Pertama kali saya merasakan sakit pada tahun 2007. Perut saya terasa sakit. Saya sudah minum obat tetapi beberapa bulan kemudian saya sakit lagi. Bersama suami saya pergi ke salah satu dokter di Jayapura, Papua. Dokter mengatakan bahwa saya terkena ambeien dan diberi obat ambeien. Setelah saya minum obat itu, beberapa bulan kemudian sakit perut saya muncul lagi. Berat badan saya menurun drastis dan tubuh saya menjadi kurus. Gejala sakit saya bertambah banyak. Bukan hanya perut saya yang sakit, tetapi saat buang air besar keluar darah segar walaupun tidak terlalu banyak .
Tetapi kemudian diikuti dengan HB saya turun drastis. Saya menjadi amat pusing. Saat itu juga saya dianjurkan dirawat di Rumah Sakit dan menerima transfusi darah. Sakit perut saya datang lagi dengan tiba-tiba dan kali ini lebih parah. Pada bulan September, Oktober, November dan Desember 2008 ketika buang air besar keluar darah segar yang banyak sekali.
Tanda-tanda penyakit ini membuat saya berpikir apa yang terjadi dengan tubuh saya. Yang tadinya hanya sakit perut, sekarang sudah mengeluarkan banyak darah segar. Setiap dimasukkan transfusi darah, maka darah saya keluar sebanyak itu. Saat saya dirawat di Jayapura selama 2 minggu, HB saya tidak pernah mencapai titik normal. Berkisar antara 6, 7 kemudian kembali lagi 4, demikian terus-menerus. Setiap kali saya transfusi darah maka dalam satu hari saya bisa menghabiskan hingga 4 kantong. Namun akan keluar darah segar lagi tak pernah tertahankan dari tubuh saya. Saya hanya bisa berbaring di tempat tidur. Untuk berjalan saja saya sudah tidak mampu.
Kemudian dokter mengatakan bahwa solusi terbaik adalah saya harus dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat. Di situlah saya dinyatakan terkena kanker colorectal (kanker pada usus besar hingga ke anus) dan menjalani pembedahan hampir selama 7 jam.
Lalu dokter memperbolehkan saya pulang. Tetapi saya belum bisa berjalan. Dokter memperkirakan bahwa saya tidak akan bisa berjalan dalam jangka waktu 6 bulan hingga satu tahun. Itu sebabnya kami akhirnya tinggal di rumah kos di dekat Rumah Sakit .
Di situlah saya dikunjungi oleh seorang hamba Tuhan dari KPPI. Mereka memberikan undangan untuk hadir di KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) pada tanggal 23 April 2009. Kami dijemput oleh oleh tim KPPI dan langsung dibawa ke tempat KKR.
Saya datang ke KPPI dalam keadaan tidak bisa berjalan selama 2 bulan. Puji Tuhan. Tuhan sungguh ajaib. Pada malam hari itu setelah didoakan mujizat terjadi. Saya sudah bisa berjalan malam hari itu. Saya sudah disembuhkan Tuhan Yesus.
Sekitar sebulan kemudian saya kembali menyaksikan kesembuhan saya. Saya sudah bisa berjalan normal dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Haleluya. Tuhan Yesus sudah menyembuhkan saya.