Tuhan kembali menyatakan kasih setiaNya bagi umatNya.

Dari tanggal 5 sampai dengan 10 Desember 2004, dia demam dan diare terus menerus. Obat – obatan yang diminumnya tidak membuatnya sembuh.

Pada 10 Desember 2004, tiba – tiba, panasnya naik menjadi 38, 6 C. Dia mulai kejang – kejang dan tangannya mengepal.  Wajahnya sangat pucat, matanya hanya tampak yang putih saja dan tubuhnya tidak bergerak sama sekali. Ibunya sangat kuatir. Dia segera dibawa ke rumah sakit di Tangerang.

Di rumah sakit, masker oksigen diberikan kepadanya dan infus dipasang di kakinya. Dia makan dan minum melalui selang yang dipasang di hidungnya. Pada sore harinya, dia tidak sadarkan diri. Selama 4 hari, dia tidak sadarkan diri.

Untuk mengetahui apa penyakit yang dialami Ruth, dokter mengambil cairan dari tulang belakangnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Ruth menderita radang otak ( Encephalitis), yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang susunan syaraf pusat yang mengakibatkan timbulnya gangguan pada syaraf motorik (gerakan) dan syaraf sensorik (penglihatan). Penyakit ini langka dan sulit disembuhkan, bahkan dapat membawa pada kematian.

Pada hari ke 5 di rumah sakit, dia membuka matanya. Tapi matanya tidak menunjukkan reaksi ketika dokter tepuk tangan didepan matanya dan saat matanya di senter. Demikian juga ketika dokter mencubit perutnya, dia tidak menangis sama sekali. Saat lututnya diketok, kakinya tidak menunjukkan reaksi. Dokter mengatakan bahwa ia mengalami lumpuh total.

Pada 15 Desember 2004, 2 orang hamba Tuhan dari tim KPPI datang mengunjungi Ruth dan mendoakannya. Keesokan harinya, mujizat terjadi ! Pada jam 04.30 pagi dia menangis. Padahal, selama ini dia hanya diam saja. Semakin lama suara tangisannya semakin keras. Pada jam 08.00 pagi, tangannya yang lumpuh mulai bergerak-gerak dan kedua matanya dapat mengikuti cahaya senter yang diarahkan ke kiri ke kanan, keatas dan kebawah. Puji Tuhan !

Pada 17 Desember 2004, masker oksigen dan selang infusnya dicabut.

Pada  25 Januari 2005, hamba Tuhan dari tim KPPI datang ke rumahnya untuk mengajaknya ke KPPI.

Dia dan ibunya datang ke KPPI untuk pertama kalinya pada 27 Januari 2005.

Mereka datang lagi ke KPPI pada 10 Februari 2005. Setelah didoakan, dia mulai dapat duduk dan berdiri.

Untuk ke 3x nya, mereka datang ke KPPI pada 28 April 2005.

Pada 12 Mei 2005, saat mereka datang untuk ke 4x nya ke  KPPI, maka mujizat kesembuhan terjadi !  Ibunya merasakan aliran panas pada kaki Ruth ketika seorang hamba Tuhan mendoakannya. Pada saat itu juga, dia dapat berjalan. Haleluya ! Sungguh besar dan ajaib kuasa Allah.

Ibunya sangat bersyukur atas kesembuhan yang terjadi pada Ruth.  

Sungguh Dia bapa yang baik bagi semua orang yang percaya kepadaNya. Terpujilah Tuhan atas kasih setiaNya yang besar yang ditunjukkanNya bagi orang yang mengasihi Dia !

Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibrani 13 : 8).

 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *