Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) kembali berlangsung pada hari Kamis, 27 Juli 2017 di Auditorium Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan.
Nampak umat Tuhan dari berbagai penjuru kota Jabodetabek datang dengan penuh pengharapan untuk menerima mujizat dari Tuhan. Mereka membawa berbagai permasalahan dan sakit penyakit yang mereka hadapi.
Kebaktian ini telah berlangsung sejak tahun 1993 dan selalu memberitakan berita tentang kasih Tuhan Yesus yang teramat besar sehingga mau mati bagi dosa-dosa kita. Yesus menjadi jalan keselamatan, kelepasan dan kesembuhan. Tuhan selalu bekerja menjawab Iman umatNya melalui berbagai mujizat kelepasan dan kesembuhan.
Puji-pujian selalu mewarnai Kebaktian ini. Seluruh jemaat diajak memuji dan menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh melalui puji-pujian.
Selanjutnya ditayangkan sebuah film kesaksian kesembuhan ibu Lina Lalisa. Ibu ini mengalami kecelakaan dan menyebabkan telinga kanan berdengung. Dia terus berharap kepada Tuhan dan hadir dalam acara Pray for Pontianak pada tanggal 7 Juli 2017. Setelah didoakan dengung di telinganya lenyap dan bisa mendengar dengan jelas. Puji Tuhan.
Jemaat juga diajak membaca dengan keras Matius 7:7-11 sebagai pernyataan iman, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Setelah itu kembali ditayangkan sebuah film kesaksian kesembuhan. Didahului dengan cuplikan kotbah di KPPI beberapa waktu yang lalu. Disampaikan bahwa dalam nama Tuhan Yesus ada keselamatan, kasih sayang, ada jalan keluar. Sesungguhnya telah terbukti Tuhan Yesus mengasihi kita dengan menjalani hari-hari di muka bumi sebagai manusia. Dia adalah Allah yang telah membatasi diriNya, mengambil rupa seorang hamba bahkan sampai mati di kayu salib. Itu sebabnya mari berseru kepada Tuhan Yesus mohon agar Dia melepaskan dosa kita.
Selanjutnya diteruskan dengan kesaksian Ibu Henny Rondonuwu yang dinyatakan menderita sakit kanker nasofaring. Hidungnya selalu mengeluarkan darah tapi setelah didoakan di KPPI Jakarta tidak ada lagi darah mengalir. Bahkan setelah dicek di laboratorium hasilnya dinyatakan negatif yaitu tidak ada kanker. Sungguh ajaib. Tuhan melakukan mujizat.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob Sumbayak diambil dari Markus 12:28-33 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.”
Disampaikan bahwa hukum yang terutama dalam hidup manusia adalah mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita. Bagaimanakah mengasihi Tuhan itu? Dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan segenap kekuatan kita. Sekuat apa yang dapat kita lakukan dan seberapa yang ada pada kita. Jangan memakai pikiran kita untuk mempertanyakan Tuhan, atau kekuatan kita untuk melakukan yang jahat.
Lalu hukum yang kedua adalah kasihilah sesama manusia seperti diri kita sendiri. Seberapa banyak kita mengasihi orang lain? Sebanyak kita mengasihi diri kita sendiri.Mengasihi Tuhan itu adalah yang terutama dan yang pertama, harus lebih dari apapun juga, bahkan melebihi segala korban bakaran yaitu segala pelayanan ataupun penginjilan. Apakah yang Dia lakukan? Dia yang adalah Allah rela datang ke dunia ini sebagai manusia, lahir di kandang domba. Dia mau mati di kayu salib bagi kita. Itulah kasih Tuhan. Karena kita telah dibeli oleh Tuhan, maukah engkau mengasih Tuhan melebihi segala sesuatu yang ada di dunia ini? Tuhan ingin kita mengasihi Dia melebihi apapun di dunia ini. Kasihilah Tuhan karena Dia telah terlebih dahulu mengasihi kita.
Kemudian umat yang hadir diminta untuk berdoa secara pribadi, datang kepada Tuhan, mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa akal budi dan kekuatan kita. Cintailah Tuhan maka engkau akan diselamatkan, dan pengampunan akan engkau terima.
Tuhan sudah mati bagi kita ketika kita masih berdosa dan, masih jauh dari Dia. Dia mengasihi dan mau mati bagi kita, Dia menderita, mencucurkan darah sampai mati bagi kita.Tetapi sekarang apakah Dia menjadi nomor satu dalam hidup kita, apakah kita mengasihi Dia? Pilihlah yang baik, kasihilah Dia melebihi cita-cita adan obsesi kita, bahkan melebihi siapapun yang kita kasihi di dunia. Dia akan datang kedua kali, pilihlah jalan hidupmu.
Siapa yang mau memilih Tuhan, menjadikan Tuhan sebagai nomor satu dalam hidupnya. Siapa yang mau mengasihi Dia maka mau meninggalkan pikiran yang begitu kritis mempertanyakan Tuhan.
Pdt Jacob Sumbayak mengajak setiap orang berdoa, bangkit berdiri dan berseru kepada Tuhan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Hampir semua yang datang menjawab panggilan itu dan bersama-sama berdoa menerima Tuhan Yesus.
Kemudian disampaikan bahwa Yesus telah membayar semua hutang dosa kita. Apapun sakit penyakit kita, oleh bilur-bilurNya kita telah disembuhkan. Ketika Yesus tergantung di kayu salib, seluruh tubuhNya hancur berbilur-bilur hingga tidak berbentuk lagi, seperti dikatakan dalam Yesaya 53. Tetapi oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. Pandanglah kepadaNya yang tergantung di kayu salib, kepada tubuhNya yang berbilur-bilur. Apapun sakit kita, datanglah pada Yesus dan, katakan pada diri kita sesuai Firman Tuhan bahwa oleh bilur Yesus kita disembuhkan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Imanlah yang menyelamatkan hidup kita.
Tuhan sanggup menyembuhkan. Kemudian Pdt. Jacob Sumbayak bertanya apakah ada yang sudah disembuhkan saat Firman Tuhan disampaikan. Beberapa orang mengangkat tangannya,Setelah itu Susan Sumbayak maju dan memanggil orang yang mengalami sakit pada bagian perut dan sudah merasakan kesembuhan. Seorang ibu mengangkat tangan menyatakan sudah sembuh.
Lalu ditanyakan apakah ada yang sudah disembuhkan dari sakit telinga yang berdengung. Seorang ibu menyatakan sudah sembuh dari sakit telinganya.Juga ditanyakan apakah ada yang sudah disembuhkan dari sakit perut sebelah kanan. Seorang ibu menyatakan sudah mengalami kesembuhan dr sakit pada perut sebelah kanan.Kemudian ditanyakan apakah ada yang sudah disembuhkan dari sakit migran di bagian kiri kepalanya . Seorang ibu nampak melambaikam tangannya. Halleluya Tuhan menyembuhkan.
Setelah itu mereka yang mengalami masalah pada bagian rahangnya juga dipanggil maju untuk didoakan. Ada 3 orang yang maju. Puji Tuhan mujizat kesembuhan terjadi.
Selanjutnya semua yang sakit dipanggil maju ke depan untuk didoakan. Seluruh konselor dan pendoa telah maju terlebih dahulu. Setiap orang sakit yang maju diminta menumpangkan tangan pada bagian yang sakit dan berdoa dengan iman. Doa kesembuhan dinaikkan secara bersama-sama. Barulah para konselor bergerak mendoakan setiap jiwa yang sakit.
Tuhan bekerja dengan luar biasa. Berbagai mujizat terjadi. Mereka disembuhkan dari sakit pada leher selama 5 tahun, batu di saluran kencing. telinga kanan sakit selama 1 tahun, nyeri, telinga kanan tuli, dada yang sakit karena terkena besi, sakit jantung, tumor payudara dari tahun 2000, sakit nyeri pada saluran empedu. sakit kepala selama 5 tahun, sakit tangan kejang tidak bisa dikepalkan dan sakit mata, sakit pinggang selama 1 tahun dan tdk bisa jongkok, sakit syaraf kejepit 2 tahun, sakit rahang , sakit penyumbatan jantung, sakit telinga berdengung, sakit nyeri dibagian kepala sebelah kanan.
Pdt. Hottiarma Silalahi, Pdt. Hanung Prasetyo Wihardjo, Pdt. Yusuf Prasetio menyaksikan kesembuhan dari mereka yang disembuhkan dengan semangat dan sukacita.
Selanjutnya diberikan tantangan bagi mereka yang rindu dipakai Tuhan untuk melayani Tuhan. Bagi mereka yang mengangkat tangan diminta maju untuk didoakan.
Kebaktian ini ditutup dengan mengarahkan setiap yang hadir kembali ke gereja masing-masing dan menjadi berkat di sana.Malam yang luar biasa. Tuhan sangat besar dan ajaib. Terpujilah Tuhan.