Tuhan Setia Menyatakan MujizatNya
Kebaktian Pujjan dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang berlangsung pada hari Kamis, 22 November 2018 adalah KPPI yang terakhir di tahun 2018.
Sungguh bersyukur bahwa Tuhan tidak pernah terlambat menolong dan selalu hadir menyatakan mujizatNya dalam setiap Kebaktian KPPI yang telah berlangsung dengan rutin sejak tahun 1993.
Kebaktian ini juga disiarkan langsung melalui Live Streaming Program yang dapat diikuti di Facebook dan You Tube.
Sebuah film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai seorang gadis remaja bernama Elizabeth yang sakit pada bagian dada. Seringkali ketika melakukan aktivitas, dadanya sesak dan terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pisau. Maka dia datang di ibadah Doa Bagi Bangsa di Makassar pada tanggal 20 Oktober 2018. Puji Tuhan, dia disembuhkan dan tidak merasa sakit lagi.
Ditayangkan juga film kesaksian kesembuhan berikutnya mengenai Bapak Ivan yang mengalami kecelakaan sehingga mata sebelah kiri tidak bisa melihat dengan jelas karena beberapa bagian di tulang pipinya patah. Dokter menyatakan untuk itu satu-satunya jalan harus dilakukan operasi. Tetapi ia memutuskan tidak operasi dan hanya berobat jalan saja. Tiap hari keluar air mata dan terasa sakit sekali di bagian pipi kiri yang patah. Dia sangat menderita. Empat bulan kemudian ia didatangi seorang hamba Tuhan yang mengundangnya hadir ke KPPI pada tanggal 8 November 2018. Ia hadir dan didoakan di KPPI. Tuhan bekerja dan mujizat terjadi. Setelah didoakan mata kirinya dapat melihat kembali dengan normal dan rasa sakit yang sangat pada pipi kirinya lenyap. Tuhan ajaib.
Aku Mau, Jadilah Engkau Tahir
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob Sumbayak, diambil dari Matius 8:1-4 :
Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka
Seorang yang sakit kusta ini memiliki tekad yang besar di tengah orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti Yesus. Peristiwa yang sangat luar biasa. Bukan hal yang mudah karena dia harus melewati banyak orang. Seorang yang sakit kusta seharusnya terasing dan tidak diijinkan ada bersama-sama dengan orang lain.
Dalam Imamat 13:45-46 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.
Jadi betapa beraninya orang sakit kusta ini untuk datang kepada Yesus. Ia percaya bahwa Yesus sanggup menyelamatkan dan mentahirkan dia. Dia tahu dirinya orang yang berdosa, najis, terasing, tetapi dia tetap datang dengan percaya dan dengan kerendahan hati.
Maka apakah yang dilakukan Yesus? Yesus mengulurkan tanganNya, menjamah dan berkata, “Aku mau….” Perkataan Yesus dapat membebaskan kita. Maka seketika itu tahirlah orang itu dari kustanya dan sembuh. Tuhan mengasihi setiap orang yang percaya dan berseru kepadaNya meminta pertolongan.
Tantangan diberikan bagi yang mau sungguh-sungguh percaya dan berdoa menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Mujizat Kesembuhan Terjadi
Susan Sumbayak maju ke depan memimpin dalam pujian dan penyembahan. Lalu memanggil hanya yang mengalami permasalahan pada tenggorokan untuk maju ke depan. Mereka yang maju didoakan. Tuhan menjamah dan membuat perubahan terjadi. Beberapa orang penderita kanker nasofaring menyatakan suatu kesembuhan setelah didoakan.
Dilanjutkan dengan doa kesembuhan dinaikkan bagi keseluruhan yang sakit. Para konselor dipersilahkan mendoakan satu persatu. Nampak semua berdoa dengan sungguh-sungguh.
Tuhan bekerja dan menyatakan kuasaNya. Berbagai sakit penyakit disembuhkan Tuhan. Seorang ibu yang menderita kanker nasofaring dan hidungnya selama ini tersumbat disembuhkan. Seorang ibu lainnya juga menderita kanker nasofaring dan sakit pada bagian lehernya disembuhkan. Seorang anak muda menderita sakit lambung selama 3 tahun disembuhkan. Seorang anak kecil menderita jantung bocor selama 2 tahun dan sesak disembuhkan. Seorang ibu menderita sakit di telinga dan perutnya disembuhkan. Seorang ibu yang menderita rabun jauh selama 1 tahun dan pandangannya kabur disembuhkan. Seorang ibu yang menderita benjolan karena getah bening selama 1 tahun dan terasa nyeri disembuhkan. Seorang anak muda yang merasakan tenggorokan seperti ada benda yang mengganjal bertahun-tahun disembuhkan. Yang lainnya disembuhkan dari sakit stroke sehingga sulit mengangkat tangan, asam urat sehingga sakit jika bangun dari duduk, perut terasa panas dan kencang selama 2 tahun, sakit di telapak tangan seperti ditusuk-tusuk, tangan kaku dan jari kanan sulit digerakkan.
Kesembuhan juga terjadi pada mereka yang menyaksikan melalui Live Streaming. Seorang ibu dari Sumatera disembuhkan dari maag akut. Dari Kupang beberapa orang mengalami mujizat kesembuhan dari : sakit panas tinggi, sakit pada tenggorokan, mata kanan yang buram, sakit pada bahu tangan kanan selama 2 tahun. Sedangkan seorang ibu di Surabaya disembuhkan dari sakit kepala dan ulu hati. Haleluya. Terpujilah Tuhan.
Tantangan yang terakhir diberikan kepada mereka yang rindu menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Mereka yang mengangkat tangan diminta maju ke depan untuk didoakan.
Ibadah diakhiri dengan pesan agar semua yang hadir kembali ke gereja masing-masing untuk giat melayani di sana.
KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) adalah pelayanan interdenominasi yang diselenggarakan sejak tahun 1993 oleh GPPI Pondok Daud Jakarta.