang untuk berjalan ke kamar mandi dengan berjalan merambat di tembok sambil menutup mata dan menahan rasa sakit. Selain itu, jika dengan kepalanya dia ingin menengok ke kiri atau kanan, maka dia harus ikut menggerakkan badannya. 

Penyakit ini sangat mengganggunya dalam pekerjaan sehari-harinya sebagai seorang penjahit dan saat mengurus rumah tangga serta suaminya yang sakit stroke.

Akhirnya, dia meminta anaknya yang sulung datang dari Tangerang untuk membawanya ke dokter.  Dokter mengatakan dia menderita sakit vertigo.

Penyakit yang dialaminya ini sering kambuh. Bila penyakit itu kambuh, maka dia minum obat yang diberikan dokter. Kalau obat habis, dia beli di toko obat ataupun apotik. Obat itu dipastikan selalu ada, dikarenakan sakit yang sewaktu-waktu dapat kambuh. Biasanya menyerang saat bangun tidur. 

Dia semakin berharap akan mujizat kesembuhan dari Tuhan.

Pada awal September 2016, seorang hamba Tuhan datang dan mengundangnya ke KPPI. 

Beberapa hari kemudian, sakitnya kambuh lagi. Saat itu, dia beriman tidak mau minum obat lagi, sebab selama ini dia sangat ketergantungan dengan obat.

Pada tanggal 8 September 2016, dia bersama suaminya datang ke KPPI. Dia berangkat dengan iman dan dalam kondisi vertigo nya sedang kambuh. 

Saat puji-pujian dinaikkan, hatinya merasa damai.

Ketika didoakan oleh seorang hamba Tuhan di KPPI, dia merasakan kepalanya menjadi ringan. Kepalanya dapat menengok kekiri dan kanan dengan bebas, tanpa rasa sakit sama sekali. Puji Tuhan ! Tuhan sudah menyembuhkannya. 

Sampai dengan saat ini, penyakit vertigo itu tidak pernah kambuh lagi.

Dia sangat bersukacita dan berbahagia. Dengan hati bersyukur, dia akan melayani Tuhan dan menjadi saksi bahwa Tuhan itu baik dan sangat baik. Dia berterima kasih kepada Tuhan untuk kasih yang Tuhan nyatakan di dalam kehidupannya. 

Haleluya !

Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi (Mazmur 121 : 2).

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *