Lawatan Tuhan kembali dinyatakan atas kota Jabodetabek dalam KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) yang kembali berlangsung pada hari Kamis, 9 Agustus 2018, di Auditorium Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono, Kav.4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan.
Ibadah KPPI telah berlangsung sejak pertama diadakan pada tahun 1993 dan terus membagikan berita yang sama, yaitu kasih Tuhan Yesus yang begitu besar sehingga Ia mati di kayu salib, membawa keselamatan dan kelepasan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
Ibadah ini juga disiarkan secara online melalui program Live Streaming yang dapat diikuti di Facebook. Selain itu ada kelompok-kelompok yang berkumpul dan bersekutu menyaksikan Live Streaming KPPI di 29 titik di seluruh Indonesia.

Pemimpin pujian mengajak setiap yang hadir meninggikan dan memuji Tuhan karena Tuhan baik dan tidak ada yang mustahil bagiNya. Seluruh jemaat memuji Tuhan dengan sukacita dan sepenuh hati.
Film  kesaksian kesembuhan ditayangkan menceritakan mujizat yang terjadi di KKR kesembuhan di suatu desa di Kalimantan, yaitu kesembuhan yang dialami  ibu Bawing dari sakit pendarahan. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Dilakukan juga pembacaan ayat Firman Tuhan dari Mazmur 84:12-13 mengajak setiap yang hadir percaya kepada Allah yang besar. Tuhan tidak pernah menahan kebaikan terhadap orang yang percaya kepadaNya. Yesus adalah pengharapan dan di dalam Dia pengharapan kita tidak menjadi sia sia. Kemudian setiap jemaat yang hadir dibawa untuk berseru kepada Tuhan melalui pujian yang dinaikkan.
Film kesaksian kembali ditayangkan. Kali ini mujizat kembuhan dialami oleh seorang anak muda, Gideon Silaban, yang disembuhkan dari sakit GBS (Guillain Barrae Syndrome), suatu penyakit langka yang menyebabkan kelumpuhan yang tiba-tiba karena gangguan pada syaraf. Mujizat yang dialami Gideon sungguh membangkitkan iman setiap jiwa yang hadir. Dari kondisi lumpuh dia telah disembuhkan dan dapat berjalan dan beraktivitas dengan normal. Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan segala sakit penyakit.

Hamba Tuhan, Pdt. Jacob Sumbayak mengajak jemaat bersukacita. Ketika kita percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan maka kita akan bersukacita.
Firman Tuhan disampaikan dari Lukas 9:23-26 “Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.  Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?  Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat  kudus.”
Maukah kita mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh? Yesus mengatakan bahwa yang mau mengikut Tuhan maka ia harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Tuhan. Benarkah kita sungguh-sungguh percaya? Menyangkal diri berarti kita harus membuang segala dosa kita yaitu segala egois, ambisi dan kesombongan kita. Memikul salib maksudnya adalah kita menanggung penderitaan tapi bukan karena dosa kita, dan ini kita jalani setiap hari. Mengikut Tuhan maksudnya adalah kita ikut Tuhan setiap hari sama seperti seorang anak mengikuti orang tuanya.
Kalau kita lakukan setiap hari maka kita akan memperoleh hidup yang kekal. Hari ini adalah kesempatan yang baik untuk datang kepada Tuhan. Inilah hari di mana Tuhan akan datang dalam hidup kita dan menjamah kita.
Hendaklah kita percaya kepada Tuhan dan mau berjalan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh. Mungkin akibatnya kita akan kehilangan teman dan bisnis kita tetapi Tuhan akan menggantikannya.
Setiap orang yang mau sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan diminta untuk mengangkat tangan dan bangkit berdiri. Mereka yang berdiri diajak berdoa menerima Tuhan Yesus secara pribadi menjadi Tuhan dan Juruselamat.
Kemudian Firman Tuhan dilanjutkan dari Matius 15:29-31 Yesus menyembuhkan banyak orang sakit “Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.  Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka  semuanya.  Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. “
Yesus menyembuhkan semua orang sakit yang datang kepadaNya. Bagi Tuhan Yesus tidak ada yang mustahil. Percayalah kepadaNya.

Kemudian setiap sakit dipanggil maju ke depan untuk didoakan. Demikian juga semua konselor dan para pendoa dipanggil terlebih dahulu.
Pada saat doa kesembuhan dinaikkan maka setiap orang sakit diminta memegang bagian tubuhnya yang sakit dan dengan iman percaya bahwa oleh bilur bilur Tuhan Yesus segala sakit penyakit disembuhkan.
Setelah itu semua konselor dipersilahkan mendatangi dan mendoakan yang sakit satu persatu. Tuhan menjawab doa-doa yang dinaikkan. Berbagai mujizat kesembuhan terjadi malam itu, yaitu disembuhkan dari : sakit maag menahun dan kaki tidak bisa ditekuk, sakit pada pinggang karena syaraf kejepit, sakit di kepala selama 1 tahun, syaraf kejepit dan pengapuran pada tangan kanan sehingga kebas, sakit pada bagian dada sebelah kiri karena kanker payudara. sakit tumit tidak bisa dijejakkan selama 6 bulan, mata melihat samar-samar sudah melihat jelas, sakit ginjal dan sudah tidak cuci darah lagi, tidak bisa berdiri dan berjalan selama 4 tahun (lumpuh sejak usia 1 tahun), tidak bisa berjalan karena kaki sakit


Seorang anak yang disembuhkan dari tidak bisa berjalan sejak usia 1 tahun
Selain itu kesembuhan juga terjadi bagi mereka yang mengikuti KPPI melalui Live Streaming, yaitu disembuhkan dari : maag 6 tahun, sakit pada tulang belakang 1 bulan,  asam urat pada kaki kiri 1 tahun.
Puji Tuhan atas setiap mujizat kesembuhan yang Tuhan kerjakan malam ini.
Kemudian Pdt. Philipus Suwandi memanggil setiap orang yang mau menyerahkan hidupnya dipakai  Tuhan maju ke depan untuk didoakan. Mereka yang maju ke depan didoakan.
Ibadah ditutup dengan sebuah pesan agar setiap yang hadir dapat kembali ke gereja masing-masing untuk menjadi berkat dan kesaksian di sana.
 
KPPI merupakan pelayanan interdenominasi yang diselenggarakan oleh GPPI Pondok Daud Jakarta sejak tahun 1993.
 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *