Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) untuk pertama kalinya di tahun 2018 diadakan pada Kamis, 25 Januari 2018. Walaupun mendung menyelimuti Jabodetabek, tetapi itu tidak menahan langkah umat Tuhan menuju Gedung Pertemuan Advent yang berlokasi di Jl. MT Haryono, Tebet Pancoran.

Sejak pukul empat sore, satu per satu umat Tuhan tiba di Auditorium Gedung Pertemuan Advent. Mereka yang sakit dan berbeban berat, mereka yang duduk di kursi roda ataupun mereka yang dituntun untuk berjalan, mereka yang membawa anak-anak bahkan mereka yang mengetahui acara KPPI melalui media sosial, datang dengan penuh harap mendapatkan jamahan Tuhan pada hari itu.

Pdt. Togu Hasiholan Sianturi memimpin jemaat untuk memuji Tuhan. Dengan gembira dan bersukacita jemaat pun bernyanyi bagi Tuhan.

Sebuah film kesaksian kesembuhan yang pertama ditayangkan, mengenai seorang anak bernama Kris yang menderita sakit kepala menahun. Rasa sakit yang diderita sangat tidak tertahankan. Tuhan menjamah dan menyembuhkannya pada saat hadir dalam kebaktian kesembuhan yang dilayani oleh tim KPPI di desa dimana dia tinggal di provinsi Sulawesi Tengah.

Di tengah-tengah pujian, Pdt. Michico Sihite membacakan Matius 7:7-8 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” Bersama-sama jemaat mengimani hal ini.

Film kesaksian kesembuhan yang  kedua ditayangkan, mengisahkan seorang anak yang bernama Horas yang menderita hydrocephalus. Horas telah dinyatakan mengalami kelainan pada kepalanya sejak ia berada di dalam kandungan. Namun hanya 25% pengharapannya untuk hidup apabila orangtua memutuskannya untuk dioperasi. Karena itu, sang ibu pun membawa Horas pergi ke KPPI pada tahun 2008 untuk pertama kalinya, dan terus dijalaninya dengan setia hingga tahun 2013. Pada rentang waktu itu, ada banyak mujizat yang dialami oleh Horas, hingga kemudian ia menjalani serangkaian pemeriksaan dan dokter pun menyatakan telah terjadi mujizat pada Horas.

Kesaksian ini sungguh menguatkan hati jemaat untuk terus percaya kepada Tuhan.

Seruan untuk percaya, juga disampaikan oleh Pdt. Jacob Sumbayak melalui Firman Tuhan yang dibacakan dari Lukas 8:22-25. Ketika itu, murid-murid begitu panik oleh karena taufan besar menerpa perahu mereka. Murid-murid pun membangunkan Tuhan Yesus dan menanyakan bilamana Ia peduli bahwa murid-murid akan binasa. Tetapi yang dikerjakan Tuhan Yesus adalah membuat angin dan air itu menjadi teduh sehingga murid-murid pun bertanya, “Siapakah orang ini, yang sanggup menghentikan badai?”

Pdt. Jacob Sumbayak menyampaikan bahwa orang itu adalah Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita. Asalkan kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka Tuhan pasti menolong. Cukup percaya! Ketika murid-murid takut dan panik, Yesus tetap menolong. Kadangkala persoalan hidup membuat kita kehilangan iman. Tetapi Yesus, Dia sanggup menghentikan badai yang datang dalam hidup kita asalkan kita percaya.

Dalam suasana yang begitu hikmat dan diiringi penyembahan, jemaat dibawa untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Jemaat pun berdiri dan dipimpin untuk berdoa dan mengaku percaya kepada Tuhan.

 

Susan Sumbayak kemudian memimpin doa kesembuhan. Pertama kali ia memanggil semua yang mengalami sakit pada bagian telinga. Mereka yang sakit pun didoakan dan banyak yang mengalami kesembuhan. Setelah itu, Susan Sumbayak memanggil mereka yang menderita sakit jantung dan kesembuhan pun terjadi.

Setelah itu, semua pendoa yang berasal dari berbagai gereja dipanggil maju ke depan untuk bersiap berdoa. Bersamaan dengan itu, mereka yang sakit pun ikut maju ke depan. Doa kesembuhan pun dinaikkan oleh Pdt. Daniel Sumbayak, Pdt. Hisar Manurung (HKBP Cikini), Rev. Mike Burgess (Holy Nation Church, London), dan Pdt. Judah Pakasi.

Tuhan melawat umat-Nya dan menjamah mereka yang sakit. Mereka yang telah dinyatakan sembuh oleh tim medis kemudian bersaksi di panggung dengan didampingi oleh Pdt. Matius Asido Situmorang, Pdp. Fernando Jhons, dan Pdt. Sudaryono. Mereka yang telah disembuhkan menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus telah menyembuhkan mereka dari sakit pada lambung, masalah pada klep jantung, kedua telinga yang tuli, sakit pada pinggang, sakit pada lutut, sesak nafas, sakit batu ginjal, maag, vertigo, sakit pinggang, tulang belakang yang patah, dan masih banyak lagi. Bahkan seorang muda yang lumpuh dan duduk di kursi roda akibat Guillain Barre Sindrom kemudian berdiri dari kursi rodanya dan berjalan ke sana dan ke mari dengan gembira.

Sungguh Tuhan Yesus ajaib, Ia telah mendengar seruan umat-Nya.

Sekali lagi tantangan diberikan oleh Pdt. Philipus Suwandi bagi mereka yang mau menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Mereka yang maju pun didoakan secara bersama-sama.

KPPI yang diselenggarakan oleh GPPI Pondok Daud, merupakan KPPI pertama pada tahun 2018 ini. Puji Tuhan! Tuhan Yesus hadir dan melawat umat-Nya

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *