Pada tahun 2009, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, dia mengalami sakit kista ovarium yang ukurannya masih kecil.
Pada tahun 2011, dia mengalami pendarahan yang cukup parah. Dalam 1 hari, dia harus mengganti pembalut sebanyak 4 sampai 5 kali. Dia dibawa ke sebuah rumah sakit di Kepi, ibukota dari distrik Mappi di propinsi Papua. Dia diberi obat untuk menghentikan pendarahannya, namun tidak ada perubahan yang terjadi. Selama 3 bulan lamanya, dia mengalami pendarahan terus menerus.
Setelah itu, dia pergi ke distrik Merauke di propinsi Papua untuk melanjutkan pengobatan. Berdasarkan hasil USG, dokter menyatakan bahwa dia menderita sakit kista ovarium dan harus menjalani operasi.
Pada bulan Juli 2011, dia datang ke Jakarta untuk mengikuti wisuda adik iparnya. Disitu, adik iparnya mendapat undangan KPPI. Dia diajak oleh adik iparnya ke KPPI.
Pada saat dia tiba di gedung tempat acara KPPI berlangsung dan mendengar puji – pujian, dia merasakan Tuhan Yesus hadir dalam acara KPPI.
Ketika dia didoakan, dia merasakan kesejukan di hatinya. Walaupun masih ada rasa nyeri, tapi dia yakin bahwa Tuhan sudah menyembuhkan penyakitnya !
Dia pulang ke Merauke. dan tetap kontak dengan tim doa KPPI. Setiap kali, dia merasa sakit maka dia akan kontak tim doa KPPI yang akan langsung mendoakannya. 3 hari sesudah didoakan oleh tim doa KPPI, pendarahannya berhenti. Haleluya !
Pada 26 Agustus 2011, dia bertemu dokter untuk persiapan menjelang operasi pada keesokan harinya. Sebelum operasi, dokter melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, ternyata kista pada ovariumnya sudah hilang. Dia tidak perlu menjalani operasi. Bahkan, dokter bertanya kepadanya apa obat yang diminumnya sehingga kistanya bisa hilang tanpa operasi. Dia bersaksi bahwa dia tidak minum obat apapun. Dia hanya percaya bahwa Tuhan Yesus sudah menyembuhkannya setelah didoakan di KPPI !
DisampaikanNya FirmanNya dan disembuhkanNya mereka (Mazmur 107 : 20 a)