Helly Sinurat tinggal di Bengkulu, Sumatera Selatan. Pada akhir November 2016 tiba-tiba dia merasakan tangannya lemas dan demikian seluruh tubuhnya juga sama. Ia segera dibawa ke Rumah Sakit dan dirawat selama beberapa hari di sana. Saat itu ia tidak dapat mengangkat tangan kanannya. Bagian kepala hingga seluruh tubuh terasa panas dan terasa lemas. Dokter menyatakan dia terkena stroke dan penyumbatan pembuluh darah di otak. Karena tidak ada kemajuan saat dirawat, maka dia memaksa untuk pulang ke rumah saja. Karena sakitnya ia hanya dapat berbaring saja di rumah.
Pada bulan Februari 2018 seorang hamba Tuhan datang mengunjunginya dan mendoakannya. Kemudian memberikan undangan untuk bisa bersama -sama menyaksikan live streaming kebaktian kesembuhan KPPI Jakarta di rumah salah seorang tetangganya. Ia begitu rindu didoakan dan menerima undangan tersebut. Dengan kondisi masih lemah dan tidak dapat mengangkat tangan, dia hadir di rumah itu.
Mereka bersama-sama menyaksikan ibadah live streaming KPPI Jakarta pada tanggal 8 Februari 2018 melalui handphone. Dengan penuh kesungguhan dia mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan dan imannya pun bangkit. Pada saat doa kesembuhan dia didoakan oleh para hamba Tuhan yang ikut menyaksikan ibadah bersama-sama. Sungguh Tuhan melakukan perkara yang besar. Kelemahan tubuhnya lenyap, dia merasakan kekuatan dan dapat mengangkat tangan yang lemah tanpa kesulitan. Tuhan telah menyembuhkannya. Dia telah dapat melakukan aktivitas dengan normal.