Pertama kali dia merasakan sering meriang dan muntah- muntah. Bahkan, dia tidak kuat saat mau berdiri. Dia panggil tukang urut untuk diuurut. Karena dia berpikir hanya masuk angin saja. Tetapi kondisinya semakin parah.

Akhirnya, dia pergi ke dokter dalam kondisi kesakitan dan sesak napas. Dia tidak bisa bernapas saking sakitnya. Bahkan, dia selalu jatuh jika mau berdiri.

Setelah berjalan 3 bulan, dia pergi berobat lagi kepada seorang dokter di Bandung. Disana, dia dirawat selama 3 hari. Dia juga di rontgen, karena kondisinya sudah kritis sekali. Hasil rontgen menyatakan dia menderita penyakit maag. Selama 2 minggu disana, dia hanya makan dan tidur saja. Tidak bisa melakukan kegiatan apapun.

Pada 30 Agustus 2005, dia masuk rumah sakit lagi. Dia dirawat selama 4 hari. Dia di rontgen di bagian paru-paru, dan tidak ditemukan penyakit apapun. Maka dia katakan kepada dokter kenapa bagian dadanya yang terus  di rontgen, karena dia merasa bahwa bukan dadanya yang sakit, tetapi bagian rahimnya yang bermasalah. Akhirnya, rahimnya di USG. Ternyata hasilnya adalah ditemukan infeksi didalam rahimnya.

Dia akhirnya mencoba berbagai pengobatan alternatif karena belum juga ada kesembuhan walaupun sudah pergi ke berbagai rumah sakit.

Kakak perempuannya yang sering melihatnya susah bernapas dan sering memegang bagian perutnya terus bergumul kepada Tuhan supaya adiknya bisa sembuh dan adiknya benar-benar bisa melihat bagaimana Tuhan Yesus menjamah setiap orang yang sakit. Dia meyakini jikalau orang lain bisa sembuh, tentulah adiknya juga akan disembuhkan. Kakak perempuannya inilah yang membawa dia ke KPPI di gedung Advent, Pancoran, pada tanggal 25 September 2008.

Saat sesi doa kesembuhan, semua orang yang sakit dipanggil maju kedepan untuk didoakan. Sebelum doa kesembuhan dimulai, maka seluruh jemaat diundang untuk menyanyikan lagu “BilurNya, bilurNya, bilurNya sungguh heran …“.

Puji Tuhan ! Mujizat terjadi ketika puji-pujian dinaikkan !

Ibu Tormauli adalah salah seorang yang menerima mujizat kesembuhan dari Tuhan saat puji-pujian dinaikkan. Dia bisa berdiri dan bersorak-sorak memuji Tuhan. Padahal, selama dia sakit, dia selalu merasa pusing dan pandangannya menjadi gelap kalau berdiri yang membuat dia selalu jatuh.

Haleluya ! Tuhan Yesus hidup ! Dia penyembuh !

Setelah pulang dari KPPI, dia berjanji dan berkomitmen bahwa dia akan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.

Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku (Mazmur 138:3

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *