Sehari–hari, dia bekerja di Brimob, Kelapa Dua – Depok.
Pada akhir tahun 2007, dia sedang tugas di kota Ambon. Pada suatu sore, ketika dia sedang melakukan latihan fisik dalam kemiliteran yang rutin dilakukan, tiba-tiba dia merasa sakit pada ke 2 lututnya. Dia mengolesi bagian yang sakit dengan balsem. Rasa sakitnya memang terasa berkurang. Namun, setelah beberapa lama, rasa sakit itu datang kembali terutama jika dia jongkok, berlari dan melompat. Saat itu, dia belum memutuskan untuk ke dokter atau rumah sakit, karena dia berada di kota yang sangat kecil dan terpencil yang tidak memiliki peralatan medis yang lengkap untuk memeriksa lututnya yang sakit.
Setelah selesai menjalankan tugas di Ambon, dia kembali ke Jakarta sekitar pertengahan tahun 2008.
Karena dia tersiksa dengan rasa sakit yang terus menerus pada lututnya, maka dia memutuskan untuk berobat ke sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. Saat itu, dokter menyarankan agar kedua lututnya di rontgen. Hasil rontgen menunjukkan bahwa terjadi pengeroposan tulang pada lututnya yang menyebabkan rasa sakit saat dia duduk, jongkok atau saat hendak berdiri. Untuk mengobatinya, dokter memberikan dua pilihan, yaitu operasi atau minum obat secara rutin dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Dokter melarang dia untuk lari, loncat, jongkok dan olah raga bela diri.
Dia juga konsultasi dengan beberapa dokter spesialis tulang di beberapa rumah sakit lainnya dan dia mulai melakukan terapi, mengoles balsam sampai dengan mengkonsumsi obat herbal dengan harga yang sangat mahal. Setelah 1 tahun mengkonsumsi obat herbal tersebut dan tidak terjadi perubahan yang berarti, maka dia menghentikan semua pengobatan. Dia juga menolak untuk dioperasi di Singapura.
Dia sadar bahwa melalui penyakit yang dideritanya, Tuhan sedang mengajarnya untuk mengandalkan Tuhan. Oleh karena itu, dia beriman kepada Tuhan untuk kesembuhannya.
Sebelum KPPI berlangsung di tempat kerjanya, maka diadakan HMC beberapa kali. Dia mengikuti HMC tersebut.
Dalam HMC yang terakhir pada tanggal 17 Agustus 2010 diadakan praktek doa kesembuhan. Dia didoakan. Mujizat kesembuhan terjadi ! Dia mulai bertindak dengan iman. Beberapa kali dia jongkok dan berdiri. Puji Tuhan ! Dia dapat melakukannya tanpa rasa sakit sama sekali pada ke 2 lututnya. Biasanya, dia membutuhkan bantuan orang lain atau dia harus berpegang pada kursi saat mau bangun dari posisi jongkok.
Luar biasa pekerjaan Tuhan dan dia mengalaminya sendiri. Tuhan sangat baik dan dia berjanji akan terus melayani Tuhan, khususnya dalam lingkungan pekerjaannya.
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan ! (Yeremia 17 : 7).