Cindy mengalami sakit sejak bulan April. Dia merasakan rasa sakit yang luar biasa di bagian belakang sebelah kanan. Pada pukul 6 sampai jam 8, dia tidak mengalami ada perubahan, kemudian dia memberitahukan kondisinya kepada ibunya. Ibunya kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat di Tahuna.
Kemudian, dia pergi ke rumah sakit. Dokter menanyakan keluhan yang ia rasakan, dia menjelaskan kondisinya kepada dokter. Dokter kemudian mengambil tindakan untuk memasukkan obat. Namun, dia masih tetap merasakan sakit di bagian belakang sampai kaki. Rasa sakit itu membuatnya susah bergerak, berjalan, dan hanya bisa berdiam di tempat tidur. Dokter kemudian memasang infus dan dia harus dirawat di rumah sakit.
Diagnosa dokter mengatakan bahwa ada infeksi saluran kencing. Kemudian diambil darah lagi. Saat itu dia merasakan amat sedih karena penderitaannya. Apalagi dalam usia masih muda harus mengalami penyakit yang begitu berat. Dia mengikuti semua anjuran dokter dan minum obat. Setelah 1 minggu berlalu, dia disuruh pulang dan menjalani pengobatan di rumah. Namun, dia tidak merasa lebih sehat, tetapi lebih sakit. Nafsu makannya menurun, setiap kali makan selalu muntah. Dia tidak mempunyai tenaga untuk bangun. Dia tidak bisa menggerakkan kakinya, jika digerakkan ke kiri atau ke kanan, maka akan terasa berat. Dia hampir putus asa dan tidak mau merepotkan orang tuanya. Dia berkata kepada Tuhan, “Kuatkan saya Tuhan untuk menghadapi ini dan keluarga.”
Keluarganya mengambil keputusan untuk membawanya ke Manado untuk menjalani pengobatan lebih lanjut. Pada saat di Manado, dia mengalami pergumulan yang sangat berat. Badannya sangat lemah dan dia tidak mampu berjalan. Dia merasa terisiksa sekali karena penyakit ini. Dia hanya berdoa supaya Tuhan memberikan kekuatan kepadanya.
Di Manado, dokter mengatakan bahwa dia terkena penyakit ginjal. Dokter mengatakan bahwa akan ada tiga tindakan, yaitu dilaser, dioperasi dan satu tindakan lagi dengan istilah bahasa dokter. Dokter mengatakan bahwa harus ada check up ulang karena jika batu ginjal ini dibiarkan, maka akan menjadi karang yang akan mengikis ginjal. Jika ginjal rusak, akan menyebabkan gagal ginjal. Dia merasa bahwa ini bukan penyakit biasa, tetapi penyakit yang harus segera diobati. Namun, dia yakin ada Tuhan dan dia terus berdoa supaya Tuhan memberikan jalan keluar dan bisa sehat kembali.
Tuhan mendengarkan doa Cindy. Pada hari Selasa malam, salah satu temannya mengirimkan pesan WhatsApp, mengundangnya datang ke kebaktian Doa Bagi Bangsa di gereja jam 6 sore. Dia menghadiri kebaktian tersebut dan pada saat acara kebaktian tersebut, dia bernyanyi dan terus berdoa supaya Tuhan menyembuhkannya.
Puji Tuhan, dia merasa merasa tubuhnya menjadi sembuh setelah didoakan. Tuhan menjamah ginjalnya dan tidak ada rasa sakit lagi. Dia terus berharap supaya ia sehat terus. Dia juga terus beriman bahwa semua penyakitnya sudah hilang dan dia berkomitmen untuk mengubah setiap tindakannya yang tidak menyenangkan hati Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan.
Film kesaksian kesembuhan Cindy Cicilia dapat disaksikan di sini: