KPPI (Kebaktian Pujian Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 25 Juni 2020 melalui program Live Streaming di Facebook dan You Tube.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Matius 15: 21-28 tentang Perempuan Kanaan yang percaya.
Besar Imanmu, Jadilah Kepadamu Seperti yang Kau Kehendaki
Ketika itu Yesus berada di daerah Tirus dan Sidon, daerah di luar Israel atau daerah asing, dimana bukan orang Yahudi yang tinggal disitu. Kalau sekarang mungkin ini ada di Libanon. Lalu datanglah seorang perempuan Kanaan menghampiri Yesus.
Siapakah perempuan Kanaan ini? Dalam Markus 7: 25-26 dikatakan bahwa perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Jadi dia adalah bangsa Siro Fenisia, bagian dari bangsa Kanaan. Mereka disebut orang Yunani karena orang Tirus dan Sidon ini berbahasa Yunani, berbeda dengan bahasa orang di Yudea atau Galilea, di daerah Israel.
Sebenarnya bangsa Kanaan ini merupakan musuh bangsa Israel, ketika bangsa Israel menaklukkan bangsa-bangsa sebelum mereka menduduki Kanaan.
Perempuan Kanaan ini datang dan berseru kepada Yesus, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Dia memanggil Yesus dengan sebutan Anak Daud. ini adalah suatu yang luar biasa, karena dia menyebut Yesus sebagai Anak Daud atau Mesias. Perempuan ini terus berteriak-teriak dengan perkataan yang sama dan dengan tidak tahu malu, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Perempuan ini sangat berharap kepada Yesus karena anaknya sangat menderita, tidak ada yang bisa membantu mengeluarkan setan-setan itu dari tubuh anaknya. Dia mungkin pernah mendengar tentang Yesus yang ada di daerah Israel, dimana Yesus dapat melakukan perkara-perkara luar biasa. Sehingga timbul pengharapannya, bahwa orang inilah yang bisa menolong anaknya.
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.”
Lalu jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. ” Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Kesembuhan terjadi pada orang asing yang percaya kepada Yesus. Memang, Yesus sangat menghargai orang yang punya iman, bangsa apapun, sekalipun bukan bangsa Israel. Dalam percakapan itu bukan berarti Yesus menolak perempuan itu, tetapi Yesus sedang menguji iman ibu itu, dan ternyata teguh imannya. Sehingga akhirnya Yesus berkata: “Hai ibu besar imanmu.”
Sekalipun bukan orang Yahudi, tetapi karena imannya besar, maka anaknya sembuh. Bisakah seorang bukan Yahudi memiliki iman? Bisa. Seperti komandan tentara perwira Romawi di Kapernaum yang begitu percaya kepada Yesus. Dia menganggap Yesus begitu besar sehingga merasa tidak layak kalau Yesus datang ke rumahnya. Ia hanya berkata kepada Yesus, “katakan sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh”. Maka Yesus berkata, “Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun diantara orang Israel. “.
Yesus Sangat Menghargai Iman, Meski Bukan Orang Israel
Jadi orang asingpun dapat beriman kepada Yesus. Demikian juga ketika 10 orang kusta disembuhkan Yesus, maka satu orang yang kembali untuk mengucap syukur adalah orang asing, yaitu orang Samaria. Yesus sangat menghargai iman siapapun walau bukan orang Istrael.
Jadi kalau Saudara mau percaya kepada Yesus, datanglah pada Yesus. Mungkin saudara pernah mendengar nama Yesus, percayalah padaNya seperti perempuan Kanaan itu. Sekali lagi, yang diperlukan hanya iman.
Mari percaya pada Yesus. Seperti perempuan ini yang betul-betul percaya kalau Yesus itu Mesias, anak Daud, Raja yang akan memerintah selamanya, Raja yang tidak pernah mati sebab semua raja pasti mati kecuali Yesus.
Yesus adalah Allah yang turun dari Sorga, menjadi manusia, untuk mengasihi kita. Yesus tahu kita tidak bisa keluar dari dosa, betapa beratnya manusia melawan dosa dan tidak pernah bisa. Karena itu Allah datang menebus dosa kita, dan bayarannya adalah darahNya. Dia memilih jalan salib demi cintanya pada kita, menjadi penebus dosa.
Percaya bahwa Yesus, maka saudara akan diselamatkan. Yoh 3: 16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Betapa bahagianya kita yang percaya kepada Yesus, karena keselamatan kita dijamin oleh Kristus. Kalaupun nanti kita mati, kita akan dibangkitkan dalam kekekalan.
Yesus juga mau menyembuhkan Saudara yang sakit. Yes 53:5, oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh. Dia dicambuk berkali-kali, sangat menderita, tetapi Firman Tuhan berkata, oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Percayalah kepadaNya seperti orang Kanaan ini. Ketika ia beriman maka anaknya sembuh. Yesus tidak pernah ketemu anaknya, hanya bertemu dengan ibunya, tapi iman ibu ini sangat besar, sehingga anaknya sembuh.
Kalau engkau percaya pada Yesus, Dia sanggup menyembuhkanmu. Iman Saudaralah yang menyembuhkan. [EM/EM]