Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) kembali berlangsung pada hari Kamis, 13 April 2017 di Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. Umat Tuhan datang dari seluruh penjuru Jabodetabek menembus kemacetan sore hari itu. Mereka menantikan jamahan Tuhan dan jawaban atas permasalahan hidup mereka.
Kebaktian ini telah diadakan sejak tahun 1993 dan selalu dipenuhi pujian dan penyembahan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Tuhan bertahta di atas puji-pujian umatNya.
Juga ditayangkan film kesaksian kesembuhan yang terjadi pada Ibu Vera Yuliana yang menderita sakit lutut menahun. Untuk jongkok dan berdiri selalu terasa sakit. Dia sudah minum obat tapi tidak sembuh juga. Ibu ini mendengar pengumuman yang disampaikan mobil keliling bahwa ada KPPI di desa Kokoleh II Minahasa Utara pada tanggal 3 Maret 2017. Dengan penuh pengharapan Ibu Vera datang dan didoakan. Tuhan menjawab doanya, seluruh rasa sakitnya lenyap dan sembuh.
Dilanjutkan dengan mengajak umat Tuhan membaca keras-keras ayat Firman Tuhan yang diambil dari Ratapan 3:24-25 “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.”
Film kembali ditayangkan. Diawali dengan cuplikan kotbah KPPI beberapa waktu lalu. Dibacakan Firman Tuhan dari Matius 20:29-34 “Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!” Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!” Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat melihat.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.”
Apa yang Yesus lakukan bagi orang yang sungguh-sungguh mencari Dia? Yesus berhenti dan bertanya kepada mereka apa yang engkau kehendaki Aku lakukan bagimu. Betapa terhormatnya kita sehingga Tuhan mau bertanya demikian. Jawab mereka supaya kami dapat melihat. Maka hati Yesus tergerak oleh belas kasihan dan menjamah mata mereka. Bukan hanya memberikan kesembuhan tapi terlebih adalah keselamatan jiwa kita. Percayalah kepadaNya. Berdamai dengan Tuhan. Mintalah supaya dosamu diampuni. Lebih dari kesembuhan mintalah jiwamu diselamatkan.
Kesaksian kesembuhan yang ditayangkan adalah mengenai Ibu Farida Sanjaya yang mengalami gangguan pada kedua matanya. Ia menderita diabetes dan ada katarak. Setelah operasi katarak ia masih saja mengalami gangguan pada matanya, sering berair dan kalau melihat sinar silau sekali, sampai dibantu memakai kacamata hitam jika keluar rumah. Untuk itu ia harus selalu menggunakan obat tetes mata. Dia menghadiri KPPI GKMI Jelambar pada tanggal 29 Maret 2017. Setelah didoakan Tuhan menjawab doanya dan menyembuhkan matanya.
Meminta Kepada Bapa
Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak, maju. Disampaikan bahwa Tuhan yang maha besar dan maha kuasa tidak jauh dari kita. Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya demikianlah Tuhan sayang kepada kita. Dia hanya sejauh doa. Dia Bapa kita. Atas semua permintaan anaknya jika sesuai maka Bapa menjawab ya. Tapi jika tidak sesuai, maka Bapa akan menjawab tidak. Tuhan pasti menjawab doa kita, entahkah jawabannya ya atau tidak. Tuhan pasti mendengar seruan kita dan kalau sesuai dengan rencanaNya pasti dijawab ya, tapi kalau tidak sesuai Dia akan menjawab tidak dan digantikan dengan yang lain yang terbaik.
Firman Tuhan diambil dari Matius 7:7-8 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Harus ada yang kita lakukan yaitu meminta. Bagaimana akan diberikan jika kita tidak meminta? Seperti dua orang buta yg disembuhkan Yesus merka juga minta untuk disembuhkan. Carilah. Harus ada usaha unuk mencari, maka kita akan mendapatkannya. Dan ketoklah, maka pintu akan dibukakan. Jangan berharap kita hanya memandang pintu itu dan pintu terbuka. Tapi kita harus mengetoknya maka pintu akan dibukakan. Setiap orang yang meminta menerima, yang mencari mendapat dan yang mengetok pintu dibukakan. Siapa yang menjamin ini? Yesus sendiri yang menjamin.
Percaya bahwa Tuhan tidak menutup mata. Apakah kita meminta, mencari dan mengetok? Dia selalu menjawab dengan ya jika sesuai dengan kehendak Tuhan dan tidak jika tidak sesuai denan kehendak Tuhan, atau karena belum waktunya.
Matius 7:9 “Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti..”
Yesus memberikan perumpamaan bahwa Tuhan sangat sayang pada kita dan akan memberikan apa yang kita minta. Sebagai orang tua apakah ketika anak kita minta roti kita berikan batu? Tidak mungkin. Maka demikian juga Bapa di sorga. Atau memberi ular ketika anaknya minta ikan. Tidak ada orang tua yang seperti itu. Jadi jika orang tua yang jahat sekalipun tahu memberikan yang baik, apalagi Bapa di sorga maka Dia akan memberikan yang baik. Dia adalah Tuhan yang sangat baik yang sangat mengasihi kita. Pastilah memberikan yang baik kepada kita. Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.
Yesaya 49:15 “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Seandainya ada orang tua yang bahkan melupakan anaknya, Tuhan tidak akan melupakan engkau. Tuhan baik, Dia sangat baik kepada kita semua. Hanya satu yang diperlukan supaya apa yang kita minta diberikan : Percaya! Beriman. Percaya bahwa Tuhan ada, bahwa Dia menciptakan langit dan bumi. Dan Tuhan yang menciptakan segala sesuatu maka Dia akan memberikan apa yang kita minta karena kita beriman dan percaya kepada Tuhan. Penting sekali untuk kita percaya kepada Tuhan.
Dan disampaikan siapakah yang mau percaya dan beriman bahwa Tuhan telah mati di kayu salib dan mengampuni dosa kita. Percayalah kepada Tuhan. Ketika kita tidak percaya maka kita akan berkata tidak ada yang menolong kita. Ketika kehilangan kepercayaan kepda Tuhan maka hati kita menjadi kering dan hidup kita menjadi hampa. Tidak ada kebahagiaan di sana. Mungkin dulu kita percaya tetapi ketika hari ini kita kehilangan kepercayaan maka hidup kita putus asa, tidak bahagia dan letih lesu, dan tidak yakin Tuhan akan menjawab doa.
Tapi kita kembali memandang kepada Yesus, kepada salib itu dan percaya bahwa Yesus mati karena cinta-Nya kepadaku maka bilur-bilurNya menyembuhkan kita.
Kemudian disampaikan tantangan bagi siapa yang mau percaya, menerima pengampunan dan kesembuhan dipersilahkan bangkit berdiri. Maka hampir semua yang hadir berdiri mengaku percaya kepada Tuhan. Puji Tuhan.
Sukacita Karena Keselamatan Terlebih Besar Dari Semua
Dilanjutkan oleh Susan Sumbayak yang menyampaikan bahwa kita menerima sukacita yang besar saat kita menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamat. Bahwa Tuhan sudah menyelamatkan kita. Sebuah keselamatan itu membuat kita bersukacita juga ada tempat di sorga disediakan bagi kita. Mugkin saja kita tidak sembuh atau dipanggil Tuhan, tapi Tuhan sudah memberikan keselamatan. Suatu berita sukacita bahwa kita memiliki rumah di sorga. Yesus ada dalam kehidupan kita. Masa depan bersama Kristus kita terima.
Sekalipun tubuh kita sehat atau kita kaya tapi apalah artinya kalau kita tidak selamat, maka roh dan jiwa kita ada dalam kegelapan. Sehingga bagi kita yang sudah terima Yesus, terima dengan sukacita, sebab ini terlebih besar daripada semuanya. Benar kita datang untuk mencari kesembuhan, tapi kita bersukacita karena keselamatan. Lebih dari kesembuhan kita bersukacita oleh karena kita diselamatkan.
Malam ini ketika kita menerima Tuhan maka Yesus ada dalam kehidupan kita. Masa depan bersama dengan Tuhan ada dalam kehidupan kita. Maka jangan menjadi takut sebab Yesus yang ada dalam kita yang akan menyembuhkan kita. Dia yang ada di dalam kita akan bekerja. Sehingga kita tidak perlu takut untuk beriman. Oleh bilur-bilurNya kita akan sembuh. Katakan dengan iman Yesus terlebih besar dari semua sakit penyakit dan permasalahan, dari semua kondisi yang pernah terjadi. Imanmu menyelamatkan. Yesus terlebih besar dari segala persoalan dan kenyataan yang ada dalam hidup kita.
Seluruh jemaat dibawa untuk menyembah Tuhan dan beriman terjadi mujizat kesembuhan bahkan sebelum didoakan. Mujizat terjadi. Seorang anak muda bersaksi bahwa dia sembuh dari sakit kandung kemih. Pada waktu datang perut terasa mengencang tapi setelah menyembah Tuhan ia sudah disembuhkan, sudah bisa berlari dengan kuat. Seorang bapak yang menderita sakit kelenjar tiroid, gagal ginjal, mata kurang bisa melihat bersaksi sudah bisa melihat dengan baik dan tubuh merasa nyaman.
Setelah itu doa kesembuhan dinaikkan bersama-sama. Barulah para konselor dipersilahkan menghampiri yang sakit dan mendoakan satu persatu. Tuhan bekerja menjawab doa-doa yang dinaikkan dengan penuh iman.
Seorang ibu mengalami sakit maag selama 10 tahun dan datang dalam keadaan sakit telah disembuhkan. Seorang bapak sakit kanker kulit dari 2014 sulit duduk maupun jongkok sudah disembuhkan. Seorang bapak sakit maag selama 12 tahun, datang dalam keadaan sakit sudah disembuhkan. Seorang ibu sakit asam urat pad tangannya 2 tahun. Seorang ibu karena sakit kelainan darah selama 2 tahun disembuhkan. Seorang bapak karena sakit komplikasi matanya buram selama 2 tahun sudah bisa melihat dengan jelas. Seorang bapak sakit infeksi saluran kencing datang dalam keadaan sakit sudah disembuhkan. Seorang ibu karena tulang belakang bengkoang tidak bisa berdiri lama dan sulit jongkok sudah disembuhkan. Seorang bapak sakit hernia sehingga sulit melompat juga matanya buram disembuhkan dan tidak sakit lagi juga bisa melihat jelas. Seorang ibu sakit sesak nafas sejak kecil dan datang dalam keadaan sesak sudah disembuhkan. Seorang ibu mengalami banyak sakit, jantung, tyroid, gula darah, datang dalam keadaan sesak tapi selama kebaktian sudah lega dan kuat.
Tantangan untuk melayani juga disampaikan. Mereka yang rindu untuk dipakai Tuhan diundang maju dan didoakan.
Kebaktian KPPI ini telah berlangsung sejak tahun 1993 diselenggarakan oleh GPPI Pondok Daud Jakarta dan bersifat interdenominasi, karena itu pada akhir kebaktian maka para jemaat yang datang dihimbau untuk kembali kepada gereja masing masing dan menjadi berkat disana.