Pada 23 Juni 2004, sekitar jam 10.00 pagi, Vania bermain ayunan di taman dekat rumahnya. Tiba-tiba dia terjatuh dari ayunan tersebut. Ketika berusaha bangun kembali, ayunan yang sedang berayun menghantam mukanya mulai dari hidung sampai kepalanya  dan membuat kepalanya retak.

Untung ada tetangga  yang menolong Vania. Rosnita Meriani Purba, ibu dari Vania, langsung membawanya ke sebuah rumah sakit di Tangerang.

Vania dimasukkan ke ruang UGD (Unit Gawat Darurat) dan kepalanya segera di scanning. Berdasarkan hasil scanning, dokter mengatakan Vania harus dioperasi untuk dimasukkan selang di dalam kepalanya yang tujuannya mengeluarkan cairan dari otaknya yang mengalami infeksi. Selang ini bersifat sementara.

Setelah menjalani operasi pertama, suhu badannya tinggi sampai ia mengalami kejang-kejang karena pengaruh cairan yang ada dalam otaknya. Hal ini bisa menyebabkan kelumpuhan. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka dokter akan melakukan operasi ke dua untuk memasang selang permanen untuk membuang cairan di otaknya.

Selama Vania dirawat, ia telah menghabiskan 40 botol infus dan diberi 6 macam obat yang disuntikkan kedalam tubuhnya.

Melihat kondisi anaknya, orang tuanya menjadi putus asa.

Pada tanggal 8 Juli 2004, ibunya datang ke KPPI untuk berdoa bagi Vania yang masih dirawat di rumah sakit. Pulang dari KPPI, ibunya berdoa dan menumpangkan tangannya ke kepala anaknya. Dia meminta kepada Tuhan Yesus supaya anaknya sembuh dan tidak dilakukan operasi kedua.

Ibunya juga datang dalam acara Follow Up KPPI dan berdoa kembali untuk kesembuhan anaknya.

Sebelum operasi pasang selang permanen dilakukan, dokter melakukan CT Scan terlebih dahulu. Puji Tuhan ! Mujizat terjadi ! Berdasarkan hasil CT Scan, tidak ada lagi cairan di dalam otak Vania. Jadi, operasi ke dua untuk pasang selang permanen, dibatalkan.

Haleluya ! Tuhan Yesus sudah menyembuhkan Vania.

Pada tanggal 21 Juli 2004, Vania dibawa pulang ke rumah. Ia hanya berbaring saja, sebab kondisi tangan dan kaki sebelah kanan masih lemas dan tidak dapat digerakkan.

Pada tanggal 22 Juli 2004 ibunya kembali datang  ke KPPI. Ia berdoa kepada Tuhan Yesus, supaya kondisi anaknya pulih dan bisa berjalan dengan baik.

Keesokan harinya, ibunya mengajak Vania untuk berdoa meminta kesembuhan dari Tuhan Yesus. Kemudian, ia melatih Vania untuk berjalan.

16 September 2004, Vania dan ibunya datang ke KPPI. Ibunya berdoa lagi, supaya Vania dapat berjalan dengan baik.

Ketika sesi doa kesembuhan, ibunya beriman bahwa Vania sudah dapat berjalan dengan baik.

Puji Tuhan ! Mujizat luar biasa terjadi pada Vania ! Kuasa Tuhan Yesus yang luar biasa telah menyembuhkan Vania sehingga ia menjadi pulih dan dapat berjalan dengan baik.

Sekarang, Vania sudah sembuh dan dapat bermain-main lagi dengan teman-temannya.

 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *