06

Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) kembali berlangsung pada hari Kamis, 9 Februari 2017 di Auditorium Gedung Pertemuan Advent Jl. MT Haryono Kav 4-5,  Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. Kebaktian yang telah berlangsung sejak tahun 1993 ini selalu memberitakan tentang kasih Tuhan Yesus yang telah menyerahkan myawaNya bagi umat yang dikasihiNya. Berita ini selalu membangkitkan iman, membawa kelepasan dan kesembuhan.
10
Pujian-pujian dinaikkan bagi Tuhan, sebab Tuhan baik dan sanggup melakukan segala perkara, dilanjutkan dengan pemutaran film kesaksian kesembuhan ibu Yemi Ambeta yang menderita sakit nyeri hebat pada lutut selama 3  tahun. Penderitaan yang sangat dirasakannya telah membawanya berupaya untuk berobat ke berbagai Rumah Sakit hingga ke luar negeri tapi tidak kunjung sembuh. Imannya tidak menjadi lemah, Ia menghadiri acara Pray for Palu di GOR Siranindi tanggal 24 Oktober 2016. Mujizat terjadi setelah didoakan sehingga sakitnya telah hilang.
Semua yang hadir diajak membaca dengan keras Firman Tuhan dari Matius 8:3 sebagai perkataan iman :
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, 
engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
Kembali film kesaksian kesembuhan ditayangkan. Sebuah cuplikan kotbah KPPI pada bulan Januari lalu yang dikutip dari Matius 20:29-34 mengenai dua orang buta yang berseru-seru dengan keras, ngotot, sungguh-sungguh mencari Yesus. Apakah Dia pergi begitu saja dan pura-pura tidak mendengar? Dia berhenti dan bertanya apa yang kamu kehendaki untuk Aku perbuat bagimu. Betapa terhormatnya kita hingga Tuhan Yesus mau bertanya demikian ? Kata orang buta itu agar aku dapat melihat. Maka hati Yesus tergeraklah oleh belas kasihan lalu menjamah orang buta tersebut,  maka celiklah matanya dan butanya disembuhkan. Kemudian mereka pergi mengikuti Yesus. Apakah engkau percaya, bukan saja untuk kesembuhan, tapi lebih dari itu untuk keselamatan jiwamu? Mintalah supaya dosa-dosamu diampuni.
Kesaksian kesembuhan dalam film yang ditayangkan kemudian adalah mengenai Ibu Harini yang tiba-tiba lumpuh, tangan dan kaki lemas. Ternyata dia terkena penyakit langka yang melumpuhkan seluruh syarafnya. Namun dia terus berharap kepada Tuhan. Sebulan kemudian dia hadir di KPPI pada tanggal 26 November 2016. Mujizat terjadi, pada bulan Januari 2017 ketika dia hadir kembali  di KPPI, ia sudah disembuhkan secara total, bahkan bisa berlari. Sampai saat ini ibu Harini sudah bisa beraktivitas seperti biasa, Puji Tuhan.
TUHAN YESUS SANGAT BAIK
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak maju dan memimpin dalam doa. Tuhan sangat baik bagi kita, kebaikannya mengatasi segala lautan yang luas, lebih tinggi dari awan-awan. Dari manakah datangnya pertolongan? Pertolongan hanya datang dari Tuhan yang penuh kasih sayang, rahmat dan kesabaran. Hendaklah kita mau berkata bahwa Engkau Tuhan yang baik. Ketika melihat langit di atas dan matahari yang memberikan sinarnya maka tahulah bahwa Tuhan itu baik.
Tuhan tidak melupakan kita bahkan ketika berkesusahan Dia ada. Tuhan selalu ada bersama dengan kita. Mungkin ayah, ibu, anak kita tidak senantiasa bersama dengan kita tapi Roh Tuhan senantiasa bersama dengan kita. Betapa Tuhan sangat baik, tiada yang seperti Dia menjagai kita sedemikian rupa.  Bahkan Tuhan mau datang ke muka bumi, lahir sebagai seorang anak manusia.  Tuhan yang maha besar lahir di kandang domba. Kasih yang seperti apa sehingga Tuhan mau berkorban, menanggalkan segala kemuliaan dan mengosongkan diri serta mengambil rupa seorang hamba.
Kadang kita sendiri tidak mengerti seberapa besar kasih Yesus pada kita. Tapi kalau Tuhan mau datang, maka betapa besarnya kasihNya​ kepadaku. Kalau Dia mau menderita dan berbilur-bilur dicambuk, maka betapa besar kasihNya​ supaya kita disembuhkan. Kalau Tuhan mau mencucurkan darah di kayu salib, betapa besar kasihNya​ mau membayar semua hutang dosa kita. Kalau Tuhan mati di kayu salib, maka mengertilah kita adalah supaya kita beroleh hidup.
Ketika kita bertanya di manakah pertolongan ? maka firman Tuhan berkata pertolongan kita datang dari Yesus Kristus. Terpujilah nama Tuhan, tidak ada kasih seperti yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita.
Firman Tuhan diambil dari Markus 4:35-41 (TB)  Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Dikatakan mengapa kamu tidak percaya? Tidak percaya atau kurang percaya itu ada di dalam kita. Seperti angin gelombang yang menerpa hidup maka kepercayaan kita menjadi terbang bahkan hal-hal yang positif tentang Tuhan menjadi terbang. Seperti murid-murid yang takut dan bertanya: Guru Engkau tidak perduli. Apakah Yesus tidak perduli? Tidak benar.
Memang pada saat hidup kita diterpa persoalan maka kita menganggap Tuhan tidak perduli pada kita. Kadangkala iman kita terbang. Tapi Yesus menghentikan angin badai cukup dengan mengatakan, “Diam !”
Ketika iman kita tidak ada, sesungguhnya kita bersyukur karena seringkali Tuhan datang menolong kita.  Acapkali dalam kegagalan kita Yesus tetap datang dan menolong kita. Tapi selalu ada pertanyaan: di mana imanmu?

Baiklah ketika kita melihat Tuhan Yesus kita percaya. Jika kita percaya Yesus itu Allah yang begitu besar maka itu adalah anugerah. Allah sangat besar bahkan Musa pun tidak sanggup melihat Allah. Ia ditaruh di lekuk batu agar dilindungi. Kemudian Allah melewati lekuk itu supaya Musa tidak mati melihat kemulian Allah.

Keluaran 33:18-23 “Tetapi jawabnya: “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.”
Tetapi firman-Nya: “Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.”
Lagi firman-Nya: “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.”
Berfirmanlah TUHAN: “Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.” Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.”

Di dalam kitab Ulangan 5 dikatakan kalau kami mendengar suara Tuhan maka kami pasti mati.
Ulangan 5;25 “Tetapi sekarang, mengapa kami harus mati? Sebab api yang besar ini akan menghanguskan kami. Apabila kami lebih lama lagi mendengar suara TUHAN, Allah kita, kami akan mati.”
Kalau masih hidup sementara bisa mendengar suara Allah itu adalah anugerah, sebab tidak ada yg sanggup melihat kemuliaan Allah.

Allah yang besar, penuh kemuliaan, menjadi manusia di dalam Yesus. Dia amat besar, mendengar suaraNya saja kita bisa mati. Dia datang menjadi manusia, wujud Allah yang tidak kelihatan. Di dalam Yesus Dia datang ke bumi ini supaya kita bisa menjamahNya. Supaya kita bisa datang kepada Allah. Yesus adalah cahaya dari kemuliaan Allah.

Ibrani 1:3 “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,”

Maukah engkau percaya kepada Yesus?
Kerika murid-murid imannya terbang, kehilangan harapan bahkan mempertanyakan Yesus : Guru, Engkau tidak perduli kalau kami binasa. Maka Yesus membuat angin ribut berhenti. Karena yang memerintahkan adalah Allah Pencipta langit dan bumi.
Percayalah kepada Yesus. Berilah dirimu berdamai dengan Yesus dan mintalah pengampunan. Maka semua yang mau percaya diundang bangkit berdiri dan berdoa menerima Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadi.
02
HANYA YESUS YANG MENYEMBUHKAN
Susan Sumbayak maju menyampaikan kesaksian bagaimana Tuhan menyelamatkan saat masih berusia 12 tahun, pernah tenggelam di lautan pantai Cermin tetapi ditolong oleh seseorang yang kemudian pergi dan setelah.48 jam baru sadar. Juga ketika menerima Tuhan Yesus saat kuliah. Jangan pernah katakan Tuhan tidak menolong. Dia pasti menolong. Diceritakan bagaimana dia selalu merasakan bahwa Yesus sangat baik, selalu bermyanyi dan terharu akan kebaikan Tuhan yang sangat besar dan hebat. Karena pengalaman hidupnya yang telah dipindah dari gelap ke dalam terang. Lebih dari kesembuhan. Percayalah kepada Tuhan. Jika sudah travelling ke berbagai dokter berhenti untuk percaya kepada dokter tapi percaya kepada Tuhan. Bukan berarti tidak boleh ke dokter. Namun Percayalah kepada Tuhan. Tuhan selalu sanggup melakukan apa saja jika mata dan hati kita tertuju kepada Tuhan. Satu hal saja percaya kepada Tuhan.
04
Bagi yang memiliki permasalahan pada lutut diminta maju. Sementara itu seluruh pendoa dipanggil maju terlebih dahulu. Nampak banyak yang maju karena sakit pada lutut. Semua diajak berdoa bersama, menumpangkan tangannya pada lutut dan berdoa meminta agar Tuhan Yesus menjamah. Semua diminta bertindak dengan iman dan menggerakkan kakinya. Tuhan bekerja dan menyembuhkan banyak diantara mereka. Segala rasa sakit pada lutut lenyap.
08
Kemudian seluruh yang sakit dipanggil maju. Diingatkan bahwa tidak ada seorang hamba Tuhan yang dapat menyembuhkan. Tapi beriman dan berserulah kepada Tuhan Yesus. Semua diminta menumpangkan tangan pada bagian yang sakit dan mengarahkan hati beriman hanya kepada Tuhan Yesus.
09
05
Setelah doa kesembuhan dinaikkan bersama-sama barulah kemudian para pendoa dipersilahkan mendoakan yang sakit satu persatu.
Tuhan menjawab doa yang dinaikkan. Mujizat kesembuhan terjadi. Seorang ibu yang sakit pada lutut dan tidak bisa jongkok disembuhkan. Seorang ibu yang sakit pada kaki tidak bisa berdiri lama disembuhkan. Seorang bapak yang sakit paru-paru disembuhkan. Seorang ibu yang sakit jantung disembuhkan. Seorang ibu yang menderita sakit kebas dan kaku pada kaki selama 3 tahun disembuhkan.  Seorang ibu yang menderita sakit kanker serviks selama 3 bulan datang dalam keadaan sakit sudah disembuhkan. Seorang ibu yang karena operasi tidak bisa melompat dan berlari telah sembuh. Seorang ibu yang sakit kepala 2 bulan dan datang dalam keadaan sakit telah disembuhkan. Seorang ibu mengalami sakit kanker payudara selama 12 tahun dan datang dalam keadaan sakit sudah tidak sakit. Seorang anak muda datang dalam keadaan sakit karena vertigo disembuhkan. Seorang ibu menderita sakit ambeien selama 7 tahun dan datang dalam keadaan sakit juga sesak disembuhkan.  Seorang ibu sakit persendian tulang selama 1 tahun disembuhkan dan tidak terasa sakit lagi. Seorang bapak mengalami sakit jantung selama 20 tahun dan vertigo 3 bulan disembuhkan.
11
Diberikan juga panggilan bagi yang rindu menyerahkan hidup untuk melayani Tuhan. Mereka yang mengangkat tangannya diminta maju untuk didoakan. Kebaktian ditutup dengan mengarahkan semua yang hadir untuk kembali ke gerejanya masing-masing dan melayani menjadi berkat di sana.
Terpujilah nama Tuhan. Sangat besar perbuatanNya dan layak dipuji.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *