Jemaat berdatangan termasuk mereka yang sakit

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, telah berlangsung KPPI kerjasama dengan gereja GBDI Anugerah yang bertempat di Jl. Tangki Lio Timur no 62 Mangga Besar, Jakarta, yang digembalakan oleh Ibu Pdt. Maria Magdalena. Sudah beberapa kali di tempat ini diadakan KPPI pada tahun-tahun yang lalu.

Ibadah berlangsung pada  hari Kamis tanggal 3 Okt 2019. Pemimpin Pujian mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk memuji Tuhan. Doa pembukaan dipimpin oleh Bpk Pdt. Benny, berdoa supaya kuasa Tuhan yang bekerja bagi setiap umat yang hadir. Pujian dan penyembahan  terus dinaikkan. Seluruh jemaat terlihat bersukacita dan bersemangat memuji Tuhan.

Sebuah film kesaksian kesembuhan ditayangkan mengenai seorang bapak yang disembuhkan Tuhan dari telinga kiri yang kurang bisa mendengar, sakit perut dan sesak napas selama sepuluh bulan dan menyebabkan dia tidak dapat bekerja.  Jemaat terus dibawa untuk datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Bahwa Tuhan tahu apa yang terjadi dalam setiap kehidupan kita dan supaya tetap percaya kepada janji FirmanNya.  Ia sanggup memberikan kesembuhan dan keselamatan bagi kita. 

Pdt. Simon Wagner menyampaikan Firman Tuhan

Hamba Tuhan, Pdt. Simon Wagner (tim KPPI Jakarta) menyampaikan  Firman Tuhan diambil dari Markus 4:35-41 tentang  angin ribut diredakan.  Ketika angin ribut itu datang, murid murid Yesus ketakutan dan panik sementara Yesus sedang teridur di dalam perahu itu. Sehingga mereka membangunkan Yesus dan berkata, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kami binasa?” Ini sebenarnya suatu perkataan yang tidak sopan, yang dikatakan oleh murid Yesus. Ini tanda bahwa murid-murid tidak percaya bahwa ada Tuhan Yesus. 

Dalam kehidupan yang kita alami mungkin sepertinya biasa-biasa saja dan aman aman saja, tapi pada suatu saat datang badai dalam kehidupan kita. Ketika kita sakit dan dokter menvonis kita tidak bisa disembuhkan,  usia kita tidak akan lama lagi, maka apa yang dapat kita lakukan? Jangan takut dan kuatir karena ada Tuhan Yesus beserta kita. Kalau kita takut dan kuatir artinya kita tidak percaya kepada Tuhan Yesus. 

Kasih Allah Bapa kepada manusia sangat besar, karena itu Dia mengutus anakNya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus untuk datang ke dunia ini, seperti dituliskan di  Yohanes 3:16. Dia mau mati di kayu salib menanggung semua dosa  untuk memberikan keselamatan bagi kita, dan oleh bilur bilur Nya segala sakit penyakit kita disembuhkan. Karena itu bergembiralah karena Tuhan (Mazmur 37:4), karena dosa kita sudah diampuni. Datanglah kepada Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus sangat mengasihi kita dan hendaklah kita menomor-satukan Tuhan dalam hidup kita. Seluruh jemaat diajak menerima Tuhan Yesus di dalam hatinya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.  Seluruh yang hadir bangkit berdiri dan mengikuti doa Terima Tuhan Yesus. 

Firman Tuhan dilanjutkan dari Matius 9:20 tentang seorang perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun. Dalam kondisi tubuh yang lemah karena sudah lama sakit dia memiliki iman percaya kepada Tuhan Yesus. Sehingga walaupun dia tidak bisa bertemu langsung dengan Yesus di tengah kerumunan orang banyak,  dia tetap berusaha mendekati Yesus sambil berkata dalam hatinya, “Asal kujamah saja jumbai jubahNya maka aku akan sembuh”. Ini merupakan perkataan iman. Apakah saudara semua yang hadir memiliki iman? Percayalah Tuhan beserta kita dan Tuhan Yesus sanggup memberikan kesembuhan buat segala sakit penyakit kita. 

Para konselor siap berdoa bagi yang sakit

Kemudian hamba Tuhan memanggil semua murid murid HMC untuk maju ke depan, demikian juga semua jemaat yang sakit.  Doa kesembuhan dipimpin oleh Pdt. Simon Wagner,   Pdt. Rudy Ang dan perwakilan dari GBDI Anugerah. Para  konselselor mendoakan satu persatu mereka yang sakit. Semua berdoa dengan sungguh-sungguh. Tuhan melakukan mujizat kesembuhan. Mereka disembuhkan dari sakit sesak napas, kaki yang ngilu, darah tinggi, tangan kanan tidak bisa ditekuk, stroke, syaraf kejepit, dan sulit berbicara. Kesembuhan pada malam hari ini benar benar luar biasa. Yang tadinya datang memakai tongkat sekarang tidak perlu memakai tongkat lagi dan yang tadinya datang pakai kursi roda sekarang sudah bisa mendorong kursi rodanya. Halleluya. Puji Tuhan Ini malam pembebasan bagi umatNya.

Setelah doa kesembuhan selesai, Pdt. Yudi Sinambela mengajak dan memanggil ke depan bagi jemaat yang rindu mau melayani Tuhan. Mereka semua mengikuti doa yang dinaikan dan rindu melayani Tuhan.

Pdt. Yudi Sinambela berdoa bagi mereka yang menyerahkan hidup melayani Tuhan

Ibadah diakhir dengan menaikan pujian. Seluruh jemaat tetap bersukacita menyanyikan pujian ini dilanjutkan dengan doa penutup dan doa berkat oleh ibu Gembala. Puji Tuhan untuk lawatan Tuhan pada malam hari ini, semua pulang dengan hati yang gembira dan penuh ucapan syukur kepada Tuhan.

Gembala GBDI Anugerah,  Ibu Pdt. Maria Magdalena, berfoto bersama konselor dan tim KPPI

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *