Kupang yang merupakan kota terbesar di Nusa Tenggara Timur menjadi saksi dari kuasa Tuhan yang dicurahkan dengan luar biasa dalam Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) yang diadakan di lapangan POLDA Naikoten I pada tanggal 15 sampai 17 Juni 2006. 

Kebaktian ini merekam berbagai kisah mujizat yang menakjubkan atas banyak orang yang mengalami kesembuhan. Salah satunya terjadi pada Nicholas Luangkali yang datang dari Maluku.

Nicholas Luangkali mengalami kelumpuhan pada ke dua kakinya karena tekanan darahnya mencapai 200/ 100 dan tidak kunjung menjadi normal, walaupun dia telah minum obat selama 7 bulan. 

Waktu kakinya sakit, dia harus mengangkat kaki kirinya dengan menggunakan kedua tangannya untuk ditumpangkan ke kaki kanannya.   Jika dia ingin berjalan, maka anak laki-lakinya harus membopongnya. Dia harus berjalan pelan-pelan dan tertatih – tatih.

Pada saat  bersama Yongki Luangkali, anak laki-lakinya, ia hadir dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang diadakan oleh Pendeta John Hartman dari Jakarta, dia mendengar info yang disampaikan oleh Pendeta Tommy Hanas tentang KPPI yang akan diadakan di lapangan POLDA Naikoten, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 15 – 17 Juni 2006. 

Dalam keadaan ayahnya sulit berjalan, Yongki membawa ayahnya berangkat dari Ambon ke Kupang untuk mencari kesembuhan atas penyakit yang dialami ayahnya.

Pada hari ke dua KPPI, yaitu pada tanggal 16 Juni 2006, mereka naik sepeda motor ke lapangan POLDA Naikoten I. Yongki membopong ayahnya.

Hujan yang sangat lebat mengguyur orang-orang yang telah berkumpul di lapangan terbuka. Bahkan, listrikpun padam. Tapi, hujan dan listrik yang padam tidak dapat menghentikan mereka  memuji Tuhan. Semua Hamba Tuhan, paduan suara dan pemimpin pujian terus memuji Tuhan !

SUATU PERJUANGAN IMAN YANG TIDAK MUDAH !  PERJUANGAN IMAN MENUJU KEMENANGAN !

Di tengah-tengah hujan, pemimpin pujian berkata dengan suara lantang, “Jangan ada yang beranjak. Kalau sampai ada yang beranjak dari tempat ini, berarti saudara kalah pada malam hari ini. Kita harus buktikan bahwa kita punya Tuhan yang bisa memenangkan kita. Amin. Kami percaya kepadaMu. Malam ini kami akan buktikan kepada dunia dan kami ingin buktikan kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus yang kami percayai adalah Allah yang memiliki kuasa. Allah yang sanggup melakukan mujizat-mujizat yang besar.”

Sekitar 3000 orang tetap bertahan di lapangan, sekalipun tubuh mereka basah kuyup tertimpa hujan. Mereka berjuang dalam iman dan Tuhan Yesus memperhitungkan iman mereka. 

Pada saat lagu ‘Yesus Malole’ (yang artinya Yesus baik bagi saya) dinyanyikan, Nicholas menyerahkan hidupnya sungguh-sungguh kepada Tuhan. Dia merasakan hadirat dan lawatan Tuhan pada saat itu. Air matanya mengalir, karena dia dijamah oleh Tuhan. Anak lelakinya masih memegang tangannya, karena kuatir dia kurang kuat.

Puji Tuhan ! Kuasa Roh Kudus mengalir padanya. Dia merasakan kuasa Tuhan mengalir dalam tubuhnya. Penyakitnya seperti diangkat. Tiba-tiba dia mengalami kekuatan. Kekuatan Roh Kudus mendorong dia yang langsung lari ke depan pada saat Pendeta Jacob Sumbayak berkata, “Saat ini, Dia menjamah beberapa dari engkau dan disembuhkanNya langsung pada saat ini. Saya percaya. Siapa yang sudah dijamah dan disembuhkan Tuhan saat ini, saudara angkat ke dua belah tangan saudara.”

Anaknya terheran-heran melihat dia sembuh. Karena, tiba-tiba dia bisa berlari. Padahal sebelumnya dia tidak kuat. Harus dipegangi. Sekarang, dia bisa menggerakkan kakinya yang selama 1 tahun  tidak bisa digerakkan.  

“Malam hari ini kesembuhan terjadi pada kaki saya. Saya sudah disembuhkan,” kata Nicholas saat bersaksi  tentang kesembuhannya. Dia sangat bersyukur, karena dia telah disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus.

Satu hari sesudah disembuhkan, dia sudah dapat berlari, melompat dan naik tangga tanpa dibopong lagi.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *