KPPI (Kebaktian Pujian Penyembuhan Ilahi) secara online melalui program Live Streaming di Facebook dan You Tube telah berlangsung pada hari Kamis 9 April 2020, bertepatan dengan peringatan Paskah. Esok harinya adalah Jumat Agung, dimana kita memperingati penderitaan Yesus dan kematianNya di kayu salib 2000 tahun yang lalu.
Firman Tuhan disampaikan Pdt. Jacob B. Sumbayak diambil dari Matius 26:36-47 dimana dikatakan bahwa Yesus ada di taman Getsemani dan berdoa. Sesudah Ia berdoa, Yesus ditangkap.
Yesus datang ke muka bumi ini untuk menebus dosa kita. Ia telah mengetahui akan ada penderitaan yang dihadapi, tetapi Dia memilih merelakan diriNya untuk ditangkap. Dia dapat saja meminta Bapa di sorga mengirim lebih dari 12 pasukan malaikat untuk menolongNya. Namun bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian? Yesus mau menggenapi apa yang tertulis dalam Kitab Suci.
Penderitaan yang dialami oleh Yesus telah dinubuatkan Nabi Yesaya 700 an tahun sebelum Yesus ada. Tidak mungkin ada orang yang dapat meramalkan bahwa 700 tahun yang akan datang ada seseorang yang akan mati dalam penderitaan seperti itu, kecuali memang merupakan satu nubuatan yang berasal dari Bapa di Sorga.
Dari kitab Yesaya 53:1-6 dikatakan bahwa Yesaya telah melihat penderitaan Yesus sedemikian rupa, sehingga pada ayat 2 dikatakan, “Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.”
Suatu penderitaan dan sengsara yang sangat besar dialami oleh Yesus. Tubuh Yesus begitu hancur. Sepanjang malam Dia mengalami siksaan dan pukulan oleh orang-orang Yahudi di Mahkamah Agama. Dan kemudian esok paginya dia mengalami siksaan dari serdadu-serdadu Romawi sampai akhirnya Ia mati di kayu salib.
Seluruh tubuhNya menjadi begitu rusak dan hancur. Ia dihina dan dihindari orang. Seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan. Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia dan bagi kita pun Dia tidak masuk hitungan. Dia seperti seorang kriminal berat dan harus digantung di kayu salib.
Tetapi Yesaya mengatakan, “Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya. Padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita.”
Saudara dapat menyebutkan apa saja pemberontakan dan kejahatan Saudara, maka Yesus menanggungnya! Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya. Dan oleh bilur bilurNya itulah kita menjadi sembuh.[EM/EM]