Pada bulan Oktober 2016, saat dia berada didalam kamar mandi, tiba-tiba dia tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Tetapi dia masih bisa bicara. Dia sangat terkejut dan berteriak memanggil suaminya yang langsung menggendongnya keluar dari kamar mandi.

Dia tidak bisa berjalan, karena kakinya lemas. Dia juga tidak bisa memegang hidungnya. Dia sungguh menderita. Badannya lemah lunglai seperti tidak ada tulang. Dia sangat terpukul dan hanya bisa menangis atas kondisi yang dialaminya. Suaminya mencoba menenangkannya dan mengatakan bahwa nanti dicarikan obat ke Rumah Sakit.

Dia dibawa ke Rumah Sakit dan dirawat inap selama 12 hari. Ada 6 orang dokter yang memeriksanya. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa dia menderita penyakit GBS (Guillain Barre Syndrome) yang tergolong langka. Pada penyakit ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh, justru menyerang sistem saraf perifer yang bertanggung jawab mengendalikan pergerakan tubuh yang dapat  menyebabkan kelumpuhan alat gerak dan kelumpuhan sensorik. Bahkan, dampak yang paling  buruk adalah bisa terjadi kelumpuhan otot-otot pernafasan yang mengakibatkan tidak bisa bernafas dan berakhir dengan kematian.

Dokter memberinya obat. Namun sesudah minum obat, tidak terjadi perubahan apapun.

Dia hanya bisa menangis dan minta pertolongan Tuhan Yesus. Dia percaya bahwa Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakitnya, bahkan segala sakit penyakit.

Pada suatu hari, seorang hamba Tuhan datang dan mengajaknya ke KPPI.

Pada 24 November 2016, dia datang ke KPPI dengan iman bahwa Tuhan pasti akan menyembuhkannya.

Puji Tuhan ! Dia didoakan dan disembuhkan oleh Tuhan Yesus di KPPI dari keadaan lumpuh total, tidak bisa berjalan dan berlari. Sekarang, tubuhnya sudah normal dan bisa digerakkan. Haleluya !

Kepada Tuhan, aku percaya dengan tidak ragu-ragu (Mazmur 26 : 1).

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *